Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati Manusia dan Memutar Roda Dharma
“Target tim komisaris kehormatan di tahun ini tetap sama seperti Kakak Zi-jie dan Kakak Xian-cong. Dalam perjalanan ini, kami tidak akan lupa dengan tekad awal kami untuk menggalang Bodhisatwa secara luas. Kami berharap bahwa kami dapat menghimpun kekuatan dan menginspirasi lebih banyak orang di komunitas,” kata Lin Wei-yang relawan Tzu Chi.
“Master berharap setiap muridnya dapat mewujudkan keluarga Bodhisatwa. Di Kaohsiung, ada banyak pasangan suami istri yang menjadi relawan Tzu Chi. Saat ini, anak-anak muda juga terinspirasi untuk memikul tanggung jawab. Saya percaya bahwa kami dapat melakukannya dengan sangat baik karena kami tidak pernah membeda-bedakan. Siapa pun yang memimpin, semua adalah yang terbaik,” kata Fang Han-wu relawan Tzu Chi.
Berkat jalinan jodoh, semuanya dapat bertemu dengan saya dan bergabung dengan Tzu Chi. Tzu Chi dapat terwujud berkat semua insan Tzu Chi, bukan karena saya seorang. Saya memulai dan membuat seruan kepada semua orang, tetapi kalianlah yang menghimpun kekuatan. Di setiap tempat, kita memerlukan pelindung Dharma untuk melindungi dan menyebarkan Dharma. Tzu Chi adalah jalan yang nyata untuk menapaki Jalan Bodhisatwa.
Pada era ini, perubahan iklim dan ketidakselarasan empat unsur disebabkan oleh karma buruk kolektif semua makhluk. Begitu pula dengan perang yang terjadi. Apa yang dapat kita lakukan? Hendaknya semua orang berhimpun untuk menyebarkan Dharma, bertutur kata baik, melakukan hal bajik, dan menginspirasi orang lain. Ketika semua orang bersatu hati dan menciptakan berkah bagi banyak orang, ini akan mendatangkan energi kebajikan.
Saat ini, iklim di dunia tidak selaras. Iklim saat ini tidak seimbang. Untuk mewujudkan keamanan dan kedamaian, kita harus memupuk ketulusan dalam diri kita. Hendaknya kita mengairi batin dengan Dharma dan menabur benih kebajikan. Sebutir benih dapat menghasilkan benih yang tak terhingga. Ketika ingin menanam padi, kita perlu untuk menyemai benihnya terlebih dahulu.
Setelah benih tumbuh menjadi tunas, kita perlu memilahnya dan menanamnya secara merata di tanah hingga tumbuh menjadi padi. Satu batang tanaman padi akan menghasilkan banyak bulir padi. Begitulah prinsip kebenaran. Semua harus dimulai dari tekad. Semua orang pada hakikatnya memiliki benih kebajikan. Hendaknya kita tekun mengolahnya.
Di dunia ini, kita berkesempatan untuk mempelajari Dharma. Setelah memahami prinsip kebenaran, hendaknya kita membangun tekad. Ketika kalian telah memiliki benih tekad, tidak peduli berapa pun sumbangsih kalian, saya sangat berterima kasih. Hendaknya setiap orang bertanya pada diri sendiri apakah kalian benar-benar tulus. Jika ya, kalian telah menciptakan berkah dan pahala. Apakah benih yang kita miliki akan menghasilkan banyak? Itu semua bergantung pada ketulusan kita. Oleh karena itu, saya sering berkata bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur.
Tzu Chi bisa ada karena pada kehidupan lampau, ketika saya membuka ladang, banyak petani bersama-sama dengan saya menggarap ladang tersebut. Oleh karena itu, saat ini jumlah insan Tzu Chi sangatlah banyak. Namun, yang sungguh-sungguh berhimpun untuk menyerukan kebenaran dengan sepenuh hati tidaklah banyak. Jadi, selain memiliki ketulusan, kita juga harus bertekad menginspirasi orang lain. Menginspirasi 1 orang tidaklah cukup, kita perlu menginspirasi 10 orang, 50 orang, bahkan 500 orang.
Belakangan ini, saya sering membicarakan tentang Sutra Teratai yang berkata bahwa kita harus menyebarkan Dharma kepada 50 orang. Saya merasa bahwa itu tidak cukup. Buddha tidak meminta banyak, tetapi saya merasa itu tidak cukup. Hendaknya dari 50 orang, kita dapat terus menyebarkannya hingga 50 generasi. Keluarga yang berbuat bajik akan dipenuhi berkah. Hendaknya kita mewariskan semangat Tzu Chi dari generasi ke generasi dalam keluarga. Biarkan anak-anak kita memahami konsep jika memiliki "sepuluh", kita harus merelakan "satu".
Saat ini, kita harus segera membangkitkan cinta kasih semua orang dan memperkenalkan Tzu Chi kepada mereka. Tzu Chi adalah ladang pelatihan dan tempat berhimpunnya Bodhisatwa dunia. Doronglah mereka untuk mendengarkan Dharma dan memahami prinsip kebenaran. Bagikanlah kisah 50 sen Tzu Chi kepada mereka. Dengan begitu, mereka tahu uang yang mereka sisihkan dapat membantu orang lain sehingga mereka membangkitkan niat baik ini setiap hari. Saya berharap semua orang membangkitkan niat baik ini dan memiliki hati yang sama seperti saya. Hendaknya hati saya dan kalian dapat bersatu.
Sebagai insan Tzu Chi generasi pertama, hendaknya kita menjaga benih dan ladang Tzu Chi dengan baik, senantiasa mewariskan semangat Tzu Chi, dan menciptakan berkah bagi dunia. Saat ini, saya sangat berharap semua orang dapat menjadi orang baik sehingga iklim menjadi selaras. Saya berdoa semoga bencana di dunia lenyap atau bencana yang besar dapat menjadi lebih ringan. Untuk itu, hendaknya semua makhluk menciptakan karma baik kolektif.
Saya sangat berharap ketika mendengar tentang Tzu Chi, semua orang dapat menyerap Dharma ke dalam hati. Dengan demikian, benih kebajikan akan tertanam dan terus bertumbuh hingga berdampak positif bagi banyak orang di dunia. Saat ini, populasi dunia terus bertambah. Bumi tidak cukup besar untuk menampung jumlah penduduk yang makin banyak sehingga polusi makin hari makin bertambah. Dengan polusi yang makin bertambah, kondisi perubahan iklim pun makin parah. Ini adalah hal yang yang pasti.
Setiap hari, saya merasa sangat khawatir. Satu-satunya cara yang dapat kita lakukan ialah menyucikan hati manusia. Cara terbaik ialah menyucikan hati manusia. Kita harus mengubah kekotoran batin yang ada dengan memutar roda Dharma. Pada zaman-Nya, Buddha memutar roda Dharma. Namun, orang-orang saat ini hanya memutar roda makanan dan berkutat di sana, sangat jarang memutar roda Dharma. Saya berharap kalian semua yang dapat membabarkan Dharma dapat lebih sungguh-sungguh untuk memutar roda Dharma. Inilah harapan terbesar saya.
Berlatih ke dalam diri dan menjalankan praktik ke luar sesuai jalan kebenaran
Menggarap ladang berkah dengan tekun dan tulus
Menjaga niat baik melalui semangat celengan bambu
Menyucikan hati dari kekotoran dan memutar roda Dharma
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 01 Maret 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 03 Maret 2024