Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati dan Menjalankan Tekad di Tahun Baru Imlek
“Siswa Jing Si dari Amerika Serikat, aku! Akan berlapang dada, berpikiran murni, dan bekerja sama dengan harmonis. Kami akan mengasihi saudara se-Dharma dan terus menjaga hubungan ini selamanya. Melakukan daur ulang batin dan giat menghirup keharuman Dharma. Marilah kita bervegetaris untuk menyelamatkan bumi.”
“Para murid di Yunnan, Tiongkok akan berusaha keras untuk memiliki pengetahuan, pemahaman, dan praktik yang sama.”
“Relawan Tzu Chi dari Chongqing, Tiongkok mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada Master. Kami akan patuh dan harmonis.”
“Para murid Jing Si di Jintang, Tiongkok akan menjaga rumah ini dengan baik. Kami akan membuat rumah ini semakin makmur, makmur, makmur!”
Relawan Tzu Chi di seluruh dunia mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek dengan penuh kesungguhan hati dan memiliki ciri khas masing-masing. Selain itu, kisah-kisah yang mereka bagikan juga sangat menyentuh hati. Saya juga sangat tersentuh olehrelawan Tzu Chi di Dallas, Amerika Serikat.
“Master yang terkasih, tahun ini Kantor Cabang Tzu Chi Dalas genap berusia 25 tahun. Selama 25 tahun ini, para murid di Dallas mempraktikkan ajaran Master dalam mengemban misi Tzu Chi. Kami mewariskan semangat Tzu Chi kepada Bapak Douglas. Lalu, Bapak Douglas kembali mewariskannya kepada Kepala Sekolah Michael Bland. Bapak Douglas berikrar untuk membawa ajaran Master ke dalam 12 sekolah dasar dan menengah yang berada di bawah bimbingannya. Mantan kepala sekolah dari Barack Obama Male Leadership Academy membangun ikrar. Dia berkata bahwa dia ingin membawa bahan pengajaran Kata Renungan Jing Si ke dalam 12 sekolah dasar dan menengah. Dia menggunakan Dharma untuk mencapai tujuannya. Selain itu, dia juga mewariskannya kepada kepala sekolah yang menjabat sekarang. Kepala sekolah yang menjabat sekarang juga terus mewariskan Dharma. Dia mengajari anak-anak untuk memberikan ucapan selamat dalam bahasa Mandarin. Mempraktikkan semangat celengan bambu. Senantiasa tulus, benar, yakin, dan sungguh-sungguh. Kakek Guru yang terkasih, kami akan memegang teguh semangat celengan bambu untuk membina berkah. Kami akan bersungguh hati mendalami Kata Renungan Jing Si untuk membina kebijaksanaan. Kami akan memegang semangat hidup rajin, hidup hemat, dan tahan cobaan. Semoga pohon-pohon kecil dapat bertumbuh menjadi hutan. Semoga butiran-butiran beras dapat memenuhi lumbung. Kami akan menyebarkan cinta kasih universal. Kami mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada Kakek Guru.”
Lihat, mereka melakukan praktik nyata untuk mewariskan Dharma kepada para siswa. Saya sungguh tersentuh melihatnya. Mereka mewariskan ajaran kebenaran kepada anak-anak. Anak-anak juga menggunakan bahasa Mandarin untuk mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek kepada saya.
Selain itu, ada pula Relawan Ling yang sangat bersungguh hati mengemban misi Tzu Chi selama puluhan tahun ini. Saya sungguh tersentuh melihatnya. Dharma harus diwariskan. Di negara lain, semangat Tzu Chi tetap dapat mengakar dengan kuat. Relawan Tzu Chi di New York pun demikian. Orang ini adalah ketua departemen informasi publik PBB. Tahun lalu, dia berkunjung ke Taiwan. Karena tersentuh, dia pun datang ke Griya Jing Si. Pada keesokan paginya, dia menyatakan ingin berguru kepada saya. Saya berkata padanya, “Jika ingin berguru kepada saya, maka Anda harus menganggap Griya Jing Si sebagai rumah Anda.” “Selain itu, Anda juga harus mengemban misi Tzu Chi, mewariskan semangat Tzu Chi, dan bervegetaris.” Dia pun menyetujuinya. Dia sungguh telah bervegetaris dan mulai mengikuti kelas pelatihan relawan.
“Saya sangat tersentuh ketika diberi tahu bahwa Griya Jing Si adalah rumah saya. Saya sangat bersyukur dapat menjadi bagian dari keluarga Master dan saya berharap dapat menjadi murid Master yang perhatian. Dunia ini membutuhkan lebih banyak welas asih dan usaha untuk meringankan penderitaan. Jiwa saya terasa penuh karena di bawah bimbingan Master, saya dapat bersumbangsih untuk memperpanjang welas asih dan meringankan penderitaan di dunia. Saya sangat bersyukur ajaran spiritual Master yang mengajarkan saya cara membantu sesama. Terima kasih atas segala hal yang Master lakukan. Dunia ini sangat membutuhkan Tzu Chi. Terima kasih, Master. Saya sungguh tersentuh,” ucap Bruce Knotts, Relawan Tzu Chi.
Inilah kekuatan cinta kasih. Benih-benih Tzu Chi harus terus diwariskan. Sungguh membuat orang tersentuh. Ada pula relawan Tzu Chi di Chicago. Murid saya di Chicago sangat penuh perasaan.
“Master yang terkasih, para bhiksuni di Griya Jing Si Master yang terkasih, para bhiksuni di Griya Jing Si dan relawan Tzu Chi di seluruh dunia. Murid Master, Ji Jie, sangat merindukan Master. Di luar sangat dingin, tetapi murid Master dari yang berusia lanjut hingga anak-anak, tetapi murid Master dari yang berusia lanjut hingga anak-anak, tidak takut pada cuaca yang dingin. Kami mengasihi Master. Kami akan giat mendengar Dharma. Kami akan mengatasi kesulitan dan cobaan dengan penuh keyakinan, keuletan, dan keberanian. Kami akan mengikuti jejak Master dari kehidupan ke kehidupan.”
Ketahuilah bahwa Kantor Cabang Tzu Chi Chicago melingkupi 11 negara bagian. Untuk merayakan Tahun Baru Imlek di kantor cabang Tzu Chi, ada relawan yang harus menempuh perjalanan mobil selama 6 jam, ada pula yang harus menumpang pesawat selama 2 jam. Mereka berkumpul bersama untuk merayakan Tahun Baru Imlek dan mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek. Setiap orang menyatakan bahwa mereka sangat merindukan saya. Inilah kekuatan cinta kasih.
Relawan Tzu Chi di beberapa wilayah di Tiongkok juga mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek lewat konferensi video. Di setiap tempat terdapat banyak relawan dan memiliki ciri khas masing-masing. Begitu pula dengan relawan di Xiamen, Fujian. Pascatopan tahun lalu, mereka sangat giat dan bersemangat untuk menyalurkan bantuan. Mereka tidak membuat saya khawatir. Mereka bukan hanya giat bersumbangsih di komunitas masing-masing. Saat di wilayah laintengah kekurangan tenaga manusia, mereka juga bepergian ke luar kota untuk membantu. Kegigihan dan semangat mereka tidak kalah dengan Taiwan. Mereka juga sangat gigih.
Singkat kata, di awal musim semi ini, relawan Tzu Chi di Taiwan harus mengingat dan membangunkan kembali semangat untuk mengembangkan Tzu Chi. Membangunkan kembali semangat Tzu Chi! Perkembangan Tzu Chi di wilayah selatan Taiwan juga sangat pesat. Kita dapat melihat banyaknya relawan di Kaohsiung. Banyak dari mereka yang merupakan satu keluarga. Saya sungguh gembira melihatnya.
“Saya adalah ayah. Saya adalah putrinya. Saya adalah kakak ipar. Saya adalah kakaknya. Saya adalah pamannya. Saya adalah kakaknya. Saya adalah kakak iparnya. Kami semua adalah relawan Tzu Chi.”
“Saya adalah ayah. Saya adalah ibu. Saya adalah putri mereka. Kami semua adalah relawan Tzu Chi.”
“Saya adalah nenek. Saya adalah ibu. Saya adalah putranya. Kami semua adalah relawan Tzu Chi.”
Banyak keluarga di wilayah selatan Taiwan yang menjadi relawan Tzu Chi. Saya berharap relawan Tzu Chi di wilayah lain juga dapat terus berkembang. Ini merupakan harapan saya terhadap kalian. Di hari pertama Tahun Baru Imlek, lebih dari 5.000 orang berkunjung ke Aula Jing Si. Sungguh membuat orang tersentuh. Saya berharap kekuatan cinta kasih ini dapat menjangkau wilayah yang lebih luas dan jauh. Untuk itu, kita harus terus menyebarkan benih cinta kasih. Untuk itu, kita harus terus menyebarkan benih cinta kasih.
Mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek lewat konferensi video
Menyucikan hati dan menjalankan tekad di tahun yang baru
Menyebarkan benih cinta kasih ke seluruh dunia
Membangunkan kembali
semangat Tzu Chi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina