Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Cinta Kasih dengan Hati Buddha
“Dalam tim kesehatan gigi kita, selain dokter gigi, juga ada banyak relawan yang mengurus suplai air dan listrik, memasang peralatan, melakukan disinfeksi, dan lain-lain. Mereka bersumbangsih diam-diam. Saat kita keluar untuk memberikan layanan medis, mereka selalu ada dari awal hingga akhir,” tutur Ji Bang-jie, dokter TIMA.
“Para dokter gigi membersihkan gigi para pasien demi menjaga kebersihan rongga mulut mereka dan mencegah timbulnya penyakit. Dalam baksos kesehatan, tangan dokter kita sering digigit oleh pasien. Saya sungguh tidak sampai hati melihatnya. Berhubung para pasien kita merupakan penyandang disabilitas, adakalanya dokter kita harus memijat gusi mereka agar mereka tidak tegang. Saat memijat gusi mereka, tangan dokter kita sering digigit. Namun, dengan cinta kasih agung, para dokter kita memaklumi bahwa mereka tidak dapat mengendalikan diri sendiri,” ujar Chen Si-yun, Perawat TIMA.
“Relawan yang mengurus suplai air dan listrik juga harus memasang semua peralatan. Lalu, saat ada yang bermasalah, mereka harus segera memperbaikinya. Dalam hal ini, saya sangat bersyukur pada mereka. Ada pula relawan yang bertanggung jawab untuk menyiapkan semua kebutuhan baksos kesehatan. Jika persiapan mereka tidak lengkap, sebanyak dan sehebat apa pun dokter kita, mereka tetap tidak bisa melakukan apa-apa. Jadi, para dokter kita, relawan yang mengurus suplai air dan listrik, dan relawan yang mengurus semua kebutuhan baksos merupakan bagian yang sangat penting dari tim kesehatan gigi kita. Kurang salah satunya saja, baksos kesehatan kita tidak akan berjalan lancar. Untuk itu, saya sangat bersyukur kepada seluruh anggota tim ini. Terima kasih,” sambungnya.
Rasa syukur saya terhadap kalian sungguh tidak habis untuk diucapkan. Begitu pula dengan orang-orang yang kesehatan giginya bermasalah dan penderitaannya telah dilenyapkan oleh kalian. Saya juga mewakili mereka untuk berkata pada kalian, "Terima kasih banyak."
Ada orang yang tinggal di pegunungan atau pedesaan, ada pula orang yang hidup sebatang kara. Jika kita tidak menjangkau mereka, mereka tidak bisa keluar untuk berobat. Bagi mereka yang tidak bisa keluar untuk berobat, kita menjangkau mereka dengan hati yang tulus dan menghibur mereka dengan cinta kasih. Terlebih, ada banyak orang yang terbaring di ranjang. Meski mereka tidak sadar, kalian tetap membantu membersihkan gigi mereka dengan penuh cinta kasih.
Saat melihat pemandangan seperti ini, saya selalu tersentuh dan bersyukur dari lubuk hati saya. Dokter humanis bagaikan Buddha. Hati para dokter kita bagaikan hati Buddha. Dokter kita bersedia membawa peralatan yang sederhana ke rumah pasien untuk menghibur dan mengobati mereka. Ini sungguh tidak mudah.
Tentu saja, kita juga melihat bagian lain dari tim ini. Dalam baksos gigi, air dan listrik sangatlah penting. Dokter kita membutuhkan berbagai peralatan untuk membersihkan gigi pasien. Saya sangat bersyukur kepada para relawan kita. Para anggota Tzu Cheng dan komite bekerja sama dan bergerak dengan tertib untuk memberi penghiburan di lokasi baksos. Semua ini sangat menyentuh. Jadi, rasa syukur saya tidak habis untuk diungkapkan.
Saat dokter menginventarisasi kehidupan mereka, mereka dapat mendeskripsikan bagaimana semangat dan perasaan mereka saat menghadapi pasien yang menderita. Selain menderita karena penyakit, sesungguhnya, tubuh manusia juga tidaklah bersih. Namun, dokter kita bersedia bersumbangsih dengan cinta kasih seperti ini. Ini sungguh tidak mudah.
Mereka harus mempertimbangkan hingga hal-hal terkecil, baik yang bisa atau tidak bisa dilihat oleh mata. Dokter kita selalu bersungguh hati dan sangat cermat. Sulit untuk mendeskripsikannya dengan kata-kata. Namun, saya yakin bahwa para dokter dan perawat kita selalu sungguh-sungguh dan bersungguh hati bersumbangsih. Tanpa memikirkan waktu dan tubuh yang lelah, mereka berfokus menangani pasien yang menderita karena penyakit. Ini sungguh mengagumkan.
Meski bukan dokter, saya juga memandang pasien dengan hati seorang dokter. Karena itu, saya berharap dapat memahami penderitaan pasien secara mendetail dan bersungguh hati memahami kerja keras para tenaga medis. Dokter Ji juga membuat saya sangat tersentuh. Beliau sudah sangat senior. Sejak bergabung dengan Tzu Chi hingga kini, beliau selalu mengasihi dan merawat pasien dengan tulus dan sungguh-sungguh.
Sikap, kesungguhan, dan ketulusan Dokter Ji sungguh membuat saya merasa memiliki sandaran. Tim medis membutuhkan seseorang yang bisa menyatukan semua orang dengan merekrut anggota baru dan menjaga anggota senior. Dokter Ji telah melakukannya. Saya sangat bersyukur padanya. Sesungguhnya, Dokter Ji membutuhkan tim besar yang sama-sama merupakan anggota senior dan melangkah maju bersamanya. Jadi, saya sangat bersyukur.
Saya berharap semua orang dapat bersatu, baik yang bergabung dahulu, sekarang, maupun di masa mendatang. Semangat tenaga medis ialah cinta kasih yang tulus. Setelah membangun tekad, para dokter dan perawat juga menjaga tekad dan menjalankan ajaran. Saya sering memberi tahu para dokter kita untuk bertekad mendedikasikan kehidupan guna menyelamatkan kehidupan. Jadi, kita harus melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih. Inilah sumpah para dokter dan perawat dahulu. Kita menjaga tekad dan menjalankan ajaran juga demi melindungi kehidupan dan kesehatan pasien.
Di dunia ini, kita harus melindungi kehidupan dan kesehatan orang-orang dengan cinta kasih. Melihat dan mendengar kalian semua melindungi kehidupan dengan cinta kasih, saya merasa tidak memiliki penyesalan. Inilah Tzu Chi. Saya bersyukur setiap orang percaya pada saya. Sejak saya hendak menjalankan misi amal, orang-orang mendukung saya. Saat saya hendak mendirikan rumah sakit, orang-orang juga mendukung dengan sekuat tenaga dan dukungan ini terus berlanjut hingga kini.
Kita telah melakukan hal yang benar dan terus melangkah dengan mantap. Saya sungguh sangat bersyukur. Terlebih dalam misi amal, anggota TIMA berkunjung ke rumah warga demi memberikan layanan medis secara gratis. Ini sungguh membuat saya sangat kagum. Jadi, para dokter dan seluruh anggota TIMA hendaklah mengukuhkan tim kita. Mari kita lebih aktif untuk saling me motivasi dan mendukung dengan cinta kasih.
Tenaga medis membawa kehangatan dengan hati Buddha
Semua orang bekerja sama untuk memberi penghiburan dengan cinta kasih
Menjaga tekad, menjalankan ajaran, dan menginspirasi insan berhati mulia
Mewariskan cinta kasih ke seluruh dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Januari 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 17 Januari 2022