Ceramah Master Cheng Yen: Menyucikan Hati, Menciptakan Berkah, dan Menolong Orang Banyak
Dalam Sutra Buddha dikatakan bahwa dunia ini bisa bagaikan surga atau neraka. Ini bergantung pada karma kolektif semua makhluk. Karena itu, mari kita bersama-sama menciptakan karma baik. Dengan menciptakan karma baik, semua makhluk akan dipenuhi berkah. Jika pikiran manusia tidak selaras, masyarakat dan negara akan tercerai-berai. Banyak orang yang akan mengalami penderitaan tak terkira karena kehilangan tempat tinggal dan anggota keluarga.
Kita bisa melihat orang-orang yang menderita itu. Meski mereka berjarak ribuan, bahkan puluhan ribu kilometer dari kita, tetapi berkat kemajuan teknologi sekarang, kita bisa melihat kondisi mereka di sana. Dengan sebuah mikrofon kecil di sana, kita juga dapat mendengar ucapan dan tangisan mereka. Kita bagai memiliki kekuatan batin untuk memandang ke seluruh dunia berkat kemajuan teknologi sekarang.
Kita bisa melihat banyak bencana serta orang-orang yang menderita atau kekurangan di seluruh dunia. Ini juga berkat kemajuan teknologi sekarang. Intinya, penderitaan berasal dari karma buruk kolektif semua makhluk. Jika setiap orang dapat berbuat baik, bertutur kata baik, dan bersedia bersumbangsih, berarti setiap orang menciptakan berkah.
Di dunia ini pasti ada orang yang kekurangan atau menderita. Mereka membutuhkan sumbangsih dari orang-orang yang penuh cinta kasih. Namun, sangat sulit untuk menyalurkan bantuan ke wilayah yang dilanda perang.
Kini kita tengah berusaha untuk memberikan bantuan kepada pengungsi Ukraina. Saya sangat bersyukur kita dapat bekerja sama dengan gereja, yayasan anak, Palang Merah, Caritas, dan organisasi lainnya di berbagai tempat. Demi memberikan bantuan kepada para pengungsi di berbagai wilayah, kita bekerja sama dengan berbagai organisasi lain.
Bodhisatwa sekalian, kita harus bersumbangsih semampu kita. Butiran padi dapat memenuhi lumbung dan tetesan air dapat membentuk sungai. Saya terus mengimbau orang-orang untuk bersumbangsih dengan segenap hati dan tenaga. Demikianlah kita menciptakan berkah.
Berkah dapat meredam bencana. Saat orang-orang menciptakan berkah dengan cinta kasih, barulah ketenteraman dapat terwujud. Inilah harapan saya. Jika kita hanya menikmati berkah, berkah akan habis. Karena itu, kita harus terus menciptakan berkah. Ketenteraman hari ini berasal dari berkah yang kita ciptakan kemarin. Jadi, kita harus memupuk berkah bagi masa depan kita.
Ada sebuah pepatah yang berbunyi, "Saat cuaca cerah, sediakanlah pangan untuk hari hujan." Berhubung memupuk berkah, kini kita hidup aman dan tenteram. Kita hendaknya bersyukur atas hal ini. Selain itu, kita juga harus kembali menciptakan berkah. Karena itulah, saya terus berkata bahwa kita harus menyadari berkah, menghargai berkah, dan kembali menciptakan berkah.
Kita sering melihat celengan bambu yang merupakan celengan untuk memupuk berkah. Dengan memasukkan satu demi satu uang logam ke dalam celengan, kita dapat mengakumulasi tetes demi tetes berkah dan menolong orang menderita yang tak terhingga. Himpunan tetes demi tetes donasi banyak orang dapat membentuk kekuatan besar. Jika seseorang enggan bersumbangsih, uang sebanyak apa pun yang dimilikinya tidak akan bisa membawa manfaat bagi orang lain.
Jadi, dengan menghimpun cinta kasih banyak orang dan bekerja sama dengan organisasi amal di berbagai negara dan wilayah, barulah kita dapat memberikan bantuan kepada orang-orang yang menderita di tempat yang jauh. Selain menolong para pengungsi, kita juga harus mengimbau orang-orang untuk membangkitkan ketulusan demi meredam pandemi Covid-19.
Pandemi ini tidak bisa dihentikan oleh manusia karena tidak bisa dilihat ataupun diraba. Sesungguhnya, di manakah virus penyakit ini berada? Kita tidak bisa melihat ataupun merabanya. Virus Covid-19 varian baru memiliki tingkat penularan yang sangat tinggi. Karena itu, kita bisa melihat bahwa setiap orang sangat waspada. Kita harus melindungi diri sendiri agar tidak terinfeksi.
Saya terus mengingatkan staf rumah sakit kita untuk meningkatkan kewaspadaan. Bagai jenderal yang akan terjun ke medan perang, mereka harus mengenakan baju zirah untuk melindungi keselamatan diri sendiri. Para relawan kita juga harus melindungi diri sendiri dengan baik.
Dalam kehidupan sehari-hari, bervegetaris merupakan jalan bagi masyarakat untuk hidup aman dan tenteram. Agar kehidupan kita aman dan tenteram, cara terbaik ialah bervegetaris. Jangan lengah dalam hal ini. Dengan bervegetaris, barulah dunia ini dan semua makhluk bisa tenteram.
Jika semua orang bervegetaris, semua hewan dapat hidup tenteram di habitat masing-masing. Asalkan bervegetaris dan berhenti membunuh hewan, kita dapat hidup tenteram dan sehat. Kita juga dapat menikmati sayuran yang beraneka ragam dan memiliki cita rasa yang unik.
“Hewan-hewan sangat menggemaskan. Kita harus bervegetaris. Ibu, lihatlah. Mereka cantik sekali,” kata Hong Chen-rui vegetarian cilik.
“Setiap kali kami tengah makan, dia selalu berkata, Ibu, kita jangan makan daging lagi. Hewan-hewan sangat menggemaskan. Saya sangat menyayangi mereka,” kata Mama Hong Chen-rui.
“Jika kita tak makan daging, hewan tak akan disembelih. Hewan disembelih karena orang-orang makan daging. Ini adalah pare putih, kesukaan saya,” lanjut Hong Chen-rui vegetarian cilik.
“Mengapa Kakek menanam begitu banyak sayuran untukmu?”
“Karena saya mengatakan bahwa makan sayuran baik untuk kesehatan; makan kacang bisa menambah berat badan; makan daging tidak menggemaskan. Karena itu, Kakek menanam sayuran untuk saya,” pungkas Hong Chen-rui vegetarian cilik.
Lihatlah, anak itu masih begitu kecil. Namun, dia bervegetaris dengan penuh sukacita. Kita harus membiarkan anak-anak yang polos bertumbuh di lingkungan yang tidak tercemar. Ini disebut tanah suci di dunia. Jadi, Bodhisatwa sekalian, menciptakan tanah suci di dunia tidaklah sulit. Asalkan kita menerapkan pola makan yang murni, secara alami hati kita akan tersucikan.
Vegetarian selalu kaya akan cinta kasih. Jika setiap orang di dunia ini penuh cinta kasih, hewan-hewan tentu dapat hidup tenteram. Kita tidak akan mendengar rintihan hewan yang memilukan. Dunia ini akan penuh tawa dan keharmonisan. Jadi, jika ingin dunia damai dan tenteram, satu-satunya cara ialah bervegetaris. Dengan bervegetaris, kita dapat mewujudkan ketenteraman.
Saat kita bervegetaris, ketulusan kita akan menjangkau para Buddha dan Bodhisatwa. Kita berdoa demi kedamaian dunia. Agar dunia damai dan tenteram, setiap orang harus membangkitkan cinta kasih. Dengan demikian, barulah semua orang dapat bersatu hati, harmonis, saling mengasihi, dan bergotong royong. Ini merupakan berkah terbesar dalam kehidupan. Terima kasih, Bodhisatwa sekalian.
Saat setiap orang membangkitkan kekuatan cinta kasih, dunia akan aman dan tenteram.
Bermawas diri demi meredam pandemi
Menyucikan fisik dan batin serta menciptakan berkah bersama
Mengakumulasi tetes demi tetes cinta kasih demi menolong orang yang tak terhingga
Melenyapkan kesedihan, membawa kebahagiaan, dan mewujudkan keharmonisan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 April 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 08 April 2022