Ceramah Master Cheng Yen: Merenung dengan Tenang dan Giat Mempraktikkan Sutra Makna Tanpa Batas
Lihatlah di seluruh dunia, banyak bencana yang terjadi. Sungguh, di dunia ini, bencana bisa terjadi dalam sekejap. Karena itu, kita yang hidup aman dan tenteram hendaknya senantiasa bersyukur. Hati saya selalu dipenuhi rasa syukur. Saya bersyukur Buddha datang ke dunia ini pada lebih dari 2.000 tahun yang lalu. Beliau datang ke dunia ini demi satu tujuan utama, yakni membimbing semua makhluk menjalankan praktik Bodhisatwa. Bodhisatwa adalah makhluk berkesadaran. Makhluk yang memiliki cinta kasih berkesadaran disebut Bodhisatwa.
Bodhisatwa terjun ke tengah masyarakat untuk membimbing semua orang dengan cinta kasih. Inilah tujuan Buddha datang ke dunia ini. Kita sering kali diliputi noda batin. Karena itu, Buddha datang ke dunia untuk membimbing orang-orang mentransformasi noda batin menjadi pandangan benar. Dengan adanya pengetahuan benar, pandangan benar, dan arah yang benar, kita akan memiliki kondisi batin yang tenang. Jadi, saya berharap Bodhisatwa sekalian dapat mencapai samadhi atau kondisi batin yang tenang.
Kita harus menenangkan hati kita dan berkonsentrasi. Hati kita harus tenang. Jangan membiarkannya kacau karena kondisi luar. Bukankah ada sebuah lagu kita yang liriknya demikian? Hati harus tenang, hati harus tenang. Jangan ... (Biarkan hati kacau karena kondisi luar.) Benar, inilah lirik lagunya. Jika mengetahui lagu ini, kalian dapat menyenandungkan atau menyanyikannya sewaktu-waktu. Liriknya penuh dengan prinsip kebenaran. Inilah Tzu Chi.
Setiap ucapan kita mengandung kebenaran. Kalian juga harus mempelajari Kata Renungan Jing Si yang mengandung kebenaran. Jika kalian ingin bernyanyi, Tzu Chi juga memiliki ratusan lagu yang bisa dipilih. Terdapat lirik dan melodi yang dapat dinyanyikan. Ada banyak metode yang dapat memudahkan pelatihan diri kita. Asalkan memiliki kesungguhan hati dan kondisi batin yang tenang, berarti kita senantiasa berada dalam samadhi.
Dahulu, dikatakan bahwa memikul kayu dan air adalah bagian dari praktik samadhi. Dengan berfokus pada pekerjaan, itu juga termasuk praktik samadhi. Dengan menenangkan hati untuk mendengar Dharma, itu juga termasuk praktik samadhi. Singkat kata, jika hati kita tenang dan berkonsentrasi, setiap ucapan dan perbuatan kita adalah praktik samadhi. Jadi, samadhi adalah kondisi batin yang tenang.
Segala sesuatu di alam semesta mengalami empat fase perubahan. Tubuh, materi, dan pikiran, semuanya mengalami fase pembentukan. Contohnya, kertas ini. Sebelumnya, ia adalah kayu. Pohon-pohon ditebang untuk membuat bubur kertas sehingga bumi mengalami kerusakan. Kini, orang-orang berpengetahuan tinggi. Kalian dapat merenung dengan tenang tentang kertas ini. Renungkanlah dari mana ia berasal. Kalian semua adalah orang yang berpengetahuan dan dapat merenungkan hal ini secara mendalam. Inilah contoh dari materi.
Begitu pula dengan tablet ini. Setiap malam, saya membutuhkannya karena dengan mengetuk layarnya saja, saya dapat mengetahui informasi tentang insan Tzu Chi di seluruh dunia. Adakah insan Tzu Chi di seluruh dunia memperhatikan hal-hal yang terjadi di dunia, menunaikan kewajiban mereka, dan menapaki Jalan Bodhisatwa? Saya dapat mencari tahu sendiri setiap hari.
Saat melihat sesuatu terjadi di negara tertentu, saya akan memberi tahu relawan di sana untuk melakukan apa yang seharusnya dilakukan karena Tzu Chi dapat memberikan dukungan pada mereka. Saya mengandalkan kalian para insan Tzu Chi. Kalian adalah sandaran saya. Kita harus selalu tekun dan bersemangat. Saat bertemu dengan orang lain, bahaslah tentang Tzu Chi, kondisi masyarakat, kondisi dunia ini, dan ketidakselarasan empat unsur alam.
Kini, Tzu Chi sungguh berkesempatan untuk memberi tahu orang-orang tentang hal-hal yang terjadi di seluruh dunia dan bagaimana insan Tzu Chi bersumbangsih bagi orang-orang di seluruh dunia. Ini disebut menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Setiap orang bisa menjadi pewaris Dharma, pendengar Dharma, dan penyebar Dharma.
Kini, mendengar Dharma sangatlah mudah. Setelah mendengar Dharma, kita harus menyebarkannya dengan hati yang tulus. Ini disebut membimbing orang. Dengan membimbing diri sendiri dan orang lain, kita menciptakan pahala yang tak terhingga. Kita harus menginspirasi orang-orang untuk membangkitkan hakikat kebuddhaan. Hakikat kebuddhaan adalah kebijaksanaan. Dengan kebijaksanaan, kita akan memiliki kemurnian hati, terbebas dari ketamakan dan nafsu keinginan, dan membentangkan jalan di dunia dengan cinta kasih yang tulus.
Bodhisatwa sekalian, Sutra Makna Tanpa Batas dapat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari. Baik untuk pendidikan keluarga, pendidikan masyarakat, pelatihan diri masing-masing, maupun pelatihan diri bersama, Sutra Makna Tanpa Batas sangat bermanfaat. Sutra ini sangat edukatif. Harap Bodhisatwa sekalian senantiasa membawa salinan Sutra Makna Tanpa Batas. Saat naik mobil, kalian dapat membacanya. Kalian dapat membacanya dari bab mana pun. Bahkan, dengan menyelami makna dari salah satu kalimat di dalamnya, kalian dapat menyerap Dharma.
Hari ini, semua hadirin di sini adalah insan Tzu Chi. Saya sungguh berharap setiap orang dapat menyelami Dharma. Saat melihat relawan muda, saya sangat gembira. Kalian juga harus menyelami Dharma, baru bisa memahami secara tuntas tentang kebenaran di balik materi, tubuh, dan pikiran tanpa rintangan.
Menjadi makhluk berkesadaran yang memiliki pengetahuan dan pandangan benar
Tenang dan berkonsentrasi untuk merenung dan melatih diri dalam keseharian
Memahami kebenaran yang menakjubkan dalam Sutra Makna Tanpa Batas
Mendengar dan menyerap Dharma ke dalam hati serta membimbing orang banyak
Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 09 Januari 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 11 Januari 2025