Ceramah Master Cheng Yen: Menyerap Dharma ke dalam Ladang Batin dan Memupuk Berkah


Tidak peduli apa pun agama kita, selama kita memiliki pengetahuan dan pandangan yang benar, semua agama memiliki disiplin moral atau sila. Menjaga sila berarti kita harus berdisiplin diri, sedangkan bervegetaris berarti memiliki hati yang tulus. Hati yang tulus adalah cinta kasih yang tertinggi.

Kita harus melindungi semua makhluk dengan cinta kasih. Apa pun agama kita, kita harus menghormati semua kehidupan, bersyukur, dan memiliki cinta kasih. Hendaklah kita bersyukur setiap saat, mengasihi semua orang, dan menghormati satu sama lain. Jika kita semua bisa melakukannya, bukankah dunia akan damai dan harmonis?

Hendaklah kita menyebarkan cinta kasih agung dengan mengasihi semua manusia, langit, Bumi, dan semua makhluk. Ketika memiliki cinta kasih yang tulus, kita tidak akan sampai hati untuk membunuh hewan. Hanya karena nafsu keinginan mulut, manusia telah mengonsumsi makhluk hidup. Inilah yang disebut karma pembunuhan.

Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita bersungguh hati. Saya sering mengatakan bahwa manusia telah tersesat. Ketika kita membunuh dan mengonsumsi hewan, apakah tubuh kita akan menjadi sehat? Tidak. Sebaliknya, kita akan membahayakan tubuh kita, merusak tanah, dan mencemari udara. Jika menghormati hukum alam, kita akan menikmati ketenteraman dan kedamaian. Ketika Bumi dipenuhi dengan banyak hewan, betapa indahnya Bumi ini.


Setiap hari, di lingkungan yang tenang, saya bisa mendengar suara serangga dan burung berkicau. Yang lebih berharga, saya bisa mendengar napas alam yang sangat indah dan tenang. Hendaklah kita membayangkan suara alam dan merasakan jejak daya hidupnya. Terkadang, ketika berjalan di ruang kecil di luar ruang pertemuan, saya akan berhenti untuk melihat dua pohon besar dan merenungkan bahwa semua pohon di alam penuh dengan jejak kehidupan.

Belakangan ini, saya membahas tentang tanaman herbal yang digunakan dalam Teh Herbal Jing Si. Lihatlah, relawan kita telah bertekad untuk menyediakan sebidang lahan untuk menanam tanaman herbal. Mereka bersama-sama menanam dan memanen di sana. Setelah tanaman dipanen, mereka harus mencucinya, menjemurnya, dan mengemasnya satu per satu sebelum mengirimnya ke Hualien.

Kita harus senantiasa berterima kasih kepada langit dan tanah yang telah menyediakan tanaman pangan untuk kesehatan kita. Semua manusia hidup di Bumi yang sama. Namun, kita dapat melihat bahwa banyak orang tidak memiliki nasi, minyak, dan garam. Hendaklah kita membangkitkan kesadaran untuk bersumbangsih. Selama kita menghimpun cinta kasih bersama, kita akan memiliki kekuatan untuk membantu orang lain.


Untuk mencapai kebuddhaan, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa. Ini adalah prinsip yang sederhana. Misalnya, kita bisa menyimpan uang receh di suatu tabung. Ketika tabung milik semua orang dikumpulkan, kita bisa membantu orang yang membutuhkan. Hendaklah kita menabung sedikit demi sedikit setiap hari untuk bersumbangsih.

Dengan menumbuhkan cinta kasih, kita akan mendapatkan pahala yang tak terhitung jumlahnya. Mereka yang luhur akan menerima pahalanya karena bersumbangsih dengan cinta kasih dan sukacita. Untuk menerima pahala, kita harus bersumbangsih terlebih dahulu. Dengan hati yang penuh sukacita, kita akan dipenuhi berkah. Lihatlah betapa sederhananya. Semua ini terakumulasi sedikit demi sedikit. Ketika kita menampung tetes-tetes air dari alam, kita bisa menghidupi semua makhluk hidup.

Kita harus menghemat setiap tetesan air. Tetesan hujan dan embun tidak mudah dilihat, tetapi bisa menyuburkan tanah. Ketika semua orang bersumbangsih dengan cinta kasih, membangkitkan cinta kasih, dan menyelaraskan pikiran, unsur alam juga akan kembali selaras. Siklus ini sungguh penting. Hendaklah kita semua mengingat hal ini. Saya sering menyerukan hal ini dan berharap bahwa kita semua dapat menyerap pandangan ini ke dalam hati.


Kita harus menggalakkan vegetarisme dan menyerukan kepada semua orang untuk berhenti membunuh hewan. Hendaklah kita menumbuhkan cinta kasih dan belas kasih. Dengan demikian, kita dapat meredam nafsu keinginan mulut dan tidak akan membunuh hewan. Dengan cara ini, unsur-unsur alam akan kembali selaras dan dunia akan menjadi indah. Intinya, hendaklah kita semua mendengarkan ajaran Buddha dan menyerapnya ke dalam hati dan pikiran.

Hendaklah kita mengairi ladang batin kita. Secara alami, kita akan menumbuhkan berkah bagi kehidupan saat ini dan mendatang. Begitulah kita menabur benih yang baik di ladang batin kita dan memupuk berkah.

Bodhisatwa sekalian, saya berterima kasih kepada kalian semua. Semua insan Tzu Chi telah mendedikasikan diri. Namun, kita juga harus mengerti prinsip kebenaran dari apa yang kita lakukan. Saat kita berjalan, kita harus tahu tujuan kita. Hendaklah kita selalu mendengarkan ajaran Buddha dan menyerapnya ke dalam batin kita. Saya berharap semua orang dapat memahami perkataan saya.

Memiliki ketulusan, cinta kasih agung, dan pengetahuan benar
Menumbuhkan rasa syukur, saling menghormati, dan melindungi semua makhluk
Menciptakan keharmonisan dan kedamaian dengan saling membantu
Menyerap Dharma ke dalam ladang batin dan memupuk berkah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 18 Agustus 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 20 Agustus 2022
Jangan menganggap remeh diri sendiri, karena setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -