Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Jiwa Kebijaksanaan untuk Membimbing Semua Makhluk


“Kakak Li Feng-shi adalah ketua tim kami yang sangat kami kenal. Kami berterima kasih kepada Kakak Li. Sejak Master mengimbau kami semua untuk melakukan daur ulang dengan kedua tangan yang dipakai untuk bertepuk tangan, Kakak Li memotivasi kami semua yang berada di Zhonghe dan Yonghe untuk bersama-sama melakukan daur ulang demi mendukung misi Tzu Chi. Terima kasih atas pendampingan Kakak Li,”
kata Ye Zhang-qi relawan tzu Chi.

“Saya bersyukur dapat bergabung dengan Tzu Chi karena jalinan jodoh. Berkat Tzu Chi, saya menemukan arah hidup saya. Berkat Master yang telah mengingatkan kita semua untuk menggenggam waktu saat ini, semua orang menginventarisasi nilai kehidupan dengan sungguh hati. Baik tim Xieli, Heqi, maupun Hu'ai, semuanya bersumbangsih dengan sekuat tenaga. Apa pun yang ingin dilakukan oleh Master, kami akan melakukannya,” kata Chen Yin-he relawan Tzu Chi.

Ya, hendaklah kita menggenggam jalinan jodoh dalam hidup dengan sungguh-sungguh. Banyak jalinan jodoh yang datang saat kita menggenggam waktu untuk melakukan suatu hal. Saya sungguh berterima kasih kepada anggota Tzu Cheng. Terutama, ketika terjadi suatu hal, anggota Tzu Cheng akan hadir dan membangun citra terbaik Tzu Chi di dunia. Jalinan jodoh sungguh tak terbayangkan.

Pada saat itu, kita semua masih berusia paruh baya. Usia saya dengan kalian, terutama Bapak Li, hampir sama. Dia sungguh merupakan teladan yang baik. Dia telah membimbing banyak relawan hingga saat ini semuanya telah senior dan menjadi teladan yang baik. Kita telah memikul tanggung jawab atas dunia. Di mana pun terjadi bencana, di mana pun ada orang yang membutuhkan, kita akan muncul di sana untuk membawa bantuan. Inilah yang telah kita lakukan dan kita melakukannya secara mendalam dan menyeluruh. Selama puluhan tahun terakhir, kita terus melakukannya. Jadi, inilah organisasi kita. Hendaklah organisasi kita terus melakukan hal yang benar dengan teguh.


Saat ini, semua yang duduk di sini adalah bagian dari tim Hexin yang memiliki kesatuan hati. Hendaklah kita bersatu hati untuk menjadi teladan dalam keharmonisan. Masyarakat akan mengatakan, "Organisasi ini sungguh harmonis." Keharmonisan akan membawa berkah dan keberuntungan. Ini akan membuat masyarakat damai dan tenteram.

Saya sering mengatakan bahwa kita harus mawas diri dan memiliki ketulusan hati. Selama puluhan tahun, kita telah bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan. Selama puluhan tahun, insan Tzu Chi telah menjadi teladan bagi masyarakat dan memberikan dampak yang besar. Saat melihat orang lain, kita berkata, "Terima kasih." Saat membeli barang, kita berkata, "Terima kasih." Saat orang lain berdonasi, kita berkata, "Terima kasih." Saat bertemu dengan orang lain, kita berkata, "Terima kasih." Ketika orang lain membuka jalan bagi kita, kita juga membiarkan orang lain untuk melangkah. Inilah cara kita saling berterima kasih. Melalui ungkapan terima kasih, baik orang yang mengenal Tzu Chi maupun tidak, ketika mendengar kata "terima kasih", hati mereka akan merasa damai dan tenteram.

Hendaklah kita menyebarkan Dharma dan membawa manfaat bagi semua makhluk. Dharma ditunjukkan melalui perilaku kita. Saya sering melihat semuanya beranjali. Tanpa perlu mengeluarkan suara, hanya dengan beranjali, saya tahu bahwa kalian mendoakan saya dengan tulus. Hendaklah kita saling mendoakan.

Menyapa orang lain dengan harmonis adalah perilaku yang harus kita terapkan. Ini disebut dengan sikap yang membawa kedamaian karena berasal dari hati kita yang tulus. Ketika orang lain melihat insan Tzu Chi mengenakan seragam apa pun, mereka akan mengatakan, "Itu relawan Tzu Chi." Hanya dengan melihat seragam, mereka tahu bahwa itu adalah insan Tzu Chi. Inilah menyebarkan Dharma tanpa suara. Orang-orang akan berkata, "Lihatlah, mereka sangat tertib." Penampilan dan sikap kita akan menunjukkan ketulusan kita. Dalam menyebarkan Dharma dan membawa manfaat, kita sungguh membutuhkan tata krama.

Di mana pun terjadi bencana, kita harus segera memberi pendampingan, penghiburan, dan bantuan. Inilah insan Tzu Chi. Semangat dan kekuatan Bodhisattva sudah tertanam secara mendalam di hati kita. Jadi, semua orang membawa semangat misi untuk membangun tekad dan ikrar selamanya.


“Usia saya lebih tua dibandingkan dengan ketua tim Heqi lainnya. Oleh karena itu, saya sungguh menghargai jalinan jodoh untuk menjadi ketua tim ini. Dalam menjalankan misi Tzu Chi, kita akan selalu menghadapi masalah dengan orang, hal, dan materi. Jadi, saat menggerakkan relawan, saya akan memberikan contoh dengan praktik nyata. Saat melakukan suatu hal, kita pasti akan menemui kesulitan atau hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan kita,”
kata Wu Wu-zhi relawan Tzu Chi.

“Saya selalu memperlakukan orang lain dengan tulus sehingga semuanya dapat diatasi dengan baik. Saya merasa bahwa semua relawan Tzu Chi sungguh memiliki cinta kasih dan welas asih. Mengapa saya berkata demikian? Karena setiap kali saya melakukan suatu hal, mereka akan datang dan berkata, ‘Biarkan saya yang melakukannya.’ Suatu hari, ada seorang ketua tim Xieli berkata, ‘Saya telah melihat dedikasi Anda. Saya terinspirasi dan bersedia menjadi ketua tim.’ Semua hal dapat dijalankan dengan lancar,” pungkas Wu Wu-zhi relawan Tzu Chi.

“Master bagaikan orang tua dalam Perumpamaan Anak Miskin dalam Sutra Teratai. Master selalu mengimbau kita semua untuk segera bergabung dengan Tzu Chi. Selama kita bergabung, apa pun misi yang kita jalankan, kita akan dipenuhi dengan sukacita Dharma. Saya sungguh berterima kasih kepada Master yang memberi saya kesempatan menjadi ketua tim Heqi. Saya akan bekerja sama dengan istri saya dalam kesatuan dan keharmonisan,” kata Chen Jin-ku relawan Tzu Chi.

“Kami telah menjadi ketua tim Xieli selama 8 tahun dan ketua tim Hu'ai selama 5 tahun. Kemudian, Kakak Qiu-liang dan Xue-fang bersama dengan pengurus tim Hexin lainnya mengajak kami untuk memikul tanggung jawab sebagai ketua tim Heqi. Karena lift gedung tengah diperbaiki, kita harus naik tangga untuk naik ke lantai 14. Melihat mereka bersedia untuk naik ke atas dan mengundang kami berdua, saya sungguh tersentuh. Oleh karena itu, kami menyetujuinya. Di jalan Tzu Chi, saya dan suami saya, Chen Jin-ku, akan bekerja sama dalam kesatuan dan keharmonisan serta sepenuh hati menggarap ladang berkah,” kata Chen Hong Li-si relawan Tzu Chi.


Saya selalu mengatakan kepada semuanya untuk tidak melupakan masa lalu. Seperti kisah tadi, mereka bersedia menaiki tangga hingga lantai 14 untuk menginspirasi kalian. Ini disebut dengan jalinan jodoh.

Ingatlah tahun itu dan orang-orang yang ada saat itu, yang menaiki tangga hingga lantai 14 untuk menginspirasi kalian. Mereka telah menumbuhkan jiwa kebijaksanaan kalian. Hendaklah kita menegakkan badan dan mengambil langkah dengan mantap. Ketika mengingat perjalanan masa lalu, hendaklah kita membagikannya dengan orang lain.

Kita harus selalu mendampingi dan menyemangati seluruh relawan Tzu Chi. Kita juga harus ingat untuk selalu mewariskan jiwa kebijaksanaan. Kita harus melanjutkan kekuatan ini dan mewariskannya kepada yang lebih muda. Mewariskan bukan berarti melepaskan. Hendaklah kita mendampingi sesama dengan semangat dan nilai-nilai Tzu Chi serta menyemangati mereka dengan pengalaman hidup kita. 

Membangun tekad untuk menjadi teladan
Bersatu hati menggarap ladang berkah demi mewujudkan keharmonisan
Menyelami Dharma dengan tulus dan membimbing semua makhluk
Mewariskan jiwa kebijaksanaan dan berbuat baik selamanya    
 
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 25 Desember 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 27 Desember 2022
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -