Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Dunia dengan Hati Buddha dan Tekad Guru


“Saya mulai menjadi relawan cilik pada usia 3 tahun lebih. Saat ini, saya sudah berusia 22 tahun. Saya mulai bervegetaris sejak kelas 5 SD. Pada tahun 2022, saya dilantik menjadi relawan pelestarian lingkungan. Jing Si Books and Cafe adalah rumah saya yang mendampingi saya bertumbuh,”
kata Li Ting relawan muda.

“Kata Renungan Jing Si yang paling saya suka ialah, ‘Bersumbangsih bagi masyarakat berarti menciptakan berkah, belajar dari bersumbangsih berarti membina kebijaksanaan; jika ingin menciptakan berkah dan membina kebijaksanaan, kita harus bertindak secara nyata, baru bisa memperoleh pencapaian.’ Melayani sebagai relawan membuat saya mendapatkan wawasan baru tentang lingkungan dan nilai kehidupan yang kemudian mendorong saya untuk mengajak orang bervegetaris dan mengurangi penggunaan plastik. Oleh karena itu, saya berharap dapat mengajak lebih banyak anak muda untuk bergabung dalam berbagai kegiatan relawan muda,” kata Huang Ying-yu relawan muda.

“Saya sangat bersyukur karena sejak kecil, saya dapat bertumbuh dan belajar di lingkungan yang penuh kebajikan ini. Saya akan terus fokus dalam pendidikan, memperkuat kemampuan diri, dan mewujudkan harapan saya sejak kecil, yaitu mengikuti jejak Kakek Guru untuk menapaki Jalan Bodhisatwa dan melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi semua makhluk,” kata Huang Jing-kai relawan muda.

Melihat sekelompok anak muda ini, saya merasa bahwa ada harapan yang sangat besar. Harapan kita terletak pada anak-anak muda. Anak-anak terus bertambah dewasa, sedangkan orang tua makin hari makin menua. Hendaknya kalian menggenggam masa muda untuk mempelajari banyak hal. Genggamlah waktu untuk menuju kebajikan yang penuh keindahan.


Lihatlah Shi-hao, dia juga memiliki keterampilan khusus. Sebuah lingkaran besi di tangannya dapat dia kendalikan dengan sempurna. Ini merupakan keterampilan. Di dunia ini, terdapat berbagai jenis keterampilan. Seperti Bapak Lee, dengan kameranya, beliau dapat merekam beragam keindahan dunia. Inilah keterampilan yang dimilikinya. Tidak semua orang yang memegang kamera bisa menghasilkan foto yang indah. Meski hanya seekor semut, Bapak Lee juga bisa memotretnya dengan indah.

Baik hal besar maupun kecil, semuanya harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh. Dengan kesungguhan, semuanya akan menjadi indah. Dengan bersungguh-sungguh, kita akan menyadari bahwa kita perlu lebih aktif dalam berbuat baik dan berhati-hati terhadap perbuatan buruk. Hendaknya kita selalu mengingatkan diri sendiri. Bagi anak-anak muda, ada dua hal yang perlu diingat, yaitu menghargai waktu dan perbuatan baik serta waspada terhadap perbuatan buruk dan bisa membedakan benar dan salah. Inilah yang harus dipelajari oleh anak-anak muda.

Segala sesuatu terus terakumulasi seiring berlalunya waktu. Dengan memilih yang benar dan baik, kita dapat mengakumulasi banyak kisah baik dan pengalaman hidup yang dapat dibagikan kepada semua orang. Jika tidak bermawas diri, seiring berlalunya waktu, kita mungkin mengakumulasi banyak perbuatan buruk. Ketika kita ingin memperbaiki, mungkin sudah terlambat. Oleh karena itu, saya sering berkata bahwa kita harus menggenggam waktu. Jangan menunggu sampai terlambat dan menyesal. Ingatlah bahwa kita harus menggenggam saat ini karena masa muda adalah masa terindah.


“Kami membangun tekad dan ikrar untuk berada di Jalan Bodhi dari kehidupan ke kehidupan.”

Baik. Saya sangat tersentuh hingga tak bisa berkata-kata. Ingatlah untuk terus berada di Jalan Bodhi dari kehidupan ke kehidupan. Jangan pernah lupakan ikrar kalian hari ini, yaitu berada di Jalan Bodhi dari kehidupan ke kehidupan. Saya mendoakan kalian semua.

“Kakek Guru yang terkasih, kami akan mengikuti jejak Kakek Guru dan mengajak lebih banyak anak muda untuk bergabung demi mewariskan silsilah Dharma Jing Si dan menyebarkan mazhab Tzu Chi.”

Saya mendoakan kalian semua. Jangan lupakan ikrar kalian.

“Setelah mendengar kisah para relawan cilik, saya merasa sangat tersentuh. Di usia yang sangat muda, hati kalian sudah penuh kebajikan dan cinta kasih. Selama kita mempraktikkan kebajikan dan cinta kasih dengan segenap tenaga, saya yakin hal itu akan membawa manfaat tak terhingga,” kata Lee Ping-bing Sinematografer.

“Saya merasa bahwa ketika saya muda, saya sudah mulai merasakan kebajikan dan cinta kasih yang diajarkan Master. Saya terus menapaki jalan ini secara diam-diam. Hari ini, saya ingin menyatakan berlindung kepada Master,” lanjut Lee Ping-bing.

Sesungguhnya, menyatakan berlindung bukanlah hal istimewa. Yang terpenting adalah hati kita. Kita harus memiliki keyakinan di dalam hati. Kita harus meyakini prinsip kebenaran di dunia. Dengan memahami prinsip kebenaran, kita tidak akan tersesat. Seperti halnya kamera Anda. 

Untuk mengambil gambar yang indah, diperlukan kesungguhan hati. Terlebih lagi, Anda harus memfokuskan lensa kamera dengan tepat. Dengan adanya keterampilan, setiap foto yang diambil akan terlihat indah. Tanpa keterampilan, meski fokusnya hanya sedikit meleset, hasilnya akan jauh berbeda. Jalan yang benar dan arah yang benar sangatlah penting, sama seperti kamera Anda. Kita harus memiliki hati yang lapang.


Di dunia ini, kita harus memiliki pikiran benar. Pikiran benar akan membimbing kita menuju pencerahan. Dalam menyatakan berlindung, kita harus memiliki keyakinan benar. Benar berarti mengarah pada kebijaksanaan dan cinta kasih Buddha. Inilah pikiran benar. Kita juga harus memiliki pengetahuan benar di dunia. Dunia ini sangat rumit. Kita perlu memilih arah yang baik. Kita juga memerlukan metode.

Selama kita memilih keahlian yang tepat dan memadukannya di dunia, kita bisa menciptakan keindahan. Keindahan berasal dari pikiran yang benar dan tulus. Mari kita menghimpun lingkungan dan orang yang baik di dunia ini dengan hati yang tulus. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Tzu Chi berharap semua orang dapat memiliki hati, ikrar, dan tekad yang sama. Kita menyatakan berlindung pada Buddha. Buddha telah mencapai pencerahan dan kita yakin terhadap Buddha. Kita juga harus yakin terhadap Dharma. Setiap orang memiliki keahlian masing-masing. Keahlian Anda adalah mengambil gambar yang indah. Keahlian saya adalah membimbing orang-orang.

Setiap orang memiliki keahlian masing-masing untuk meningkatkan vitalitas dunia. Dengan profesi masing-masing, setiap orang membuat dunia ini penuh vitalitas. Namun, semuanya harus kembali pada kebajikan, kebenaran, dan ketulusan. Hendaknya semua orang memiliki hati yang tulus. Kebenaran dan kebajikan yang dijalankan semua orang akan menciptakan keindahan. Inilah kebenaran, kebajikan, dan keindahan.

Anda memiliki metode sendiri untuk memperindah dunia, saya pun memiliki metode sendiri untuk memperindah dunia, yaitu dengan membabarkan Dharma. Jadi, hendaknya semuanya menghimpun metode kebajikan. Inilah yang Buddha ajarkan kepada kita.

Saya bersyukur Anda bisa bergabung dengan Tzu Chi dan menjadi insan Tzu Chi yang tulus. Anda adalah murid Buddha yang memiliki pandangan dan pengetahuan benar, juga merupakan murid saya yang baik. Kita memiliki tekad yang sama di dunia ini. Perpaduan antara tekad saya dan cita-citamu akan membuat kehidupan menjadi lebih indah. Saya mendoakanmu. Terima kasih. 

Memupuk benih kebajikan dan membangun ikrar agung
Membedakan benar dan salah dengan jelas serta bermawas diri
Berlindung pada Tiga Permata dengan pandangan dan pengetahuan benar
Menyucikan dunia dengan hati Buddha dan tekad Guru

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Oktober 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 11 Oktober 2024
Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -