Ceramah Master Cheng Yen: Menyelaraskan Hati Manusia dan Menakhodai Perahu dengan Stabil
Saya sangat senang melihat Bodhisatwa sekalian kembali ke Taiwan. Sungguh, kita semua perlu menyatukan hati kita. Kita semua adalah makhluk awam. Untuk bergabung dengan Tzu Chi dan menapaki Jalan Bodhisatwa, kita harus terjun ke tengah masyarakat. Oleh karena kita adalah makhluk awam, dengan jumlah orang yang banyak, tidak mudah bagi kita untuk tetap rapi dan berkomunikasi dengan sesuai. Jadi, untuk menapaki Jalan Bodhisatwa, pertama-tama, kita harus belajar menyatukan hati.
Saya sering berkata jika seseorang tidak melangkah maju, kitalah yang harus melangkah. Saat satu tangan diam, satu tangan yang lainnya harus bergerak menghampiri agar dapat disatukan. Kita harus menautkan hati satu sama lain. Semangat misi memerlukan himpunan semua orang. Kesatuan hati akan menciptakan kekuatan yang besar.
Dunia ini penuh dengan penderitaan. Di manakah penderitaan berada? Penderitaan terletak pada batin setiap orang dan ketidakselarasan pikiran manusia. Perselisihan dan konflik telah menyebabkan dunia menjadi tidak tenang. Bagaimana kita menghentikan orang-orang yang sering memicu konflik? Satu-satunya cara ialah membagikan Dharma dan prinsip kebenaran yang akan mengubah hati dan pikiran mereka.
Saya sangat berharap semua orang dapat membangun tekad dan ikrar. Dengan membangun ikrar, kita akan menemukan banyak kesempatan. Jika tidak, kita akan sulit untuk menemukan kesempatan atau jalinan jodoh untuk membimbing orang lain. Jika tidak membangun ikrar, kita akan cenderung menjauh dari orang lain. Bahkan, jika jalinan jodoh ada di depan kita, tanpa adanya ikrar, kita akan menghindarinya. Jika demikian, kita selamanya tidak akan menemukan jalinan jodoh.
Bodhisatwa sekalian, hendaknya kita membangun tekad dan ikrar untuk mewujudkan keharmonisan dan menyatukan hati semua orang di dunia. Kita bukan hanya menyatukan hati dengan orang yang kita kenal, melainkan juga dengan orang yang tidak kita kenal. Jika kita menjalin hubungan baik dengan orang lain, mereka akan bekerja sama dengan kita di masa depan.
Kita harus membangun tekad saat ini. Berkat jalinan jodoh ini, kita akan senang ketika bertemu dengan orang lain. Jika tidak membangun ikrar, Anda tidak memiliki kesempatan untuk bekerja sama dengan orang lain. untuk bekerja sama dengan orang lain. Dengan bersatu, kekuatan akan menjadi besar. Dengan demikian, Anda memiliki kontribusi dalam kebajikan. Bersatu dan berhimpun adalah hal yang sangat penting.
“Master, saya bergabung dengan Tzu Ching di Melaka pada tahun 1995. Kemudian, pada tahun 1996, saya mengikuti kamp Tzu Ching di Penang. Setelah lulus, saya kembali ke Penang dan bergabung dengan Tzu Ching Penang. Setelah saya menikah, saya mengikuti pelatihan relawan dan dilantik pada tahun 2011. Saat ini, putri saya menjadi ketua UKM Tzu Ching di Universitas Kedokteran Kaohsiung. Dia adalah Tzu Ching generasi kedua,” kata Chen Su-liang relawan Tzu Chi.
Tzu Ching harus diwariskan dari generasi ke generasi. Berkat jalinan jodoh, dia telah mewariskan semangat Tzu Chi kepada putrinya. Oleh karena dia melayani di Tzu Chi, putrinya juga pasti turut bergabung di Tzu Ching. Ini semua dimungkinkan karena jalinan jodoh. Jangan biarkan jalinan jodoh terhenti. Meski sudah ada jalinan jodoh, jika kita membangkitkan pikiran yang tidak baik atau memicu konflik dengan orang lain sehingga menyebabkan ketidakselarasan, jalinan jodoh baik yang ada bisa terputus. Apakah kalian mengerti? (Mengerti.) Jika jalinan jodoh terhenti, kita harus mengembalikannnya.
Hendaknya kita menggenggam jalinan jodoh dengan baik. Ketika bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa, kita harus saling menghargai, mengasihi, dan saling mendukung. Dengan demikian, kita dapat mempertahankan ikrar kita dari kehidupan ke kehidupan. Meski telah melayani di Tzu Chi selama 50 tahun lebih, hati dan pikiran kita sering menghadapi tantangan.
Sejak saya mendirikan Tzu Chi, perjalanannya tidak selalu mulus begitu saja. Tzu Chi bagaikan perahu yang berlayar mengarungi ombak di lautan luas. Namun, tidak peduli seberapa besar ombak yang datang, perahu harus tetap dikemudikan dengan baik. Saat ombak naik, perahu pun harus ikut naik. Jika badai tiba-tiba datang dan menyebabkan perahu menukik, nakhoda harus menggenggam kemudi lebih erat untuk mencegah perahu terbalik.
Jadi, sesungguhnya tidak mudah untuk menakhodai perahu cinta kasih di dunia. Semua yang berada di dalam perahu harus berpegangan dengan erat. Saat ombak besar datang, semua orang tidak boleh lengah. Semuanya harus berdiri, duduk, atau berjongkok dengan benar. Tidak peduli bagaimanapun perahu bergoyang, semuanya harus berpegangan pada sisi kapal dengan erat. Intinya, menggenggam jalinan jodoh sangatlah penting. Jangan biarkan jalinan jodoh terhenti.
Saya berharap semua orang dapat mempelajari ajaran Buddha untuk membangkitkan jiwa kebijaksanaan. Hendaknya kalian menghirup Dharma yang bagaikan embun. Dengan demikian, barulah batin kita dapat memiliki daya hidup. Jika tidak, batin kita akan mengering. Saya berharap ketika kembali ke Taiwan, kalian dapat menyerap kata-kata saya untuk membasahi batin kalian. Ini adalah harapan terbesar saya.
Terjun ke tengah masyarakat dan menyatukan hati
Membangun tekad dan ikrar untuk memikul tanggung jawab dan menghargai jalinan jodoh
Menjaga kemudi dengan mantap dan tidak melepaskannya
Mengedepankan perdamaian dan berdoa untuk ketenangan
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Oktober 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 11 Oktober 2023