Ceramah Master Cheng Yen: Mewarisi Semangat Pendahulu dan Menginspirasi Penerus dengan Rasa Hormat


Saya sangat tersentuh dengan adanya Tzu Chi di dunia. Namun, Tzu Chi membutuhkan kekuatan banyak orang. Kita semua harus ingat bahwa semua orang memiliki stupa Puncak Burung Nasar. Bodhisatwa sekalian, hendaknya kalian mengingat ini untuk dapat mempraktikkan ajaran Buddha secara nyata, menyebarkan Dharma, dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Tanpa adanya praktik nyata, kita tidak akan mengenal Dharma.

Setelah memahami Dharma, hendaknya kita memperpanjang jalinan kasih sayang tanpa henti dan memperluas cinta kasih agung. Kita harus mengasihi saudara se-Dharma dengan cinta kasih yang murni dan menyebarkan cinta kasih Bodhisatwa ke dunia. Hendaknya semua orang mengingat Dharma dan mewujudkannya dalam tindakan nyata. Buddha datang ke dunia dan melihat penderitaan di dunia. Setelah mencapai pencerahan, Beliau membabarkan Dharma yang diwariskan hingga kini.

Ketidakkekalan hidup terus terjadi dan terus menghancurkan kehidupan. Manusia mengalami fase lahir dan mati; segala sesuatu mengalami fase terbentuk, berlangsung, rusak, dan hancur. Tidak ada satu pun yang dapat bertahan di dunia, kecuali Dharma. Jadi, mewariskan Dharma sangatlah penting. Meski seseorang telah tiada, selama dia tekun menyebarkan Dharma, dia tetap akan membawa manfaat bagi dunia.


Hendaknya kita dapat berhimpun dan bersama-sama menyebarkan Dharma. Dengan banyaknya orang, Dharma dapat menyebar luas. Ketika Anda melangkah, itu hanyalah satu langkah. Namun, ketika seribu orang melangkah bersama, kita akan menciptakan seribu langkah. Inilah yang harus dilakukan untuk Dharma, yaitu seribu orang melangkah bersama sehingga kita dapat melangkah jauh. Sama prinsipnya dengan ini. Dengan ribuan bahkan puluhan ribu orang yang menyebarkan Dharma bersama-sama, Dharma akan tersebar luas di dunia.

Kita juga harus memupuk kebijaksanaan secara terus-menerus. Bumi tidak cukup luas jika dibandingkan dengan alam semesta. Jadi, diri kita sangatlah kecil. Saat menghadapi segala hal, janganlah kita merasa sombong. Lihatlah, kursi saya yang ada di sana kosong. Suatu hari nanti, kursi saya yang mana pun akan kosong. Semua kursi yang pernah saya duduki akan kosong. Bukan berarti yang di sana kosong karena saya duduk di sini. Memahami eksistensi ajaib yang sesungguhnya berarti meski di sini kosong, tetapi kalian masih percaya bahwa saya ada di sini. Itu menunjukkan ketulusan yang sejati.

Zaman Buddha telah berlalu lebih dari 2 ribu tahun yang lalu dan kita masih menjadi umat Buddha dan ingat pada-Nya. Kita masih memiliki keyakinan yang sama terhadap Buddha sehingga kita dapat membangkitkan ketulusan. Ketika kalian percaya kepada saya, Tzu Chi akan selamanya ada di dunia dan membawa manfaat bagi dunia.


Ketika mengetahui adanya bencana, saya akan segera bertanya tentang keadaan relawan Tzu Chi di sana. Apakah mereka semua aman? Jika ya, saya akan meminta mereka untuk melakukan survei bencana dan bersiap untuk misi bantuan. Dengan adanya orang dan barang di sana, kita dapat bersama-sama menjalankan misi bantuan. Untuk membawa bantuan, semuanya harus terhubung satu sama lain. Kita harus bertindak secara nyata. Hendaknya kalian memahami hal ini.

Di bawah kalian, ada anggota Tzu Ching yang lebih muda dari kalian dan di atas kalian ada relawan senior dan lansia. Hendaknya kalian bertanggung jawab untuk menginspirasi anak-anak muda dan menjaga para lansia. Kita harus segera menghimpun anak-anak muda. Apakah kalian tahu? (Tahu.)

Terhadap anak-anak muda, kalian harus memikirkan cara untuk menggalang Bodhisatwa. Terhadap relawan senior kita harus bersyukur, menghormati, dan mengasihi. Terhadap yang lebih muda, kita harus mengasihi, juga harus menghimpun kekuatan mereka. Terhadap yang tua, kita harus menghormati, juga senantiasa menjaga mereka. Kita semua harus menyebarkan cinta kasih, memperpanjang jalinan kasih sayang, dan memperluas cinta kasih agung. Inilah yang harus generasi kalian lakukan.


Kakek Guru yang kami hormati, Anak-anakmu telah kembali. Tzu Ching luar negeri berikrar di hadapan Master, kami akan menyerap Dharma ke dalam hati, terjun ke tengah masyarakat, menggalakkan vegetarisme, mempraktikkan kebajikan, dan menciptakan berkah. Kami mendoakan Master sehat selalu, panjang umur, dan terus memutar roda Dharma.”

Terima kasih. Jika benar berumur panjang, saya ingin kehidupan yang bernilai yang dapat membawa manfaat bagi semuanya. Bermanfaat barulah bernilai. Dengan demikian, usia panjang barulah bernilai.

Bodhisatwa sekalian, semuanya harus sama seperti saya. Percayalah bahwa kalian dapat melakukannya. Hendaknya kalian membangun tekad dan ikrar agung serta belajar dari para teladan. Jika orang tua kalian telah mendedikasikan diri di Tzu Chi, belajarlah dari mereka. Jika satu keluarga adalah insan Tzu Chi, keluarga ini akan dipenuhi dengan sukacita Dharma. Dengan begitu, kebijaksanaan dan berkah akan berkembang secara bersamaan.

Saat ini, segala hal di dunia dan masyarakat adalah tanggung jawab kita bersama. Generasi pertama Tzu Chi telah lanjut usia. Saat ini, kalian sebagai generasi kedua harus memikul tanggung jawab ini.

Hendaknya semua orang membangun tekad dan ikrar untuk memikul bakul beras bagi dunia sehingga kebutuhan nutrisi semua orang dapat terpenuhi. Berilah nutrisi spiritual bagi anak-anak muda di masa depan dengan Dharma agar mereka memiliki kekuatan untuk menumbuhkan kebijaksanaan. Apakah kalian mengerti? (Mengerti.) Baik. Jika mengerti, kalian harus menjalankannya sesuai dengan prinsip kebenaran. Saya mendoakan kalian semua.   

Memahami ketidakkekalan sebagai kebenaran yang abadi
Kebenaran eksistensi ajaib dan kekosongan sejati meliputi segalanya
Membimbing semua makhluk dengan kebijaksanaan
Mewarisi semangat pendahulu dan menginspirasi penerus dengan rasa hormat

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 Januari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 07 Januari 2024
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -