Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati dengan Melestarikan Lingkungan dan Mewariskan Kebajikan dalam Keluarga


“Tujuan pertama kita ialah melindungi Bumi, kedua ialah menjaga kesehatan tubuh. Berolahraga dapat menyehatkan tubuh. Kami merasa bahwa kita harus mencintai kebersihan dan tidak membuang sampah sembarangan. Inilah yang seharusnya kita lakukan,”
kata Zhou Cai Qiu-yin relawan Tzu Chi.

Saya selalu merasa bahwa kegiatan daur ulang sangatlah bernilai. Saya selalu mendengar banyak orang melakukan daur ulang. Di masyarakat saat ini, kaum muda sibuk mengembangkan karier dengan fokus pada pekerjaan untuk mengejar ekonomi. Generasi muda pun ada yang belajar hingga ke luar negeri. Jadi, menjaga kampung halaman dan rumah adalah tanggung jawab kaum lansia. Jadi, kaum lansia harus menjaga tubuh dengan baik.

Menjadi seorang lansia yang menggemaskan, bukankah itu sangat menyenangkan? Insan Tzu Chi selalu berhimpun. Kita memiliki sebuah tempat berkumpul yang disebut depo daur ulang. Pelestarian lingkungan sangatlah baik. Di masyarakat saat ini, pelestarian lingkungan dan plastik menjadi masalah yang utama. Lebih dari 30 tahun yang lalu, saya berkata kepada semuanya untuk menggunakan kedua tangan yang bertepuk untuk melakukan daur ulang. Begitulah pelestarian lingkungan Tzu Chi dimulai.

Di seluruh dunia, agar iklim bersahabat, lingkungan bersih, udara segar, dan kesehatan manusia terjaga, kita harus memandang penting pelestarian lingkungan. Saya merasa bahwa ini sangatlah bernilai. Lebih dari 30 tahun yang lalu, dalam sebuah acara seminar, saya meminta semuanya untuk melakukan daur ulang dengan kedua tangan yang bertepuk. Sejak saat itu, pelestarian lingkungan terus berkembang.

Semua orang bersungguh-sungguh dalam hal ini dan membentuk kesatuan. Dengan memahami konsep kekosongan tiga aspek dana, kita dapat bersumbangsih tanpa pamrih dan mendorong orang lain untuk berbuat baik. Dengan sumbangsih ini, apakah hidup kita menjadi bernilai? Ya.


“Saat bersumbangsih di pusat perawatan jangka panjang, kami membagikan pengetahuan tentang pelestarian lingkungan sehingga semua orang memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan daur ulang,”
kata Lin Hui-ming relawan Tzu Chi.

“Meski sudah tua, setidaknya kami masih memiliki kemampuan untuk bersumbangsih bagi masyarakat. Kami juga ingin membagikan kepada semua orang tentang pentingnya kelestarian dan kebersihan lingkungan,” kata Lu Jian-zi warga.

Jika saya memberi tahu kalian untuk tidak melakukan hal yang tidak benar, hendaknya kalian sungguh-sungguh tidak melakukannya. Ketika saya telah mengatakan dengan jelas mana yang baik dan mana yang buruk, kalian harus melakukan apa yang seharusnya dilakukan dan berhenti melakukan hal yang salah. Jika dapat berbuat demikian, kita akan memiliki kehidupan yang luar biasa serta dapat menyucikan hati manusia dan mewujudkan keharmonisan di masyarakat. Percayalah dengan apa yang saya katakan.

Hendaknya kalian menyatukan hati dengan saya untuk membawa keharmonisan di masyarakat, menyucikan hati manusia, dan melakukan daur ulang. Semua benda di kehidupan ini juga memiliki siklus kehidupan. Dengan melakukan daur ulang, kita telah melindungi sumber daya alam. Jadi, melakukan daur ulang bukanlah mengumpulkan sampah. Semua orang dapat melakukan daur ulang.


Saat bergerak, berbicara, dan berjalan, kita selalu melakukan hal yang baik. Lihatlah, relawan lansia menggunting bagian kertas berwarna putih dengan sangat cermat. Saat di depo daur ulang, saya bertanya kepada mereka, "Mengapa harus digunting?" Mereka menjawab, "Kami ingin menggunting bagian yang berwarna putih." Saya bertanya, "Mengapa bagian yang berwarna putih harus digunting?" Mereka memberi tahu saya bahwa bagian yang berwarna putih akan lebih bernilai saat dijual.

Saya berkata, "Kalian dapat menggunting bagian atas dan bawah saja. Mengapa kalian juga menggunting bagian lainnya?" Mereka berkata, "Master, bagian yang memiliki warna hitam harga jualnya lebih rendah. Jika kami menggunting lebih banyak bagian yang berwarna putih, harga jualnya akan lebih tinggi." Saya bertanya, "Mengapa kalian sangat perhitungan?" Mereka berkata, "Master, dalam hal ini, sikap perhitungan akan mendatangkan sejumlah uang."

Lihatlah, saat masuk ke depo daur ulang, saya mendapatkan banyak pengetahuan. Para relawan pelestarian lingkungan ini memiliki kebijaksanaan yang tinggi. Buddha berkata bahwa semua makhluk memiliki sifat hakiki yang setara. Saat semuanya kembali pada sifat hakiki, hati, Buddha, dan semua makhluk pada hakikatnya tiada perbedaan. Saya berharap semuanya dapat memahami prinsip sederhana ini. Meski prinsip hati, Buddha, dan semua makhluk pada hakikatnya tiada perbedaan ini sangat mendalam, tetapi ketika kalian menerimanya dengan hati yang sederhana, itu akan mudah untuk dipahami.

Ada yang berkata, "Master menyuruh kita untuk melatih diri. Melakukan daur ulang juga termasuk melatih diri. Jika saya tidak melakukan daur ulang, apa yang harus saya lakukan sepanjang hari? Saya akan merasa bosan. Saya akan bergosip ke sana kemari dan bersikap perhitungan dengan menantu dan anak." Ini bukanlah sekadar kebosanan. Ini akan menjadi kegelapan batin dan memicu keributan di dalam keluarga sehingga membuat menantu merasa kesulitan. Jika bergabung dengan Tzu Chi, kita dapat menyucikan hati dan tahu untuk bersyukur.


"Menantu saya telah mendidik cucu saya dengan baik. Terima kasih, Menantuku."
Jika kita tidak menyucikan hati, kita akan merasa bahwa putra kita yang dahulu sangat dekat dengan kita dan mendengarkan kata-kata kita menjadi hanya mendengarkan kata-kata istrinya. Dengan demikian, kita akan perhitungan dengan menantu. Dengan mengubah pemikiran kita, pikiran kita akan murni setiap menit dan detik dan kita dapat menyucikan hati kita. Inilah hati yang sama seperti Buddha.

“Saya merasa bosan. Jadi, saya pergi ke luar untuk jalan-jalan. Saya mendorong kursi roda sambil berolahraga,” kata Lin Wang Yin-zu relawan Tzu Chi.

“Terkadang, saat saya pulang, Ibu sudah mendorong pulang setumpuk barang daur ulang. Ketika saya bertanya bagaimana cara Ibu membawa pulang barang yang begitu berat, Ibu berkata bahwa semua orang yang ditemuinya sangat baik dan membantunya memindahkan barang ke atas kursi roda. Oleh karena itu, Ibu merasa senang melakukan ini. Malam hari, kami akan menonton Da Ai TV bersama. Dalam kehidupan yang terbatas ini, saya harus melakukan lebih banyak hal yang dapat membawa manfaat bagi orang lain,” kata Lin Mao-sen relawan Tzu Chi.

Dalam proses mencapai kebuddhaan, kalian harus menjadi Bodhisatwa. Hendaknya kalian menjadi Bodhisatwa di dalam keluarga yang selalu bersedia bersumbangsih bagi anak, menantu, dan cucu. Dengan begitu, anak dan cucu akan berterima kasih kepada kalian. Mereka akan merasa bahwa mereka memiliki Bodhisatwa hidup yang telah menjaga keluarga dengan sangat baik.

Sesama anggota keluarga hendaknya saling bersyukur dan mengasihi. Anak-anak tahu untuk berbakti dan orang tua tahu untuk memberi. Keluarga seperti ini akan harmonis dan makmur. Ini adalah hal yang baik. Benar, kita harus melakukan hal baik setiap menit dan detik sehingga tidak ada hari yang berlalu dengan sia-sia. Inilah yang disebut dengan nilai kehidupan. Waktu telah berlalu. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.

Hendaknya kita menggenggam kehidupan dengan baik. Dapat merasakan kedamaian setiap hari adalah berkah kita bersama. Jadi, kita harus saling berterima kasih.

Bersumbangsih tanpa pamrih dengan melakukan daur ulang
Memperpanjang usia barang dengan melakukan daur ulang
Menjadi Buddha hidup dalam keluarga yang memiliki kebijaksanaan tinggi
Mengubah pemikiran, menyucikan hati, dan memupuk ladang berkah

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 04 Agustus 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 06 Agustus 2024
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -