Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Cinta Kasih kepada Tenaga Medis Baru
Sungguh, saya sangat bersyukur bisa setiap hari melihat Bodhisatwa dunia bersumbangsih dengan penuh cinta kasih. Dunia seperti ini terlihat penuh kehangatan dan harapan. Lewat kamp pelatihan ini, saya berharap setiap dokter dan perawat baru kita dapat merasakan cinta kasih yang murni dan bersumbangsih tanpa pamrih.
Meski tugas sebagai tenaga medis sangat berat, tetapi bekerja di lingkungan seperti ini, mereka akan memperoleh kekayaan batin dan kebahagiaan. Segala sesuatu bergantung pada pikiran. Tanpa ikrar agung, mereka tidak akan memilih menjadi tenaga medis yang merupakan tugas yang sangat berat ini. Inilah pekerjaan yang mereka pilih.
Buddha berkata bahwa penderitaan terbesar dalam hidup manusia adalah penyakit. Tidak peduli sekaya dan setenar apa pun, saat jatuh sakit, kita akan merasakan penderitaan yang tak terkira. Karena itulah, Buddha berkata bahwa di antara delapan ladang berkah, mengobati penyakit merupakan ladang berkah terbesar. Para tenaga medis merawat, mengobati penyakit, menghilangkan rasa takut, menenteramkan jiwa dan raga, serta melenyapkan penderitaan pasien. Betapa besarnya kontribusi mereka bagi kehidupan manusia.
Di rumah sakit kita, para dokter, perawat, apoteker, teknisi laboratorium, teknisi medis, dan lain-lain, semuanya mengenakan jubah putih. Mereka terlihat begitu mulia. Jubah putih ini melambangkan hati yang tidak ternodai, bersih, dan murni, yakni hati penuh cinta kasih. Mereka bersumbangsih dengan cinta kasih tanpa pamrih. Meski tugas mereka sangat melelahkan, tetapi mereka selalu berkata bahwa mereka dipenuhi berkah. Para tenaga medis harus memahami betapa mulianya bersumbangsih di tengah orang-orang yang paling menderita. Untuk itu, kita mengadakan kamp pelatihan agar mereka dapat lebih memahami semangat dan filosofi Tzu Chi.
Di Sanchong, kita juga mengundang banyak relawan untuk berbagi pengalaman mereka agar para staf baru kita dapat memahami mengapa para relawan lansia ini tidak menikmati hidup di rumah saja, tetapi rela bersumbangsih tanpa pamrih seperti ini. Relawan rumah sakit merupakan jembatan antara tenaga medis dan pasien yang membuat pasien bisa memahami kerja keras para tenaga medis. Mereka berharap pasien dapat memiliki rasa syukur terhadap para tenaga medis yang telah merawat mereka dengan penuh cinta kasih. Para relawan mengembangkan kekuatan cinta kasih dengan sepenuh hati.
Selama dua hari satu malam ini, relawan kita juga mendampingi para staf baru. Pada saat yang sama, mereka juga menunjukkan pada staf baru bahwa Tzu Chi bukan hanya mengemban misi kesehatan dan amal, tetapi juga merawat bumi.
“Kantong plastik digolongkan menjadi PE, PP, OPP, dan CPP,Saya sering minum minuman ringan, tetapi tidak memikirkan konsekuensinya. Saya tidak menyangka sebuah botol plastik bisa menimbulkan beban yang begitu besar bagi bumi. Sekarang, saya turut memilahnya. Setelah turut memilahnya, saya bisa lebih memahaminya sekarang,” kata Qiu Xiao-chen Dokter kebidanan dan kandungan RS Tzu Chi Taipei.
Kegiatan daur ulang berkaitan erat dengan alam dan dapat membawa pengaruh besar bagi kondisi iklim dan lingkungan. Setelah mengikuti berbagai kegiatan, kini mereka dapat memahaminya. Relawan kita juga membagi mereka ke dalam beberapa kelompok dan mengajak mereka mengunjungi penerima bantuan kita agar mereka dapat menyadari berkah setelah melihat penderitaan. Jika kita hanya memberi tahu mereka betapa menderitanya kehidupan orang lain,mereka belum tentu percaya. Karena itu, kita mengajak mereka untuk melihatnya secara langsung dan mengulurkan tangan untuk memberikan bantuan. Jadi, mereka bisa memahami apa yang telah dilakukan insan Tzu Chi selama bertahun-tahun.
“Saat melihat pasien di rumah sakit, kita tidak tahu kondisi kehidupan mereka. Kita yang berada di rumah sakit tidak bisa membayangkannya. Kita baru tahu setelah mengunjungi mereka, “kata Huang Ming-qian Dokter magang RS Tzu Chi Taipei.
“Dia tidak peduli meski ada kotoran di celananya. Saya rasa dia mungkin menderita penyakit fisik dan mental kronis. Kedua kakinya juga membengkak. Kita akan mengutus dokter yang bersangkutan untuk menanganinya,” ujar dr. Chao You-chen Kepala RS Tzu Chi Taipei.
Inilah yang disebut segera melenyapkan penderitaan. Kita menjalankan misi kesehatan dan amal secara bersamaan. Misi amal untuk melenyapkan penderitaan hidup dan misi kesehatan untuk melenyapkan penderitaan akibat penyakit. Jadi, misi amal dan kesehatan tak bisa dipisahkan.
Hidup manusia penuh dengan penderitaan. Karena itu, kita harus menciptakan lebih banyak berkah. Semakin banyak berkah, maka semakin sedikit bencana. Jadi, kita harus menciptakan lebih banyak berkah. Memandang ke seluruh dunia, terjadi bencana di mana-mana.
Pascagempa di Italia pada tanggal 24 Agustus, gempa susulan masih terjadi hingga kini. Sebanyak enam relawan dari Jerman serta belasan anggota komite dan donatur setempat masih terus menyurvei lokasi bencana hingga kini. Ini masih terus kita lakukan dan belum berakhir.
Singkat kata, di seluruh dunia, banyak bencana terus terjadi akibat ketidakselarasan empat unsur alam. Karena itu, kita harus menyelaraskan pikiran. Orang yang berbuat baik pasti akan dipenuhi berkah. Karena itu, setiap orang hendaknya membangkitkan cinta kasih.
Saya juga berharap setiap orang dapat berdoa dengan tulus. Saya bersyukur semua orang bisa menghimpun kekuatan cinta kasih. Saya juga bersyukur kepada para staf medis dan relawan kita yang telah bersumbangsih dalam jangka panjang. Saya tidak bisa mengungkapkan semua rasa syukur saya.
Membangkitkan ikrar agung untuk meringankan penderitaan semua pasien
Menjadi jembatan antara tenaga medis dan pasien dengan cinta kasih yang teguh
Menjalankan misi amal dan kesehatan serta melindungi bumi
Staf medis baru mewarisi cinta kasih Tzu Chi
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Agustus 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina