Ceramah Master Cheng Yen: Merayakan Tahun Baru Imlek dengan Penuh Kehangatan
Kemarin malam suasananya sangat meriah. Dalam acara tadi malam, setiap mata acara penuh dengan suasana khidmat. Semuanya tak lepas dari sumber Dharma. Keluarga Huang dari Taichung dan keluarga Chen Bao-ru dari Amerika Serikat, semuanya khusus datang untuk mempersembahkan cinta kasih dalam acara itu.
Keluarga Huang dari Taichung memiliki minat yang sama, cinta kasih yang sama, dan ladang pelatihan yang sama. Demi menyebarkan Dharma, mereka sekeluarga berkeliling dunia. Mereka juga mempersembahkan kaligrafi. Keluarga mereka sungguh penuh budaya humanis.
Selain itu, keluarga Relawan Chen dari AS yang terdiri atas empat orang juga demikian. Bao-ru menciptakan sebuah lagu dan mereka menyanyikannya di sini dengan diiringi musik. Lagu ini dia ciptakan berdasarkan kesan dan perasaannya setelah mendengar penjelasan Sutra Bunga Teratai. Dia menggambarkan Dunia Tzu Chi bagaikan jalan yang digambarkan dalam Sutra itu. Sutra adalah jalan, dan jalan harus dipraktikkan. Ini mencakup jalan yang ditapaki insan Tzu Chi di seluruh dunia. Semuanya ini berpulang pada jalan kebenaran. Jalan kebenaran ini dibabarkan di dalam Sutra.
Selain itu, seorang relawan lansia dari Tiongkok yang bernama Huixian amat giat mendengar Dharma. Dia sudah berusia lebih dari 70 tahun. Dia juga masih terus mendengar Dharma dan mencatat kata demi kata. Pembabaran saya dalam dialek Taiwan dia dengarkan dengan sepenuh hati.
Dia pernah membawa pulang catatannya. Saya sudah melihatnya. Tulisannya sangat kecil, saya harus menggunakan kaca pembesar. Setiap huruf ditulis dengan jelas dan rapi. Saya sangat kagum padanya. Tahun ini, dia kembali ke Griya Jing Si seorang diri. Kemarin saya bertanya padanya apakah suami dan putrinya rela dia pergi ke Taiwan saat hari raya.
Dia menjawab, "Pulang untuk bertemu Master lebih penting dari apa pun. Saya bagaikan pulang ke keluarga besar. Setibanya di Taiwan, saya terlebih dahulu menghubungi relawan di sini. mereka langsung menjemput saya." Dia sangat bijaksana. Sungguh, di dunia ini, kekuatan cinta kasih harus terus dilanjutkan. Dengan begitu, semua tempat diliputi kehangatan.
Kemarin, di lobi RS Tzu Chi Hualien, suasana sukacita Tahun Baru juga terasa. Kepala RS mengajak para dokter dan para perawat untuk bersama-sama para relawan mengadakan acara makan bersama bagi para pasien yang tidak dapat pulang untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Suasananya sungguh bagaikan satu keluarga, tidak seperti berada di rumah sakit. Sungguh bagai keluarga yang penuh kehangatan.
Selain itu, kepala RS juga membagikan angpau. Berhubung beliau sendiri harus menghadiri acara makan bersama di Griya Jing Si, maka beliau membagikan angpau ke kamar-kamar pasien lebih awal. Beliau juga berterima kasih kepada para perawat di setiap pos. Ini adalah kekuatan cinta kasih. Saya juga berterima kasih kepada para relawan yang selalu bersumbangsih tanpa pamrih. Mereka bersumbangsih bagi misi kesehatan. Karena itu, mereka datang terlambat ke Griya.
Saat makan bersama, saya melihat makanan di meja mereka lebih sederhana. Saya berkata, "Ini menu makan bersama kalian?" Di meja mereka hanya ada sepanci sup, sederhana sekali. Namun, mereka tetap makan dengan gembira. Kemarin saya berkata kepada mereka bahwa yang terpenting saat makan bersama adalah kehangatan dalam hati. Semua orang sangat gembira.
Untuk menyiapkan makanan yang beragam bagi lebih dari 250 meja, para relawan dari berbagai daerah di Taiwan, termasuk dari utara, tengah, dan selatan serta para relawan dari Malaysia datang membantu. Ada lebih dari 100 orang membantu di dapur, kadang bahkan sampai 200 orang lebih. Dari sini bisa dilihat bahwa keluarga kita sangat besar. Saya sangat bersyukur atas hal ini. Semoga dalam keluarga besar ini, pada awal tahun ayam ini, semua orang dapat meningkatkan kesadaran bagai mendengar ayam berkokok.
Tahun ini kita tengah menyebarkan vegetarianisme. Semua orang sebaiknya bervegetaris. Sudah saatnya bagi semua orang untuk sadar karena Bumi ini membutuhkan perhatian dari kita. Kita harus memperhatikan kelangsungan alam dan manusia. Setiap orang harus mengambil tanggung jawab untuk memikul bakul beras bagi dunia. Inilah harapan saya.
Hari ini adalah awal musim semi yang baru. Resolusi satu tahun berawal pada musim semi, resolusi satu hari diawali pada pagi hari. Setiap pagi kita harus tekun dan bersemangat. Jadi, saya berharap setiap orang dapat terus bersemangat seperti hari ini. Kita harus memperhatikan seluruh dunia. Kita harus menjaga kelestarian alam. Untuk itu, saya juga ingin berterima kasih atas dukungan kalian yang penuh cinta kasih.
Saya sering mendengar kalian mengatakan bahwa kalian mengasihi saya. Saya selalu menjawab bahwa jika demikian, maka kasihilah semua yang saya kasihi dan lakukan apa yang ingin saya lakukan. Setiap orang harus memikul tanggung jawab atas dunia.
"Tzu Ching Malaysia mendoakan semua orang. Inti sari ajaran Jing Si meresap ke dalam hati, senantiasa mendengar Dharma dan menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Kami para murid dengan tulus berikrar: bekerja sama dengan harmonis untuk menyebarkan cinta kasih, menghirup keharuman Dharma tanpa gentar akan angin dan hujan, menggenggam jalinan jodoh untuk melatih diri, menjalankan ajaran Buddha untuk membimbing semua makhluk," ikrar para anggota Tzu Ching Malaysia.
"Murid Jing Si di Melaka dengan tulus berikrar kepada Master: membangkitkan Empat Ikrar Agung— menyelamatkan semua makhluk, memutus noda batin, mempelajari ajaran Buddha, mencapai kebuddhaan; mempraktikkan ajaran benar, berani dan bersemangat melatih diri, selama-lamanya selalu mengikuti Master," ikrar murid-murid Jing Si di Melaka.
Para relawan pulang ke kampung halaman batin
Merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh kehangatan
Menerapkan budaya humanis dalam misi kesehatan
Mendukung pola hidup vegetaris di tahun yang baru
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 28 Januari 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 30 Januari 2017