Ceramah Master Cheng Yen: Merawat Orang dengan Kasih Sayang yang Besar


Apa kabar, para dokter dan perawat? Apakah kalian terkejut dengan bencana gempa ini?

“Ya.”

Guncangan dahsyat pada hari itu memang sangat menakutkan. Gedung Rumah Sakit Tzu Chi Yuli juga mengalami keretakan. Untungnya, semua orang dalam keadaan baik-baik saja. Saya sering mengatakan bahwa saat terjadi bencana, rumah sakit tidak boleh runtuh karena rumah sakit merupakan tempat untuk menyelamatkan kehidupan.

Baik rumah sakit maupun sekolah, keduanya sangat penting. Gedung sekolah juga harus kukuh. Ketika terjadi bencana, bangunan lain boleh runtuh, kecuali bangunan sekolah. Ketika bangunan lain mengalami kerusakan, rumah sakit tidak boleh rusak. Untuk itu, kita harus memperhatikan kekukuhan bangunan rumah sakit.

Bencana gempa kali ini membuat kita lebih waspada. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk memperbaiki seluruh bangunan rumah sakit. Kali ini, kita harus memeriksa bangunan secara menyeluruh dan melakukan perbaikan yang diperlukan. Saya berharap dapat membuat rumah sakit menjadi tempat yang aman karena ini adalah tempat untuk melindungi orang-orang. Kita memiliki tanggung jawab untuk melindungi kehidupan dan kesehatan semua orang dengan cinta kasih.

Saya sangat berterima kasih kepada para dokter, perawat, staf administrasi, dan seluruh staf rumah sakit. Seluruh staf rumah sakit telah bekerja sama dengan harmonis. Ketika ada masalah, semua orang saling membantu serta saling memberikan perhatian, dorongan semangat, dan cinta kasih. Cinta kasih, dorongan semangat, dan bantuan dari semua orang membuat kita menjadi lebih berenergi. Dengan cara ini, kita bisa melindungi kehidupan dan kesehatan semua orang dengan cinta kasih. 


Saya sangat berterima kasih kepada para relawan. Saya sungguh bersyukur. Kalian telah membawa ketenangan bagi hati saya. Seluruh relawan segera datang untuk membantu. Mereka mengatakan, "Master, jangan khawatir. Semua orang turut membantu, tidak apa-apa." Para relawan turut membantu dan segalanya berjalan dengan lancar sehingga saya merasa tenang. Singkat kata, kita harus saling membimbing agar bisa menenangkan hati setiap orang.

Bagi orang-orang yang hidup di tempat yang aman, di mana pun terjadi bencana, kita harus pergi ke sana untuk membantu. Kita menenangkan hati para korban bencana dan memulihkan kehidupan mereka. Ini sangatlah penting. Saya sangat bersyukur bahwa para relawan Tzu Chi berhasil melakukannya.

Lihatlah bantuan bencana kali ini, para relawan yang bergabung adalah para pemilik usaha besar. Mereka menjalankan usaha besar dalam bidang konstruksi. Namun, mereka bersedia mengesampingkan status diri dan berpartisipasi dalam bantuan bencana kali ini. Mereka datang ke Hualien dan Taitung untuk membantu para korban bencana. Mereka turun tangan melakukan perbaikan. Saya melihat mereka sedang memplester dinding dan berjongkok di lantai sambil bekerja.

Saya melihat foto-foto mereka yang dikirimkan kepada saya. Setelah melihat tiap lembar foto, saya akan mengatakan, "Ini tidaklah mudah. Saya sangat terharu." Mereka mengesampingkan status diri untuk melakukan ini. Ketika berbuat baik, seorang pun tidak boleh ketinggalan. Jadi, berbuat baik membutuhkan semua orang yang ada di depan saya. Baik saya, Anda, maupun dia, semua orang di seluruh dunia harus menyatukan hati bersama-sama.


Bodhisatwa Avalokitesvara memiliki seribu tangan dan mata. Semua orang bisa menjadi Bodhisatwa Avalokitesvara. Baik anggota komite Tzu Chi maupun Tzu Cheng, mereka berbagi tentang Tzu Chi, melakukan kegiatan Tzu Chi, menerapkan ajaran, dan menjadi panutan. Apakah kalian tahu bahwa dengan tindakan dan perkataan, kalian telah membimbing banyak orang? Jadi, setiap orang bisa menjadi Bodhisatwa Avalokitesvara.

Di masa lampau, nama Bodhisatwa Avalokitesvara adalah Tathagata Pengetahuan Dharma Sejati. Berada di era kemunduran Dharma, Buddha memilih muncul sebagai Bodhisatwa Avalokitesvara. Bodhisatwa Avalokitesvara terkenal di seluruh dunia. Di mana ada penderitaan, Beliau akan muncul. Bodhisatwa Avalokitesvara menyebarkan cinta kasih secara luas dan menjaga kedamaian di dunia. Dengan cara yang sangat lembut, Beliau membimbing semua orang untuk bersumbangsih.

Tathagata Pengetahuan Dharma Sejati sangatlah bijaksana karena merupakan Yang Maha Sadar. Kita harus memiliki kebijaksanaan dan welas asih. Di saat seperti ini, banyak orang merasa panik. Para relawan datang dan menenangkan hati mereka. Para korban bencana juga merasa aman setelah melihat kedatangan relawan Tzu Chi.   

“Ketika terjadi bencana, kami tahu bahwa relawan Tzu Chi akan datang. Kalian berada di mana-mana. Kalian memberikan kami perasaan aman dan keyakinan untuk membangun kehidupan kembali. Di saat penting seperti ini, kami merasakan kehangatan yang kalian berikan. Terima kasih,” kata Lin Zhe-ning warga.

Pada saat dibutuhkan, kita sering mendengar orang-orang memuji relawan Tzu Chi. Jadi, saya juga memuji para relawan Tzu Chi dan bersyukur kepada mereka. Saya juga merasa beruntung memiliki Tzu Chi. Untungnya, pada saat itu, sekitar 50 hingga 60 tahun yang lalu, saya bertekad meninggalkan keduniawian demi ajaran Buddha, demi semua makhluk.


Kita harus terjun langsung di masyarakat untuk menyebarkan ajaran Buddha. Ajaran Buddha harus dipraktikkan di dunia. Jika tidak, untuk apa Buddha lahir di dunia? Satu-satunya tujuan mulia Beliau lahir di dunia ialah membebaskan makhluk hidup dari penderitaan. Ada yang mengalami penderitaan batin dan penderitaan hidup. Ada juga yang mengalami bencana akibat ulah manusia atau bencana alam. Di saat seperti ini, dibutuhkan orang-orang yang memiliki cinta kasih. Inilah sebabnya kita harus memperpanjang jalinan kasih dan memperluas cinta kasih.

Semoga jalinan kasih sayang dapat bertahan selamanya dan cinta kasih menjadi lebih besar. Cinta kasih bagaikan Bumi, meski gempa baru terjadi, ia dapat pulih dengan cepat. Selama orang-orang menumbuhkan cinta kasih di hatinya dan menggunakannya untuk merawat Bumi, Bumi dapat pulih kembali. Tadi saya berjalan ke sana dan melihat seorang lansia yang berusia lebih dari 100 tahun.   Semuanya baik-baik saja. 

“Terima kasih kepada kalian yang sudah jauh-jauh mengunjungi saya di sini. Kalian juga memberikan perhatian kepada kami. Saya sangat berterima kasih kepada Tzu Chi,” kata Kakek Lin warga (104 tahun).

Relawan sekalian, banyak orang berterima kasih kepada kalian. Mari menggenggam erat setiap jalinan jodoh di dunia dan melakukan hal yang benar. Kita harus bersumbangsih dengan gembira dan mengetahui batasan diri sendiri. Mendengar kalian merasa pegal dan sakit karena melakukan perbaikan, saya juga merasa sangat sedih dan tidak tega. Saya bersyukur kepada tim medis yang segera datang ke Yuli untuk memberikan pelayanan akupunktur.

Saya juga bersyukur bahwa orang-orang membantu satu sama lain dan menyimpan rasa syukur. Betapa indahnya dunia ini. Saya berterima kasih kepada para relawan. Harap semua orang selalu aman dan tetap waspada. Yang paling penting ialah mari menciptakan berkah. Berkah dapat melindungi Bumi dan menjaganya agar tetap aman. Saya bersyukur dan mendoakan kalian.    

Kerusakan Bumi menyebabkan rasa panik dan takut
Melakukan yang terbaik dan tidak pernah berhenti melindungi kehidupan
Lahir kembali di dunia untuk membebaskan makhluk hidup dari penderitaan
Merawat orang dengan kasih sayang yang besar   

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Oktober 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 18 Oktober 2022
Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -