Ceramah Master Cheng Yen: Menyerap Aliran Dharma ke Dalam Hati

“Saya dan istri saya selalu mendengar perkataan Master. Kami belajar sambil melakukan dan memperoleh kesadaran darinya. Kami tidak membeda-bedakan dalam bekerja. Saya sangat gembira untuk berpartisipasi dalam semua kegiatan Tzu Chi. Melakukan kegiatan Tzu Chi membuat hidup saya sangat bermakna dan gembira setiap hari. Saya ingin melapor pada Master, saya dan istri saya membaca buku Master dan mengikuti kegiatan bedah buku. Saya dan istri saya akan terus mengikuti jejak langkah Master, memanfaatan waktu, dan menggenggam jalinan jodoh untuk terus menjalankan Tzu Chi. Kami akan bersumbangsih sebagai Bodhisatwa dunia,” kata Zhou Rong-nan relawan Tzu Chi.

Mendengar kisah yang dibagikan relawan kita, kita bisa merasakan keteguhan tekad mereka untuk bersumbangsih.

Apakah kalian tahu bahwa berkat kemajuan teknologi sekarang, sudah ada 10 negara dan wilayah yang mengikuti telekonferensi untuk belajar bagaimana cara kita melakukan daur ulang? Saya berharap relawan Tzu Chi di seluruh dunia berkesempatan untuk mengikuti ceramah daring saya.

Kita harus mengajak relawan Tzu Chi di seluruh dunia untuk mengembangkan cinta kasih universal bukan hanya terhadap manusia saja, tetapi juga segala sesuatu. Kita harus mengasihi manusia, segala sesuatu, dan mengasihi Bumi ini. Jika kita bisa meningkatkan kesadaran orang untuk mengurangi nafsu keinginan, secara alami kita bisa melindungi Bumi.

Nafsu keinginan membuat kita ingin memiliki lebih banyak dan terus membuang barang-barang lama. Setelah menggunakan suatu barang, kita lalu membuangnya sehingga menciptakan sampah. Banyak sampah yang tidak bisa didaur ulang. Demi memenuhi kebutuhan konsumen, alam harus dirusak, sumber daya alam di Bumi harus dieksploitasi, dan pohon-pohon harus ditebang. Karena itulah, Bumi mengalami kerusakan parah.

 

Kita hendaknya terus berbagi konsep ini dengan semua orang. Kita tetap bisa menikmati banyak barang baru yang merupakan hasil daur ulang. Banyak barang yang masih bisa didaur ulang. Kita tidak perlu terus menebang pohon. Inilah konsep yang harus terus kita bagikan.

Selain itu, bagaimana cara kita meredam penyebaran pandemi COVID-19? Bagaimana cara kita memperpendek masa pandemi ini dan bagaimana cara kita menjaga kesehatan? Kita sungguh harus menyosialisasikan vegetarisme.

Kita tidak boleh tidak bervegetaris dan berbagi konsep vegetarisme. Inilah pelajaran besar yang saya bahas tahun lalu. Inilah kesempatan bagi semua umat manusia untuk belajar. Semua orang di dunia harus menerima pelajaran ini. Karena itu, kita harus berbagi konsepnya.

Berkat kemajuan teknologi, banyak relawan dari berbagai negara dan wilayah yang selalu mendengar ceramah saya dalam jaringan. Jadi, saya harus memanfaatkan waktu untuk berbagi dengan semua orang.

Pada perjalanan kali ini, saya juga sangat menghargai jalinan jodoh dan kesempatan ini. Karena itu, saya sering memberi tahu kalian bahwa tahun ini saya menyeret tubuh saya yang sudah tua ini untuk keluar dan berbicara dengan kalian. Saya tetap ingin mengingatkan kalian untuk menggenggam jalinan jodoh.


Dalam menghadapi pandemi kali ini, melakukan tindakan pencegahan juga merupakan cara untuk menjaga orang lain. Selain menjaga diri agar tidak terinfeksi, kita juga harus mengajak orang-orang untuk menjaga kebersihan lingkungan. Kita mengajak orang-orang untuk menjaga diri agar tidak terinfeksi sekaligus melindungi orang lain.

Tahun ini, kita harus memikirkan cara agar para lansia dapat melewati Tahun Baru Imlek dengan selamat. Tahun ini kita tidak dapat mengundang mereka untuk makan bersama. Namun, kita berharap mereka dapat melewati Tahun Baru Imlek dengan penuh kehangatan. Inilah saatnya kebijaksanaan kita diuji.

Jadi, bagaimana kita menerapkan pelajaran besar ini? Mungkin saat tiba waktunya, kita membutuhkan bantuan para relawan. Namun, saya sangat mengkhawatirkan kesehatan para relawan, baik anggota komite maupun Tzu Cheng.

Setiap relawan Tzu Chi, termasuk para relawan daur ulang, kita harus berusaha untuk menjaga kesehatan dan keamanan mereka. Relawan yang sering berhubungan dengan penerima bantuan adalah yang terpenting. Bagaimana caranya agar para lansia yang hidup sebatang kara bisa merasakan kehangatan dalam merayakan Tahun Baru Imlek? Ini sungguh membutuhkan kebijaksanaan kita.

Bagaimana cara kita menjaga keselamatan dan kesehatan setiap orang dan keluarga? Ini merupakan ujian yang besar bagi kita. Inilah pelajaran besar yang saya maksud.

 

Kita harus memupuk kebajikan agar bisa mewujudkan keharmonisan di dunia. Semoga masyarakat kita dapat aman dan tenteram. Jadi, Bodhisatwa sekalian, kalian harus menyerap perkataan saya ke dalam hati dan mempraktikkannya secara nyata.

“Murid Jing Si dari Yunlin berikrar dengan tulus di hadapan Master. Kami tidak akan melepaskan satu pun kesempatan untuk berbuat baik dan menciptakan berkah. Meski tidak tega melihat Master setiap hari sebelum matahari terbit sudah mengerahkan energi untuk membabarkan Dharma bagi kami, tetapi Master adalah sumber kehidupan dan guru pembimbing kami untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Terima kasih, Master. Mohon agar Master selalu tinggal di dunia, selamanya tinggal di dunia untuk terus membabarkan Sutra Bunga Teratai bagi kami. Para murid di Yunlin pasti akan mendengar dan patuh pada perkataan Master. Kami juga akan melakukan semua hal yang ingin Master lakukan. Kami akan bekerja sama dengan harmonis untuk menciptakan berkah bagi dunia. Kami akan terus tekun dan bersemangat serta tidak bermalas-malasan. Terima kasih, Master.”

Saya sangat tersentuh mendengarnya. Sungguh, beban yang ada di pundak kalian terlihat sangat berat. Namun, segala yang kita lakukan adalah demi semua makhluk.

 

Janganlah kita meremahkan setetes pun embun yang kecil. Setelah membangun tekad, kita harus berpegang teguh padanya dengan sepenuh hati dan dari kehidupan ke kehidupan. Saya berterima kasih kepada semua relawan.

Saat saya mulai memberikan tetes demi tetes air Dharma, kalian juga mulai mengakumulasinya. Setelah air Dharma terkumpul di kendi besar, kita hendaknya menuangkannya agar ia mengalir bagai sungai dan sungguh-sungguh terserap ke dalam bumi. Kemudian, ia akan membentuk sumber mata air yang bisa membasahi bumi selamanya. Semoga niat baik yang sudah terbangkitkan ini tidak akan terputus selamanya.

Ingatlah untuk memegang teguh tekad ini dari kehidupan ke kehidupan dengan sepenuh hati. Saya mendoakan kalian semua.

Teruslah memikul tanggung jawab atas dunia untuk menyediakan segala yang dibutuhkan oleh orang-orang yang menderita. Kita juga hendaknya memperkaya batin orang-orang yang hidup kekurangan agar mereka kaya akan Dharma dan kebijaksanaan.

Saya mendoakan kalian semua. Semoga kalian dapat mengembangkan berkah dan kebijaksanaan secara bersamaan. Terima kasih.

Memetik pelajaran besar dan berhenti merusak alam
Menyerap aliran Dharma ke dalam hati untuk membasahi semua makhluk
Turut memikul tanggung jawab besar bagi dunia
Menghimpun kebajikan untuk mewujudkan dunia yang harmonis

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Januari 2021           
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 27 Januari 2021
Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -