Ceramah Master Cheng Yen: Menyelaraskan Pikiran dan Melenyapkan Penderitaan Pasien

Melihat bencana yang terjadi di seluruh dunia, saya sungguh merasa bahwa alam sedang memberikan peringatan. Apa lagi yang perlu kita perhitungkan? Jika pikiran kita tidak tenang dan hanya menuruti nafsu keinginan, apa makna hidup kita? Semoga empat unsur alam bisa selaras. Untuk menyelaraskan empat unsur alam, pikiran manusia adalah kuncinya.

Jika pikiran manusia tidak selaras, maka yang dipikirkan hanyalah keuntungan. Mereka tidak peduli apakah hal yang dilakukan bermanfaat bagi masyarakat atau hanya demi meraup keuntungan. Jika orang-orang terus mengeksploitasi sumber daya alam demi meraup keuntungan, maka temperatur Bumi akan terus meningkat. Jika temperatur air laut meningkat, maka empat unsur alam akan tidak selaras. Kita harus memahami hal ini dengan jelas.

Kita bisa melihat baksos kesehatan di Filipina yang penuh dengan cinta kasih. Pada tanggal 4 Agustus, banyak insan Tzu Chi pergi ke Filipina. Para anggota TIMA dari Taiwan, Singapura, dan Filipina yang terdiri atas dokter, perawat, teknisi laboratorium, teknisi medis, apoteker, dan lain-lain yang berasal dari berbagai negara, provinsi, kabupaten, dan kota berkumpul bersama. Ditambah dengan para relawan Tzu Chi, semuanya berjumlah lebih dari 580 orang. 

Lebih dari 580 orang ini berkumpul bersama di Tacloban. Tentu saja, dokter di Tacloban juga turut berpartisipasi. Insan Tzu Chi yang berjumlah lebih dari 580 orang ini tiba di Filipina pada sore tanggal 4 Agustus. Mereka meminjam sebuah gedung sekolah dan sebuah ruang operasi di sebuah rumah sakit untuk menggelar baksos kesehatan. Jadi, selain meminjam ruang operasi di RS, mereka juga meminjam gedung sekolah. Gedung sekolah itu sangatlah besar. Untuk memberi pelayanan yang baik kepada pasien, mereka membersihkan lokasi terlebih dahulu.

Pada sore tanggal 4 Agustus, setelah anak-anak pulang sekolah, insan Tzu Chi mulai membersihkan sekolah itu. Selain itu, mereka juga memasang saluran air dan lampu yang dibutuhkan oleh poli gigi, THT, dan lain-lain. Ruang operasi juga harus disterilkan dan ditutup semua jendelanya. Karena itu, lampu harus terang dan saluran air harus lancar. Mereka sangat bersungguh hati. Sejak sore tanggal 4 Agustus, tukang ledeng, teknisi listrik, tukang kayu, dan teknisi medis melakukan segala persiapan. Karena baksos kesehatan akan dimulai pada sore tanggal 5 Agustus.

Baksos kali ini meliputi berbagai departemen, yakni departemen penyakit dalam, bedah, ibu dan anak, mata, THT, gigi, dan pengobatan tradisional Tiongkok. Baksos kali ini memberikan pelayanan medis yang lengkap bagi para pasien. Setelah kabar mengenai baksos ini tersebar, pada tanggal 6 Agustus, banyak orang yang sudah datang sekitar pukul dua dini hari dan menanti untuk menerima pengobatan. Hati para dokter sungguh bagaikan hati Buddha yang penuh cinta kasih dan welas asih agung. Inilah dokter kita.

Di Tacloban, untuk menjalani operasi katarak dibutuhkan biaya sebesar 45.000 peso. Namun, untuk kebutuhan sehari-hari saja, penghasilan warga setempat sudah tidak cukup. Bagaimana mereka bisa memiliki uang untuk menjalani operasi? yang tidak bisa menjalani operasi. Karena itulah, banyak penderita katarak yang tidak bisa menjalani operasi. Berapa ini? Satu. Berapa ini? Lima. Ini? Sepuluh. Selamat.

Kita juga melihat seorang perempuan yang datang dengan kursi roda. Setelah diobati dengan akupunktur, dia bisa berdiri dan berjalan. Terima kasih banyak. Dia mengira bahwa dia selamanya tidak bisa berjalan lagi. Tidak akan. Anda adalah orang baik dan Anda bertemu dengan dokter yang baik. Ada juga seorang laki-laki yang tangannya tidak bertenaga karena menderita diabetes selama bertahun-tahun. Sebelumnya, saya bahkan tidak bisa mengangkat tangan saya. Namun, kini saya bisa menggerakkannya ke depan atau ke belakang dengan mudah. Ada pula seorang laki-laki yang sudah belasan tahun menderita tumor di punggungnya tetapi tidak bisa menjalani operasi karena kekurangan dana. Kini, berkat baksos kali ini, tumor besar di punggungnya bisa diangkat.

Misi kesehatan Tzu Chi di Filipina telah membawa manfaat besar bagi warga setempat. Seorang dokter THT juga memberi pelayanan dengan penuh kelembutan. Lihatlah, dokter itu berlutut untuk mengobati pasien yang sedang berbaring. Dokter dari Singapura itu begitu rendah hati. Peralatan medis di sini tidak selengkap peralatan di klinik. Jadi, meski tidak sempurna, tetapi kita berusaha sebaik mungkin.

Di sana, juga ada lebih dari 100 pasien yang dipasangi alat bantu pendengaran. yang dipasangi alat bantu pendengaran. Ini semua merupakan kekuatan cinta kasih. Selama tiga hari dari tanggal 5 hingga 7 Agustus, mereka melayani lebih dari 5.000 pasien. Mereka telah melenyapkan penderitaan banyak orang. Pahala mereka sungguh tak terhingga.

Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi yang menggelar baksos kesehatan. Tanpa baksos kesehatan Tzu Chi, saya masih tidak bisa mendengar dengan jelas. Kami sungguh tidak memiliki uang untuk membiayai operasi putri kami dan memeriksakannya ke dokter. Jadi, ini merupakan bantuan besar bagi kami. Berkat bantuan relawan lokal yang telah berpengalaman, baksos kesehatan berjalan lancar dan membawa manfaat bagi banyak orang.

Hal yang saya syukuri sungguh sangat banyak. Pemandangan ini sungguh penuh kehangatan. Jatuh sakit adalah hal yang sulit dihindari. Saat jatuh sakit, yang dibutuhkan adalah cinta kasih. Kita harus mengembangkan potensi kebajikan untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Inilah hidup yang paling bernilai. Nilai dalam hidup ini adalah menjadi penyelamat dalam hidup orang lain. Hidup di dunia ini, menghasilkan uang sebanyak apa pun tidaklah berguna karena uang hanyalah materi. Namun, jika kita bisa menjadi penyelamat di tengah masyarakat, maka hidup kita tidaklah sia-sia.

Bencana yang kerap terjadi merupakan peringatan dari alam

Agar empat unsur alam selaras, pikiran manusia harus selaras

Bergotong royong menggelar baksos demi melenyapkan penderitaan pasien

Menolong semua orang tanpa pamrih dan menjadi penyelamat dalam hidup mereka

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 10 Agustus 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina Ditayangkan tanggal 12 Agustus 2016

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -