Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Jalinan Jodoh hingga Tak Terbatas


“Saya memiliki kabar baik untuk semua yang ada di sini. BBC 100 Women tahun ini memilih Master sebagai salah satu perempuan yang berpengaruh bagi dunia dan menginspirasi semua orang. Kami berterima kasih karena Master telah membimbing kami. Kami sungguh bangga pada Master. Terima kasih, Master,”
Xiong Shi-min Wakil ketua Yayasan Tzu Chi.

Sesungguhnya, saya mengucapkan selamat kepada seluruh insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi-lah yang telah menjalankan semua misi. Saya sungguh tidak pantas menerima kehormatan ini. Ini berkat kalian semua.

Tzu Chi adalah kitab bagi dunia saat ini. Kitab ini adalah jalan keluar bagi semua orang. Satu orang saja tidak dapat membuka jalan yang lebar. Dibutuhkan banyak orang dan himpunan kekuatan untuk membuka jalan yang lebar di dunia. Yang terpenting ialah kita harus berjalan jauh untuk mewariskannya dari generasi ke generasi. Kalian yang ada di sini adalah pembuka jalan. Begitu juga dengan insan Tzu Chi di seluruh dunia, di negara mana pun mereka berada, mereka telah membuka Jalan Tzu Chi.

Saya belum pernah pergi ke luar negeri, tetapi dapat terlihat bahwa di sana terdapat insan Tzu Chi yang menjalankan misi. Saya tidak pergi ke sana, tetapi mereka bertekad untuk menjalankan misi. Saya sungguh bersyukur karena saat Tzu Chi berkembang di Taiwan, kita telah menabur benih dan saat ini benih itu telah tumbuh menjadi pohon besar.

Lihatlah donatur yang kalian galang, satu demi satu telah bergabung dengan kita. Selama puluhan tahun ini, semuanya telah menggalang banyak donatur dan menginspirasi mereka untuk menjadi anggota komite Tzu Chi. Mereka juga meneruskannya kepada orang lain.


“Setiap kali, saya melihat bagaimana Master berusaha membabarkan Dharma dan menarik ‘kereta lembu’ Tzu Chi di usia yang sudah tua. Setiap kali melihatnya, saya sungguh tersentuh dari hati yang terdalam. Jika saya dapat meringankan beban Master dan membuat Master sedikit lebih tenang, saya akan sangat senang. Usia saya sudah hampir 70 tahun. Oleh karena itu, saya menggenggam jalinan jodoh terakhir dalam hidup saya untuk memikul tanggung jawab sebagai ketua tim agar kehidupan saya menjadi bernilai,”
kata Liu Teng-xiang relawan Tzu Chi.

“Saya akan selalu ingat dengan ajaran Master bahwa fungsionaris hanya memiliki tanggung jawab, bukan wewenang. Bersumbangsih bukanlah memiliki, melainkan memikul tanggung jawab demi memberikan teladan yang baik bagi semua orang dalam mazhab Tzu Chi. Master juga berkata bahwa membina insan berbakat adalah praktik berdana yang besar. Hendaklah kita semua menggalang Bodhisatwa,” kata Xu Chao-qin relawan Tzu Chi

Dalam Sutra Teratai, Buddha berkata bahwa kita harus mewariskan ajaran-Nya ke 50 orang. Saya berkata bahwa bukan 50 orang. Walau Sutra menulis 50 orang, tetapi kita harus mewariskannya kepada 50 generasi. Tidak hanya 50 generasi, bahkan ke 50 generasi selanjutnya hingga tak terhitung.

Kalian dapat melihat bahwa usia saya telah lanjut. Saat ini, dalam pelantikan, yang termuda berusia 20 tahun lebih. Ketika saya melantik mereka, saya berpikir bahwa mereka dewasa begitu cepat. Tentu saja, ini semua karena kita telah menjalin jodoh yang dalam di kehidupan masa lalu kita.


“Berhubung keluarga saya berada dalam kesulitan, saya pergi bersembahyang ke mana-mana. Pada tahun 1984, ketika Master datang ke Jilin untuk membabarkan Sutra Bhaisajyaguru, saya bersama dengan putri dan suami saya datang untuk mendengarkan Master. Setiap pukul enam pagi, saya juga mendengarkan ceramah Master di radio. Ketika setiap hari mendengarkan Master, perlahan-lahan saya mulai menyerap Dharma ke dalam hati saya dan menyadari bagaimana saya harus berjalan. Dharma menciptakan jalan. Saya mengubah pola pikir saya dan akhirnya dapat terlepas dari penderitaan yang menjerat,”
kata Chen Feng-mei relawan Tzu Chi.

“Selama 30 tahun terakhir, saya memikul tanggung jawab dalam survei kasus. Saya telah mengunjungi daerah gempa 21 September, Topan Herb, Topan Toraji, Topan Nari, Topan Morakot, gempa Tainan, gempa dahsyat Hualien pada 6 Februari 2018, ledakan di Baxian Water Park, dan menjalankan survei kasus lainnya. Saya sungguh bersyukur saya dapat melakukan banyak hal,” pungkas Chen Feng-mei.

Sejak saya membabarkan Dharma di Jilin, dia sudah datang untuk mendengarkan. Lihatlah, puluhan tahun telah berlalu dan jalinan jodoh itu tidak terputus, bahkan menjadi makin lama makin dalam hingga dia mendedikasikan diri sepenuhnya di Jalan Tzu Chi. Saya berharap semuanya dapat bersama-sama membuka Jalan Tzu Chi hingga jangka waktu yang lama. Dari kehidupan ke kehidupan, kita harus terus kembali ke alam manusia ini dan menapaki Jalan Bodhisatwa.

Saya sungguh berterima kasih kepada suami istri yang menginspirasi keluarganya dengan membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Saya yakin ketika satu keluarga menjadi insan Tzu Chi, mereka dapat memberikan pengaruh besar terhadap masyarakat karena keluarga mereka harmonis.

Ketika seluruh anggota keluarga adalah insan Tzu Chi yang saling melindungi Dharma dan saling menyemangati, keluarga ini pasti hidup dalam kedamaian dan keharmonisan. Keluarga ini akan mewariskan keharmonisannya. Ini sungguh berharga. Kalian harus ingat bahwa inilah tujuan kita. Kita tidak hanya membimbing orang lain, melainkan harus memulai dari keluarga terlebih dahulu. Keluarga kita akan memengaruhi komunitas karena orang-orang akan melihat contoh dan teladan dari keluarga kita.


Untuk mencapai kebuddhaan, kita harus mengembangkan kualitas sebagai manusia terlebih dahulu. Tanpa adanya kepribadian yang baik, kita tidak akan mencapai kebuddhaan. Jadi, untuk mencapai kebuddhaan, hendaklah kita menapaki Jalan Bodhisatwa dari kehidupan ke kehidupan.

“Ada seorang donatur berkata kepada saya, ‘Apa yang Anda dapatkan saat menjalankan Tzu Chi?’ Saya berkata, ‘Saya mendapatkan banyak manfaat.’ Dengan mata yang terbuka lebar, dia bertanya, ‘Manfaat apa yang Anda dapatkan?’ Saya berkata bahwa saya yang dahulu berbeda dengan yang sekarang. Dahulu, saya tidak bisa menerima teguran. Berkat Tzu Chi, karakter saya mengalami banyak perubahan. Inilah manfaat yang saya dapatkan. Saat ini, keluarga saya menjadi harmonis. Di masa lalu, saya selalu memerintah suami saya. Saat ini, dialah yang memerintah saya,” kata Lin Hui-mei relawan Tzu Chi.

Di Jalan Bodhisatwa, jika kebiasaan buruk kita belum berubah, berarti masih ada noda dalam batin kita. Oleh karena itu, kita harus melatih diri hingga tidak bercelah. Hakikat kebuddhaan adalah hati nurani kita. Hati nurani akan menciptakan kebajikan untuk membawa manfaat bagi diri sendiri dan semua orang. Saya sering berkata bahwa kita harus menggalang Bodhisatwa. Hendaklah Bodhisatwa dunia membimbing semua orang. Inilah cara kita mempraktikkan ajaran Buddha.

Waktu sangatlah panjang, hendaklah kita menggenggam waktu dengan baik. Begitu pula, kita harus memanfaatkan kehidupan yang tidak kekal ini dengan baik. Hendaklah kita selalu bermawas diri di masa kini dan masa depan. 

Tzu Chi masuk dalam BBC 100 Women 2022
Menghimpun kekuatan, membentangkan jalan, dan mencatat sejarah
Mengembangkan latihan tanpa celah untuk membimbing semua makhluk
Mewariskan keharmonisan keluarga dan membawa manfaat bagi dunia          
                                         
 
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 09 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 11 Desember 2022
Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -