Ceramah Master Cheng Yen: Menyempurnakan Keluhuran dengan Membawa Manfaat bagi Dunia

Kita melihat di Wuxi, ada seorang relawan bernama Pan Xiaoyan. Dia merupakan seorang pengusaha ternama. Dalam perbincangan dengannya 5 tahun lalu, saya berkata bahwa untuk mengatasi masalah sampah di seluruh dunia, kita harus menggalakkan konsep daur ulang dan memberikan pendidikan daur ulang. Dia mendengarkan ucapan saya dengan sepenuh hati.

Setelah datang menemui saya sekali dan pulang ke kampung halamannya, dia mulai bertindak secara nyata. Kini upayanya menggalakkan konsep daur ulang telah mendapat pengakuan dari pemerintah setempat. Dedikasinya juga menginspirasi banyak guru dan murid, dari TK, SD, SMP, hingga SMA, untuk belajar konsep daur ulang darinya.

Para pengusaha lain juga berpartisipasi dan berbagi pengalaman dengan orang-orang. Semua orang mendukung kegiatan daur ulang. Setiap kali dia kembali dan memberikan laporan, saya tidak bisa tidak memujinya. Saat insan Tzu Chi kembali, saya selalu berkata bahwa meski merupakan seorang pengusaha, Relawan Pan bisa melepas status sosialnya, membawa manfaat bagi masyarakat, dan melindungi alam.

Kita hendaknya melakukan hal yang sama agar kesadaran lingkungan setiap orang meningkat. Selain itu, kita juga harus membimbing setiap orang untuk mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan. Kita harus menggunakan kebijaksanaan untuk memahami kebenaran yang mendalam di balik konsep daur ulang. Untuk menyucikan hati manusia dan membebaskan alam dari pencemaran, kita harus menginspirasi setiap keluarga untuk menerapkan konsep daur ulang dalam kehidupan sehari-hari.

 

Relawan Pan telah melakukannya dan pencapaiannya sungguh patut dipuji. Dia telah menginspirasi banyak keluarga. Setiap keluarga menerapkan konsep daur ulang, barulah kelestarian lingkungan bisa terjaga. Kita hendaknya meneladani mereka dalam menginspirasi orang-orang. Inilah siklus kebajikan dan cinta kasih dalam interaksi antarmanusia.

Tahun ini, misi pelestarian lingkungan Tzu Chi sudah berusia 30 tahun. Kita harus lebih bersungguh hati. Memberikan pendidikan daur ulang yang efektif dan meningkatkan kesadaran lingkungan orang-orang, inilah yang harus kita usahakan.

Setiap hari, seiring berlalunya waktu, usia kehidupan kita ikut berkurang. Di Griya Jing Si, begitu mendengar suara ketukan kayu sekitar pukul 3 pagi, semua orang bersiap-siap untuk mengikuti kebaktian pagi di aula kebaktian. Kemudian, saya datang untuk memberikan ceramah. Setelah lebih dari 4 jam berlalu, barulah kita memulai pertemuan pagi relawan.

Usai mengikuti pertemuan pagi relawan, para relawan kita akan pergi ke RS Tzu Chi untuk menjalankan tugas mereka, yakni mencurahkan perhatian kepada pasien. Para relawan kita mengulurkan tangan untuk membelai kepala, menepuk pundak, atau menggandeng tangan mereka. Kita memberi penghiburan dengan cinta kasih.


Saat seseorang jatuh sakit, yang paling dibutuhkannya adalah perhatian dan penghiburan. Kita berusaha untuk memberi perhatian dan penghiburan pada mereka. Tentu saja, dalam memperhatikan dan menghibur orang lain, kita juga harus menjaga kebersihan. Dengan menjaga kesehatan diri sendiri, barulah kita bisa menjaga kesehatan orang lain.

Dalam kehidupan sehari-hari, menjaga kesehatan diri sendiri juga demi menjaga kesehatan orang lain. Intinya, kita harus senantiasa bersungguh hati. Kita bisa menentukan pilihan. Dengan memilih membawa manfaat bagi orang lain, kita juga akan memperoleh manfaat. Saat melakukan satu hal yang bermanfaat bagi orang lain, kita bagai menambah satu baris perbuatan baik dalam buku harian kehidupan kita.

Sesungguhnya, bersumbangsih ialah membawa manfaat bagi diri sendiri. Sebagai Bodhisatwa dunia, setelah mendengar Dharma hari ini dan menyerapnya ke dalam hati, kita harus mengambil langkah nyata. Kita harus maju selangkah demi selangkah dengan tekun dan bersemangat untuk mencapai target kita hari ini. Setelah target kita tercapai, kita harus semakin tekun dan bersemangat untuk memenuhi buku harian kehidupan kita dengan perbuatan baik hari ini. Inilah yang harus kita lakukan setiap hari.

Setelah bangun sekitar pukul 3 pagi, kita menjalani setiap hari dengan penuh makna sehingga nilai kehidupan kita berkembang. Insan Tzu Chi datang ke dunia ini untuk meninggalkan sejarah dan memiliki tujuan. Kita tidak membiarkan waktu berlalu sia-sia atau sekadar mengejar kenikmatan hidup.


Tujuan kita datang ke dunia ini ialah bersumbangsih bagi dunia. Tujuan Buddha datang ke dunia ini ialah membabarkan Dharma dan mengajarkan praktik Bodhisatwa, sedangkan tujuan kita datang ke dunia ini ialah mempelajari Dharma dan menapaki Jalan Bodhisatwa dengan terjun ke tengah masyarakat. Inilah tujuan kita datang ke dunia ini.

Kita harus mengingat tujuan kita agar memperoleh pencapaian yang berlimpah setiap hari. Saya bersyukur para insan Tzu Chi saling mendampingi dengan cinta kasih sehingga bisa melangkah dengan mantap untuk membawa manfaat bagi masyarakat. Di mana pun berada, langkah insan Tzu Chi tidak boleh terhenti. Setiap hari, di mana pun berada, saya berharap setiap insan Tzu Chi dapat menjaga diri sendiri dengan baik dan membawa manfaat bagi orang lain.

Dengan membawa manfaat bagi diri sendiri sekaligus orang lain, kita bisa menyempurnakan keluhuran. Kita harus memperoleh pencapaian setiap hari untuk menyempurnakan keluhuran. Keluhuran terwujud lewat tindakan kita. Setiap hari, kita bisa menyempurnakan keluhuran kita dengan bertindak secara nyata untuk membawa manfaat bagi dunia.

Mengubah kesadaran menjadi kebijaksanaan dan menjaga kelestarian lingkungan
Memberikan pendidikan daur ulang dan menciptakan siklus kebajikan
Tekun melatih diri serta memberi perhatian dan penghiburan
Menyempurnakan keluhuran dengan membawa manfaat bagi dunia

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11 Juni 2020         
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 13 Juni 2020
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -