Ceramah Master Cheng Yen: Menyerap Inti Sari Dharma ke Dalam Hati dan Mengemban Tekad Guru


Bodhisatwa sekalian, kita telah melalui hari demi hari dengan damai dan tenteram. Hendaklah kita membina rasa syukur. Berhubung hidup damai, kita dapat menyerap Dharma ke dalam hati. Saat berjalan di sini, saya melihat catatan kalian saat mendengar Dharma. Catatan kalian semuanya sungguh rapi. Sebagai murid, kalian semua mendengarkan saya dengan sepenuh hati dan mencatat setiap kata dan kalimat yang saya katakan. Saya sungguh bersukacita.

Kalian telah menyerap Dharma ke dalam hati dan terus mewariskannya. Inilah yang memberikan energi terbesar bagi saya. Saya merasa bahwa ketika saya berbicara, ada orang yang bersedia mendengarkan dan mempraktikkannya. Oleh karena itu, saya harus senantiasa menggenggam waktu dan tidak menyia-nyiakan setiap menit dan detik.

Saya memberikan ceramah setiap hari. Melihat laporan tentang program "Lentera Kehidupan" yang sudah mencapai 9 ribu episode, saya sungguh tersentuh dan berterima kasih kepada diri sendiri karena tidak menyia-nyiakan waktu dalam hidup saya dan telah menjalin jodoh baik dengan banyak orang. Dalam 9 ribu episode ini, pembicaraan saya tidak terlepas dari semangat dan nilai-nilai Sutra Makna Tanpa Batas.


Hingga saat ini, selama puluhan tahun, semangat dan nilai-nilai ini telah menyebar ke seluruh dunia. Ketika membuka peta dunia, saya bisa melihat logo kecil Tzu Chi ditempelkan di tempat-tempat yang ada relawan atau kantor Tzu Chi. Tzu Chi berada di banyak negara dan wilayah. Saya sungguh bersyukur di kehidupan sekarang, saya memiliki waktu yang panjang untuk membabarkan ajaran Buddha dan membawa nilai-nilai serta semangat-Nya ke dunia.

Terlebih lagi, saya berterima kasih kepada seluruh insan Tzu Chi yang telah membangkitkan tekad dan mempraktikkan ikrar agung mereka untuk terjun ke tengah masyarakat. Mereka tidak hanya mendengarkan ceramah saya, tetapi juga bersama-sama membangun ikrar untuk bersumbangsih dengan cinta kasih.

Ketika menyaksikan Da Ai TV, saya melihat bagaimana insan Tzu Chi terjun ke tengah masyarakat dan menapaki Jalan Bodhisatwa. Melihat itu, saya sungguh tersentuh dan dengan sendirinya beranjali di depan layar untuk mengucapkan terima kasih kepada insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi sungguh telah berjalan di Jalan Tzu Chi, yaitu Jalan Bodhisatwa. Mereka adalah Bodhisatwa dunia sesungguhnya.


Bodhisatwa sekalian, kalian dapat memanggil satu sama lain dengan panggilan "Bodhisatwa". Kalian sungguh pantas mendapatkan panggilan itu. Ini bukanlah untuk menyombongkan diri, tetapi untuk mengingatkan diri sendiri bahwa cinta kasih Bodhisatwa kita jangan sampai mengendur. Kita harus senantiasa menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan dengan menjalankan misi Tzu Chi. Hendaklah kita membangun ikrar yang sama dari kehidupan ke kehidupan untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dan mempraktikkan ikrar kita. Hendaklah kita membangun tekad untuk menabur benih berkah.

Dalam melatih diri, seiring berlalunya waktu, hendaklah kita mempraktikkan kebajikan. Mari kita bertutur kata baik dengan menggenggam waktu. Contohnya saya, sembilan ribu episode "Lentera Kehidupan" telah berlalu. Sesungguhnya, berapa banyak orang yang telah mendengarkan ceramah saya? Tidak sedikit.

Bodhisatwa sekalian, kalian telah mendengarkan ceramah saya sehingga bertekad untuk dilantik, terjun ke tengah masyarakat, dan menggalang Bodhisatwa. Berapa banyak orang yang telah kalian bantu dan bimbing? Hendaklah kalian merenungkannya. Jumlahnya pasti sangat banyak. Ini semua karena kalian mendengarkan dan mempraktikkan apa yang saya katakan. Jadi, saya merasa bahwa apa yang saya katakan sungguh bernilai. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Hendaklah kita terus menghimpun kekuatan cinta kasih. Kita harus berikrar dan memahami bahwa Jalan Bodhisatwa masih panjang dan masih banyak orang menderita yang membutuhkan saya, Anda, dan dia. Jika kita memiliki tekad dan ikrar ini, kita harus menjaga diri sendiri dengan baik agar dapat menjaga orang lain. Dengan demikian, semuanya akan damai dan tenteram.


Kita juga harus menyerap Dharma ke dalam hati dan membangun tekad dan ikrar untuk membagikannya kepada semua orang sehingga semuanya memiliki tekad yang sama dan berjalan ke arah yang sama. Inilah yang disebut menyucikan dunia. Hendaklah kita memperpanjang jalinan kasih sayang dan memperluas cinta kasih agung. Dengan adanya Bodhisatwa yang membangun tekad dan ikrar di dunia, menyucikan dunia bukanlah hal yang tidak mungkin.

Hendaklah kita menciptakan berkah dari generasi ke generasi. Benih kebajikan yang kita miliki saat ini harus kita rawat dengan baik. Dengan demikian, barulah kita dapat menggarap ladang berkah dari kehidupan ke kehidupan. Inilah cara kita menapaki Jalan Bodhisatwa.

Dalam melatih diri, ketika kita berkata bahwa kita percaya pada Buddha, kita harus memiliki keyakinan benar dan menapaki jalan yang benar. Kita harus ingat bahwa hati semua orang setara dengan Buddha. Ini bukan menyombongkan diri, melainkan memang begitulah prinsip kebenaran.

Ajaran Buddha adalah prinsip kebenaran dan kesadaran-Nya adalah kesadaran yang dimiliki oleh semua orang. Hendaklah kita memanfaatkan waktu untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dengan mantap dari kehidupan ke kehidupan. Inilah Jalan Bodhisatwa di dunia. 

Menyebarkan inti sari Dharma dengan gigih dan tanpa lelah
Menyerap Dharma yang didengar ke dalam ladang batin
Menjalankan praktik tanpa celah dan mengemban tekad guru
Menyelamatkan orang yang menderita dan menyucikan dunia            
              
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 08 Desember 2022
Kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama; berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -