Ceramah Master Cheng Yen: Menyelaraskan Pola Hidup demi Menyucikan Tubuh dan Batin

Di tengah merebaknya wabah seperti saat ini, manusia setiap hari hidup di dalam ketakutan. Inilah kondisi masyarakat saat ini. Setiap orang tengah meningkatkan kewaspadaan. Namun, jangan takut secara berlebihan. Jika kita takut secara berlebihan, keteraturan dalam kehidupan kita akan kacau.

Jadi, kini kita menghadapi suatu era dan kondisi global. Kondisi global ini dipengaruhi oleh mikroorganisme. Mikroorganisme ini tidak terlihat dan tidak bisa diraba. Di manakah mikroorganisme itu? Kita tidak tahu. Ke mana saja mereka menyebar? Kita juga tidak tahu. Inilah yang membuat manusia tidak tenang. Namun, jika kita dapat membuka tabir ketidaktahuan dan kebodohan kita, kita akan dapat menyelami kehidupan dengan kebijaksanaan.

Bukankah Buddha juga mengatakan bahwa kita harus senantiasa merenungkan tidak bersihnya tubuh ini? Di dunia ini banyak benda atau materi yang tidak bersih, termasuk tubuh kita. Bukankah saya pernah membahasnya? Tubuh hewan, mulai dari bulu hingga organ dalamnya, bisa menjadi tempat hidup bakteri atau virus.

Bukan hanya hewan, sesungguhnya tubuh kita pun demikian. Kita harus mengamati tidak bersihnya tubuh ini. Kita harus senantiasa menyadari bahwa di tempat kita hidup, setiap benda yang dapat kita lihat, tiada satu pun yang bebas dari mikroorganisme atau virus.

 

Manusia paling suka uang. Begitu melihat uang, orang sepertinya sangat senang. Saat kita mengambil uang dari bank, setiap lembarnya pasti pernah disentuh oleh orang yang tak terhitung banyaknya. Kita melihat uang kertas itu seakan bersih tanpa kotoran yang bisa mengotori tangan. Namun, benda manakah yang bebas dari bakteri? Terlebih lagi, uang kertas sudah disentuh banyak orang. Setiap benda yang telah disentuh banyak orang sangat mungkin menjadi media penyebaran virus.

Jadi, dalam kehidupan kita, kita berada di tengah berbagai mikroorganisme atau virus yang tidak terlihat. Kita harus tahu bahwa mikroorganisme ini juga memiliki kekuatan besar. Virus dapat menyebar dan menular dengan cepat. Jadi, kekuatannya sangat besar. Kita sungguh harus rendah hati. Kita harus taat aturan. Jadi, wabah kali ini sungguh merupakan masalah yang membuat hati manusia tidak tenang. Kita semua harus memiliki kewaspadaan.

Semoga di dalam kondisi dan lingkungan ini, kita dapat memanfaatkan waktu untuk segera menyesuaikan pola hidup kita. Kita juga melihat insan Tzu Chi yang terus menyosialisasikan berbagai tindakan pencegahan serta cara menyucikan dan menyehatkan tubuh dan batin. Banyak warga masyarakat yang menyambut imbauan untuk bervegetaris. Kita harus memulai perubahan dalam hidup dan memperbaiki berbagai tabiat serta kesalahan masa lalu sehingga kehidupan kita dapat kembali normal.

Banyak orang yang kini tidak lagi makan di rumah. Jika tidak makan bersama di rumah, dapatkah disebut sebagai keluarga? Banyak orang sibuk menghadiri jamuan di luar sehingga jalinan kasih orang tua dan anak perlahan-lahan melemah. Setiap anggota keluarga pergi makan sendiri-sendiri. Yang satu makan di kedai pinggir jalan, yang satu makan di hotel mewah. Keluarga jarang makan bersama dalam satu meja. Suasana kekeluargaan pun hilang. Di manakah rumah atau keluarga?

 

Apakah rumah hanya menjadi tempat untuk tidur? Bukan hanya itu. Rumah adalah tempat hidup. Kehangatan keluarga harus dibangun lewat kehidupan yang sehat. Untuk memiliki kehidupan yang sehat, hubungan antaranggota keluarga harus erat. Anak-anak harus tahu kesibukan orang tua. Orang tua juga harus tahu apakah pola hidup dan aktivitas anak berjalan normal. Keluarga harus sering berkumpul. Berkumpullah selagi ada kesempatan. Waktu berkumpul yang terbaik ialah saat makan bersama. Untuk dapat makan makanan yang bersih dan menyehatkan, kita harus pulang.

Saudara sekalian, inilah kehidupan yang normal. Kita seharusnya melakukan penyesuaian pola hidup dan menjaga kesederhanaan. Kehidupan sederhana adalah yang paling sehat. Kita tidak harus bergaya hidup mewah atau boros. Tidak harus. Dengan membeli sayur dengan harga tidak seberapa, kita bisa makan kenyang sekeluarga. Cita rasanya bisa kita tentukan sendiri. Kita juga hendaknya menyiapkan piring pribadi untuk masing-masing orang di rumah. Ini demi menjaga kebersihan di meja makan.

Saudara sekalian, kalian harus sungguh-sungguh menjalankan semua ini dengan segera. Saat makan di Griya Jing Si, setiap orang sudah terbiasa dengan semua ini. Kalian bisa memulainya dari keluarga di rumah. Para anggota Tzu Cheng dan komite Tzu Chi dapat memulainya di keluarga masing-masing, lalu menyebarkan konsep kebersihan meja makan ini kepada keluarga lain.

 

Selain makanan lezat di meja makan, kita harus mempersiapkan piring kecil untuk digunakan masing-masing orang serta sendok atau sumpit saji yang dipakai bersama. Ini juga dapat membangun suasana kekeluargaan saat makan bersama.

Bukan hanya itu, kebersihan juga terjaga. Ini adalah konsep kebersihan. Kita harus menekankan dan menyosialisasikannya. Jadi, kebersihan individu juga harus diperhatikan. Kebersihan lingkungan harus diperbaiki. Jangan biarkan sedikit kelalaian kita membuat ketidaknyamanan bagi orang banyak. Ini tidak baik.

Jadi, Saudara sekalian, kita harus tahu bahwa kuman penyakit ada di mana-mana. Kita harus berusaha meningkatkan standar kebersihan kita. Kita juga harus meningkatkan usaha kita dalam menjaga kesehatan. Namun, kita harus menjalankan dan menyosialisasikannya dengan cinta kasih. Artinya, saat ini kita sungguh harus mengecilkan ego dan berendah hati. Kita harus tahu bahwa mikroorganisme ada di mana-mana. Kita harus meningkatkan kewaspadaan.

Mengamati tidak bersihnya tubuh dan bersikap rendah hati
Menjaga kesederhanaan demi menyucikan tubuh dan batin
Kembali pada pola hidup yang benar dan normal
Mempererat kehangatan keluarga

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 5 April 2020     
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 7 April 2020
Setiap manusia pada dasarnya berhati Bodhisatwa, juga memiliki semangat dan kekuatan yang sama dengan Bodhisatwa.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -