Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati di Bulan Tujuh Penuh Berkah

“Siapa yang menggarap ladang berkah, dialah yang akan memanen berkah. Inilah Kata Renungan Jing Si yang paling cocok bagi saya,” ucap Liu Qing-zhong, relawan Tzu Chi Taiwan.

“Dia mendedikasikan diri di posko daur ulang. Meski mengalami keterbatasan gerak, dia bisa menolong orang lain. Dia telah melakukannya dengan baik,” kata Lin Shi-long, relawan Tzu Chi lainnya berkomentar tentang Liu Qing-zhong. “Dia sangat tekun. Dia datang setiap hari,” imbuh Liao Xiu-ying.

“Saya merasa sangat bahagia. Saya senantiasa bersyukur di dalam hati. Kita harus melakukan hal yang benar. Master berkata, ‘Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja,’” tegas Liu Qing-zhong.


Setelah menyerap Dharma ke dalam hati, kita harus mulai mempraktikkannya. Begitu memulainya, kita harus terus melangkah dengan mantap menuju arah yang benar dan membentangkan jalan kebenaran. Setelah menemukan arah yang benar berdasarkan prinsip kebenaran, kita harus membentangkan jalan.

Buddha datang ke dunia ini untuk mengajari kita kebenaran. Setelah mendengar Dharma, kita harus mengingatnya di dalam hati. Kita bisa menyerap Dharma ke dalam hati karena memiliki kemampuan. Setelah datang ke dunia ini, mengapa Buddha menggunakan 40 tahun lebih untuk memberi ajaran sesuai kemampuan semua makhluk?

Selama 40 tahun lebih, Buddha memberi ajaran sesuai kemampuan semua makhluk dan terus membimbing dengan sabar hingga semua makhluk memiliki pandangan yang sama. Setelah membabarkan Dharma selama 40 tahun lebih dan hampir parinirvana, Buddha mulai mengajarkan praktik Bodhisatwa yang merupakan tujuan-Nya datang ke dunia ini. Kita harus memperbaiki hidup kita dan mengubah ketamakan menjadi cinta kasih. Saya berharap setiap orang dapat membangkitkan welas asih agung dan bersumbangsih dengan cinta kasih bagi orang banyak.


Beberapa tahun lalu, kita pernah mengadakan pementasan adaptasi Syair Pertobatan Air Samadhi di seluruh Taiwan. Namun, setelah berpartisipasi dalam pementasan, apakah kita memperbaiki kesalahan besar, tetapi tetap mengakumulasi kesalahan kecil? Jadi, kita harus memperbaiki diri.

Saya ingin memberi tahu kalian bahwa tahun ini, di seluruh Taiwan juga akan diadakan pementasan adaptasi Syair Pertobatan Air Samadhi. Di Taiwan, orang-orang mengadakan ritual doa. Apakah kalian tahu tentang ini? (Ya) Ini adalah ritual untuk berdoa semoga dipenuhi berkah dan ketenteraman. Tzu Chi mengadakan acara doa demi menyucikan hati manusia dan menginspirasi orang-orang untuk turut bersumbangsih. Tadi saya juga berkata bahwa kita ingin menginspirasi orang-orang turut bersumbangsih. Kita harus membangkitkan ketulusan dan menyelaraskan pikiran orang-orang. Kita harus menyelaraskan pikiran. Jangan biarkan pikiran bergejolak. Jika kita tidak mawas diri dan membangkitkan salah satu dari lima racun, yakni ketamakan, kebencian, kebodohan, kesombongan, dan keraguan, maka sisanya akan ikut terbangkitkan.

Lima racun bagaikan lima bersaudara. Jika salah satunya terbangkitkan, maka keempat saudaranya akan ikut bangkit. Jangan membiarkan hal ini terjadi. Karena itu, kita harus segera berdoa bersama. Sebelum berdoa, kita harus bertobat. Apakah kita pernah melakukan kesalahan? Jika pernah, kita harus berintrospeksi diri, lalu bertobat dengan tulus. Inilah yang terus saya serukan.


Kali ini, saya sangat bersyukur dalam rangka bulan 7 penuh berkah, kita mengadakan pementasan adaptasi Sutra Bakti Seorang Anak. Tentu saja, berbakti merupakan kewajiban kita sebagai manusia yang harus dipraktikkan dalam keluarga setiap hari, bulan, dan tahun. Rasa bakti terhadap orang tua tidak boleh terlepas dari kehidupan kita. Tentu saja, pementasan ini sangat bagus. Namun, tahun ini, yang sungguh saya harapkan dari acara ini adalah suasana pelatihan. Kita harus menciptakan suasana pelatihan.

Bulan Agustus ini bertepatan dengan bulan penuh syukur dan berkah. Semoga setiap orang dapat bertobat, bersyukur, dan berdoa bersama. Kita harus bertobat setiap hari. Kemarin adalah hari ini yang berlalu. Apakah kemarin kita mengucapkan sesuatu yang membuat orang tidak senang? Jika ya, kita harus segera bertobat. Apakah sikap kita kemarin melukai hati orang lain atau merusak pandangan mereka pada kita? Jika ya, kita juga harus segera bertobat. Namun, kita mungkin berbuat salah tanpa kita sadari. Karena itu, kita harus selalu bertobat.

Dengan bertobat, pikiran kita akan jernih. Kita mungkin telah menyinggung banyak orang di masa lalu tanpa kita sadari. Jadi, kita tidak bisa bertobat pada mereka satu per satu. Namun, kita bisa bertobat dengan tulus. Berhubung tidak sengaja menyinggung orang lain, kita harus bertobat dengan tulus. Dahulu, kita berbuat salah tanpa disengaja. Kini, kita harus bertobat. Untuk bertobat, kita harus berintrospeksi setiap hari apakah kita pernah berbuat salah sebelumnya. Jika pernah, kita harus bertobat. Tidak peduli pernah atau tidak, kita hendaknya senantiasa bertobat. Jika pernah, kita harus memperbaiki diri. Jika tidak, kita juga harus mengembangkan kebijaksanaan dan menjaga pikiran dengan baik. Dengan senantiasa bertobat, berarti kita senantiasa menyucikan hati dan pikiran kita.


Dharma bagaikan air. Bertobat berarti menggunakan Dharma untuk mengingatkan diri sendiri guna mengintrospeksi diri. Inilah yang disebut bertobat. Mari kita menyatukan hati dengan pertobatan dan Dharma.

Kita hendaknya bersyukur atas hari-hari yang telah kita lalui dengan tenteram. Semua orang hendaknya bekerja sama untuk mewujudkan masyarakat yang harmonis. Kita bisa berdoa semoga masyarakat harmonis dan keluarga tenteram. Inilah yang bisa kita lakukan sekarang.

Para relawan di berbagai komunitas dapat melakukan kunjungan secara bergilir untuk mengundang warga berpartisipasi. Kita juga bisa menginspirasi orang-orang untuk melakukan daur ulang, termasuk daur ulang batin. Bukan hanya daur ulang di komunitas, kita juga berharap setiap orang dapat melakukan daur ulang batin dengan bervegetaris.


Mulai sekarang, kita harus segera menginspirasi orang-orang. Baik orang yang mengenal kita maupun tidak, memahami kita maupun tidak, semuanya bisa kita bimbing ke Tzu Chi agar mereka semakin memahami Tzu Chi dan hati mereka dapat tersucikan.

Singkat kata, saya mendoakan kalian dengan tulus. Semoga setiap orang dapat mewariskan ajaran Jing Si dan membimbing orang-orang memasuki mazhab Tzu Chi untuk bersumbangsih sebagai Bodhisatwa. Bisakah kalian melakukannya? (Bisa) Baik. Semoga kalian bisa membina berkah sekaligus kebijaksanaan dan membentangkan Jalan Bodhisatwa yang rata. Saya mendoakan kalian. Terima kasih.  

Menyerap Dharma ke dalam hati dan mempraktikkan kebenaran

Senantiasa mengingat Dharma di dalam hati dan menjalankan praktik Bodhisattva

Bertobat, bersyukur, dan berdoa bersama

Mewariskan ajaran Jing Si dan membimbing orang-orang memasuki mazhab Tzu Chi  

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 3 Agustus 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 5 Agustus 2018

Editor: Metta Wulandari
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -