Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati dan Hidup Berdampingan dengan Alam


Waktu berlalu dengan sangat cepat. Rangkaian Pemberkahan Akhir Tahun kembali dimulai. Seiring berlalunya waktu, usia kehidupan kita juga berkurang. Setiap hari, kita hendaknya ingat bahwa usia kehidupan kita terus berkurang dari hari ke hari. Kita harus menghargai masa lalu dan menggenggam masa kini. Setiap menit dan detik adalah masa kini. Jadi, kita harus menggenggam setiap menit dan detik.

Di kehidupan sekarang, saya juga selalu menggenggam setiap menit dan detik, baru bisa menempuh perjalanan lebih dari 50 tahun ini. Tzu Chi berawal dari praktik menyisihkan 50 sen dari uang belanja setiap hari. Kini, saya setiap hari bersyukur bisa melihat begitu banyak Bodhisatwa dunia. Berhubung kini empat unsur alam tidak selaras, setiap orang hendaknya membangkitkan cinta kasih.

Kita hendaknya bersyukur kepada semua orang atas segala hal. Kita tidak boleh tamak. Kita hendaknya tahu untuk berpuas diri dan bersyukur. Jika bisa demikian, masyarakat akan harmonis dan bencana yang terjadi di seluruh dunia akan berkurang. Energi langit dan bumi bergantung pada kekuatan karma semua makhluk. Untuk memperbaiki energi langit dan bumi, dibutuhkan energi manusia.

Saat semua orang hidup harmonis dan menghimpun kekuatan cinta kasih untuk menciptakan berkah bagi dunia, energi berkah akan tercipta. Hanya energi berkah yang dapat menghalau bencana. Karena itu, kita harus menciptakan berkah dan membina cinta kasih untuk melindungi, mengasihi, dan membebaskan kehidupan.

Jika kita tidak mengonsumsi daging, hewan-hewan tidak akan disembelih. Kita harus hidup berdampingan dengan semua makhluk. Dengan mengonsumsi tanaman pangan saja, kita dapat menjaga kesehatan tubuh dan membina cinta kasih di dalam hati. Dengan demikian, semua makhluk dapat hidup damai.


Berkat kemajuan teknologi sekarang, selain kalian yang duduk di hadapan saya sekarang, juga ada banyak orang di berbagai ruangan lain dan lebih dari seribu sambungan yang dapat mendengar suara saya.

Saudara sekalian, kita berada pada era dengan teknologi canggih. Kita harus memupuk berkah. Di antara energi langit, energi bumi, dan energi manusia, yang terpenting bagi kita ialah energi manusia yang menentukan kita akan menciptakan surga atau neraka di dunia. Semua ini adalah energi. Agar energi langit, bumi, dan manusia selaras, kita harus bekerja sama dengan harmonis.

Setiap orang memiliki hakikat kebuddhaan. Datang ke dunia ini, misi kita adalah terjun ke tengah masyarakat untuk menyeberangkan, membimbing, mengasihi, melindungi, dan menolong semua makhluk. Lewat siaran Da Ai TV, orang-orang bisa mendengar saya mengucapkan kata-kata seperti ini setiap hari. Selama puluhan tahun, saya selalu mengajarkan kebenaran yang sama karena Jalan Bodhisatwa sangat lapang dan lurus. Jadi, jalan ini tidak bercabang.


Dalam menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk, ada banyak urusan duniawi yang dapat kita bagikan dengan orang lain. Di Jalan Bodhisatwa, kita menghadapi urusan duniawi. Masih banyak yang ingin saya sampaikan, tetapi energi saya hampir habis. Di masa lalu dan masa kini, saya telah menyebarkan ajaran. Bagaimana dengan masa mendatang? Setiap orang hendaknya mewariskan dan menyebarkannya.

Kita hendaknya menapaki Jalan Bodhisatwa bersama dari kehidupan ke kehidupan. Setiap hari, kita harus mendoakan satu sama lain. Semoga semua orang dapat menciptakan berkah bagi dunia dan menyucikan dunia. Untuk menyucikan hati manusia, Empat Misi Tzu Chi membutuhkan cinta kasih. Berkat akumulasi tetes demi tetes cinta kasih banyak orang, kita dapat menjalankan misi amal, menyalurkan bantuan internasional, menjalankan misi kesehatan, dan menyebarkan cinta kasih agung.

Lihatlah, cinta kasih agung mengitari seluruh dunia. Saat orang-orang di seluruh dunia melihat pemandangan seperti ini, bagaimana bisa mereka tidak terharu? Sungguh, rasa haru saya tak habis untuk diungkapkan. Saya hanya memiliki satu harapan. Semangat Tzu Chi telah bertahan puluhan tahun. Saya berharap semangat ini dapat diwariskan hingga selamanya. Kita harus selamanya memiliki semangat Tzu Chi dan cinta kasih agung.


Di dalam hati setiap orang terdapat sebuah pelita. Kita hendaknya senantiasa menyalakan pelita batin ini dan meneruskannya kepada pelita yang tak terhingga. Kita juga hendaknya terus mengimbau orang-orang untuk menghimpun tetes demi tetes kekuatan cinta kasih. Ini bukan demi uang, melainkan demi menjalin jodoh baik secara luas. Kita terlebih harus tulus. Kita harus menyelaraskan energi langit dan bumi dengan ketulusan. Untuk itu, dibutuhkan keharmonisan antarmanusia.

Kita mengenal cinta kasih agung, welas asih agung, sukacita agung, dan keseimbangan batin agung. Di sini, kita melihat sumbangsih yang penuh cinta kasih dan welas asih. Yang terpenting, saya berharap setiap orang dapat menyucikan hati manusia, dari satu menjadi puluhan, ratusan, ribuan, hingga miliaran orang. Inilah yang paling saya harapkan.

Masih banyak yang ingin saya sampaikan, tetapi energi saya terbatas. Saya sungguh berharap setiap orang dapat membangkitkan cinta kasih. Cinta kasih seperti ini harus selalu dipertahankan. Saya bersyukur kepada Bodhisatwa sekalian yang telah menghimpun kekuatan cinta kasih. Pahala kalian sungguh seluas lautan.

Menggenggam setiap menit dan detik untuk membina niat baik
Menyelaraskan energi dengan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin
Jalan Bodhisatwa adalah jalan yang lapang dan lurus
Meneruskan pelita batin yang mencerminkan ketulusan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 16 November 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 18 November 2024
Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -