Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Kebajikan dan Cinta Kasih serta Menyelami SutraTeratai


Bodhisatwa sekalian, harap kalian senantiasa bersungguh hati. Kita harus selalu menjaga tutur kata setiap hari dan meningkatkan kewaspadaan. Saat satu hari berlalu kemarin dan kita masih dapat hidup dengan aman dan damai, kita harus bersyukur.

Hari ini, kita harus memikirkan hal apa yang dapat kita lakukan untuk dunia dan hal apa yang bisa kita bagikan kepada semua orang. Ini semua adalah kebajikan. Kita seharusnya memahami dengan jelas hal yang ingin kita lakukan setiap harinya. Demikian pula dengan saya, hari ini saya ingin membagikan sesuatu yang senantiasa saya rasakan.

Saya sering merasa prihatin karena waktu terus berlalu. Saya juga sering mengatakan bahwa seiring berlalunya waktu, usia kehidupan kita juga berkurang. Meski usia kehidupan kita berkurang, tetapi nilainya bertambah karena kita telah melakukan hal-hal baik.

Para relawan Tzu Chi Thailand kembali ke sini untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Mereka duduk bersama saya di ruang rapat. Saya mendengar bahwa kita telah menyelenggarakan baksos kesehatan dua kali seminggu di sana. Tanpa adanya sertifikat pengungsi dari pemerintah, banyak pengungsi yang menetap di sana secara ilegal. Mereka adalah pengungsi ilegal, lalu di mana mereka dapat mencari pertolongan?

Mereka datang ke tempat kita. Kita memberikan makanan, barang kebutuhan, dan pengobatan kepada mereka serta menjaga mereka dengan baik. Mendengar hal ini, saya benar-benar sangat tersentuh. Ini semua berkat para relawan Tzu Chi.


Bodhisatwa sekalian, rasa syukur saya tak habis untuk diungkapkan. Di berbagai negara, insan Tzu Chi selalu berusaha untuk memberikan pertolongan di mana pun dibutuhkan. Yang paling penting ialah jalinan jodoh. Relawan dapat menjangkau orang-orang yang membutuhkan karena berada di negara yang sama dengan mereka. Para relawan langsung bergerak untuk menjangkau mereka. Entah pada bencana alam atau bencana akibat ulah manusia, asalkan relawan Tzu Chi ada di sana, orang-orang yang menderita pasti mendapat pertolongan.

Ketika melantunkan Sutra, kita dapat membayangkan bagaimana para Bodhisatwa yang bajik berhimpun di satu tempat. Mereka semua adalah Bodhisatwa. Mereka menyelamatkan semua makhluk di berbagai tempat dan berhimpun di hadapan Buddha untuk memberikan laporan berapa banyak makhluk hidup yang telah mereka selamatkan di dunia mereka masing-masing. Jumlah ini digambarkan sebanyak butiran pasir Sungai Gangga, bahkan bisa dua kali lipatnya atau lebih. Dalam Sutra Teratai, disebutkan mengenai ratusan ribu kali jumlah butiran pasir Sungai Gangga.

Dalam waktu pelatihan diri yang panjang, di ladang pelatihan atau dunia masing-masing, Bodhisatwa menyelamatkan banyak makhluk. Jadi, makin lama pelatihan diri yang dijalankan, makin banyak pula makhluk yang berhasil dibimbing. Saya memanggil kalian sebagai Bodhisatwa senior. Ini karena kalian telah melatih diri dalam waktu yang lama serta telah membimbing dan menyelamatkan banyak orang. Berapa banyak orang yang telah diselamatkan? Tidak harus diri sendiri yang memberikan pertolongan.

Kita sering bekerja sama dalam kelompok untuk menolong orang-orang yang membutuhkan. Upaya yang kita lakukan telah meluas ke luar Taiwan. Tzu Chi didirikan di Taiwan. Sejak saat itu, banyak orang di seluruh dunia yang berikrar dan menjalankan praktik nyata. Dengan ikrar dan praktik nyata, mereka bergerak untuk membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan.


“Cuaca tahun ini sedikit berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada musim dingin tahun-tahun sebelumnya, suhu di Yangon lebih hangat, tetapi tahun ini justru sangat dingin. Kami sangat khawatir dengan kondisi para penerima bantuan. Di dalam rumah yang minim perabotan, anak-anak mereka tidak memiliki pakaian hangat dan selimut. Karena itu, kami membagikan jaket dan selimut Tzu Chi. Semoga bantuan ini dapat memberikan kehangatan untuk keluarga mereka,”
kata Guo Bao-yu relawan Tzu Chi.

Lihatlah orang-orang di seluruh dunia. Seiring dengan hukum alam, ada beberapa negara menghadapi cuaca dingin yang ekstrem, ada pula yang terkena banjir. Negara mana pun yang terdampak bencana akibat perubahan iklim, kita akan berusaha menyalurkan bantuan ke sana. Inilah cara para relawan Tzu Chi menciptakan berkah di dunia, yakni dengan membebaskan makhluk hidup dari penderitaan. Mereka benar-benar adalah Bodhisatwa dunia. Selain membantu menyalurkan bantuan, kita juga melihat bagaimana para relawan di luar negeri telah menolong begitu banyak orang di berbagai negara.

Apa yang saya sampaikan kepada kalian, kalian harus menyampaikannya kepada donatur kalian. Kalian kembali ke Griya Jing Si dan mendengarkan ceramah saya dari waktu ke waktu. Saya selalu menyemangati kalian untuk lebih sering menonton Da Ai TV karena Da Ai TV menyediakan informasi yang melimpah dan hal yang benar tentang bagaimana mempraktikkan kebajikan dan cinta kasih. Setiap hari, Da Ai TV mengajak orang-orang untuk membangkitkan niat baik dan menciptakan berkah bagi dunia. Lihatlah cuaca di Serbia. Tahun ini, cuaca di sana sangat dingin.

Anda mungkin menyadari bahwa orang yang mendonasikan bantuan telah berkurang secara drastis. Kami memerlukan dana yang besar untuk pakaian, seperti pakaian dalam, kaos, kemeja, dan celana. Ini semua adalah barang-barang yang sering digunakan, terutama ketika musim dingin. Ini sangat penting untuk mereka,” kata Svetlana Velimirovic Wakil Kepala Komite untuk Pengungsi dan Imigran.

“Menurut saya, yang paling penting ialah berbagi cinta kasih dan kebahagiaan dengan sesama. Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Tzu Chi,” kata Uros Dramicanin relawan Serbia.

“Ini adalah hadiah yang sangat indah. Setelah membacanya, saya merasa lebih relaks. Saya sangat berterima kasih atas hadiah ini. Ini hadiah yang sangat bagus. Saya sangat menyukainya. ‘Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat’," kata Daniel Staf Organisasi Internasional untuk Migrasi.


Saya benar-benar sangat tersentuh dan bersyukur karena ada begitu banyak insan Tzu Chi di dunia. Ketika kita hendak menjalankan misi, insan Tzu Chi dari berbagai negara langsung bergerak untuk memberikan bantuan. Jadi, Bodhisatwa sekalian, saya berharap kalian dapat membagikan nilai-nilai dan misi Tzu Chi kepada teman-teman kalian di luar negeri dan mengenalkan kepada mereka majalah bulanan Tzu Chi.

Berhubung kita memiliki banyak kantor penghubung, kalian juga bisa membagikan nomor kontak dan alamat kantor penghubung kita kepada mereka sehingga mereka dapat bergabung menjadi relawan untuk memberikan pertolongan darurat kepada orang-orang yang membutuhkan dan bersama-sama melakukan perbuatan baik lainnya. Ini juga merupakan salah satu cara memupuk pahala.

Kita mengajak orang-orang untuk membantu sesama dan mendengarkan Dharma. Ini semua adalah pahala. Ini juga diajarkan dalam Sutra Teratai. Jadi, Bodhisatwa sekalian, di mana pun berada, kita senantiasa menapaki Jalan Bodhisatwa yang terhubung ke arah kebuddhaan. Singkat kata, harap kalian semua senantiasa bersungguh hati dan lebih sering mendengarkan ceramah saya.

Bukan hanya mendengarkan ceramah saya secara langsung, kalian juga dapat mendengarkan ceramah saya di Da Ai TV setidaknya tiga kali sehari. Dengan mendengarkannya setiap hari, kalian dapat lebih memahami hal-hal yang terjadi di dunia dan bagaimana insan Tzu Chi menapaki Jalan Bodhisatwa di dunia. Ini semua adalah praktik Bodhisatwa. Jadi, harap kalian semua senantiasa bersungguh hati serta melatih diri dengan tekun dan bersemangat.   

Ladang pelatihan Bodhisatwa bagai butiran pasir Sungai Gangga
Mendengar dan meringankan penderitaan dengan praktik Bodhisatwa
Menciptakan berkah bagi dunia serta mewariskan kebajikan dan cinta kasih
Membimbing diri sendiri dan orang lain untuk menyelami Sutra Teratai

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 15 Februari 2024
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 17 Februari 2024
Kerisauan dalam kehidupan manusia disebabkan dan bersumber pada tiga racun dunia, yaitu: keserakahan, kebencian, dan kegelapan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -