Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Metode Pengajaran Kata Renungan Jing Si


“Pertama-tama, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua relawan Tzu Chi. Baik dalam memberikan lingkungan belajar yang baik maupun bantuan dalam membangun karakter murid-murid, para guru sungguh telah banyak membantu saya. Saya telah memilih beberapa Kata Renungan Jing Si yang disukai oleh anak-anak ataupun orang dewasa, lalu menjadikannya sebagai slogan yang ditempel di dinding sekitar sekolah. Sadar atau tidak, murid-murid pun akan membacanya. Kata Renungan Jing Si Tzu Chi dalam dua puluhan tahun dedikasi saya di sekolah, bagaikan tiupan angin di musim semi dan aliran sungai hangat yang membasahi setiap murid,”
kata Li Ming-zong Kepala SD Zhuangjing.

“Saya sering kali mengenang kembali bahwa saya telah mendedikasikan diri dalam dunia pendidikan selama 44 tahun. Selama setengah dari 44 tahun ini, saya pun telah berinteraksi dengan begitu banyak guru di Asosiasi Guru Tzu Chi. Saya merasa bahwa para guru ini penuh welas asih, toleransi, kesungguhan hati, dan rasa tanggung jawab. Saya sangat tersentuh dengan sikap dan semangat mereka,” kata Huang Qing-yuan Pensiunan kepala sekolah.

“Sebelum menjabat sebagai kepala sekolah, saya bertekad untuk mengajak para Da Ai Mama dari Tzu Chi untuk terjun ke sekolah agar dapat berbagi sukacita dalam Kata Renungan Jing Si kepada para murid. Jadi, sekitar 20 tahun yang lalu, saya telah membangun tekad ini. Setelah itu, saya menjabat sebagai kepala sekolah di tiga sekolah. Di tiga sekolah tersebut, saya pun mengajak para Da Ai Mama untuk berbagi Kata Renungan Jing Si agar benih kebajikan ini dapat ditaburkan pada para murid,” pungkasnya.

Kepala sekolah sekalian, saya sangat berterima kasih atas dukungan kalian dalam menyebarkan Kata Renungan Jing Si di sekolah. Terlebih lagi, saya bersyukur dan bersukacita dengan adanya Asosiasi Guru kita. Saya juga sangat berterima kasih kepada guru sekalian. Dedikasi kalian telah terukir dalam hati saya di sepanjang hidup ini.


Segala harapan terletak pada pendidikan. Pendidikan membutuhkan guru yang baik. Guru yang baik harus memiliki pedoman yang baik. Saya telah melihat banyak guru baik yang memiliki arah yang sama dan berjodoh dengan saya. Selama tiga puluhan tahun ini, kalian telah bekerja keras. Inventarisasikanlah kehidupan kalian sejenak.

Sejak awal mendedikasikan diri dalam dunia pendidikan hingga menerapkan metode pengajaran dengan Kata Renungan Jing Si, kalian sungguh telah mengembangkan nilai kehidupan kalian. Berkat didikan kalian, banyak pula murid-murid yang luar biasa. Ada banyak kisah yang dapat dibagikan. Terlebih, Asosiasi Guru kita selalu memiliki kesatuan tekad dan sangat bersemangat.

Kalian tidak hanya bertekad menjadi guru, tetapi juga mendedikasikan diri dalam Tzu Chi dengan kesatuan tekad. Baik dalam menyiapkan materi pelajaran maupun membuka kelas, kalian telah melakukan yang terbaik. Saya sangat merindukan masa-masa itu. Namun, waktu terus berlalu serta terus membawa pergi orang, materi, dan segala hal. Yang lebih memilukan, waktu terus merenggut sisa kehidupan kita.

Dalam perjalanan keliling belakangan ini, saya hendak menemui para relawan yang telah mendampingi saya menjalankan Tzu Chi selama puluhan tahun. Namun, setiap kali berkunjung ke satu tempat, meski melihat banyak relawan baru yang terus bergabung dengan Tzu Chi, saya melihat relawan lama telah meninggal satu per satu, dan banyak pula relawan yang telah lanjut usia.


Saya sering berkata, "Jangan menyerah pada usia." Namun, dalam satu atau dua tahun terakhir ini, saya tidak bisa tidak mengaku tua. Karena itulah, saya terus mengingatkan kalian untuk menggengam jalinan jodoh yang ada dan menginventarisasi kehidupan masing-masing. Mari kita mengingat kembali masa lalu.

Bagi para guru yang sudah pensiun, jangan biarkan pengajaran Kata Renungan Jing Si terhenti sampai di sini saja. Kalian harus terus mewariskannya kepada guru-guru masa kini. Sangat disayangkan apabila kalian tidak mewariskannya. Benih matang sudah ada di tangan kita dan kita bagaikan petani yang siap menabur benih di lahan yang luas. Jadi, janganlah kita menyia-nyiakan waktu.

Bagi yang memiliki jalinan jodoh, beranikanlah diri kalian untuk membimbing lebih banyak orang dalam dunia pendidikan. Inilah kata-kata saya untuk menyemangati kalian hari ini. Apa yang saya sampaikan berasal dari lubuk hati saya. Semoga kalian semua dapat terus mengembangkan nilai kehidupan masing-masing. Tentu saja, selain menginventarisasi masa lalu, kalian juga harus tekun melatih diri bagi masa depan.

Sebutir benih dapat menghasilkan benih yang tak terhingga. Untuk setiap benih yang kalian tabur, selama kalian bersedia menggarapnya, kalian tentu akan menjalin jodoh baik dengan banyak orang.

Buddha berkata bahwa sebelum mencapai kebuddhaan, kita harus menjalin jodoh baik dengan banyak orang. Tidaklah mudah terlahir sebagai manusia. Karena itu, janganlah kita menjalani kehidupan dalam kesendirian. Sebaliknya, kita harus menjalani kehidupan yang bermakna.


“Asosiasi Guru Tzu Chi telah memasuki tahun ke-30. Kami sungguh merasa bahwa Master dan semua orang menaruh harapan tinggi terhadap masyarakat dan pendidikan. Kami juga merasa bahwa kami harus mempercepat langkah kami. Kami sangat berterima kasih kepada para guru senior yang telah mendampingi kami sehingga saat menggarap ladang berkah dalam dunia pendidikan ini, kami dapat memiliki sandaran, bimbingan, dan arah yang harus kami tuju,”
kata Cai Jin-yao Guru.

Dalam keseharian kita, kita harus terus menggarap ladang berkah kita dengan lurus dan tepat. Setelah benih-benih ditabur, lalu bertunas, kita dapat berdiri di tepi ladang dan melihat hamparan hijau yang luas. Melihat itu, kita akan merasa sangat senang karena ladang yang kita garap begitu indah.

Para guru telah menunjukkan kebenaran, kebajikan, dan keindahan. Mereka juga tulus bersumbangsih dan melakukan kebajikan tanpa menyimpang. Jadi, kehidupan mereka sangatlah indah. Saya sangat berterima kasih kepada para guru dan kepala sekolah.

Semoga Kata Renungan Jing Si dapat diwariskan selamanya di dunia ini tanpa batasan usia. Saya bersyukur. Dharma akan tetap sama sepanjang masa. Mari kita tekun menggarap ladang berkah kita dan menggenggam waktu yang ada. Saya mendoakan kalian semua.  

Membangun harapan dengan cinta kasih dan pendidikan
Kebijaksanaan Kata Renungan Jing Si meresap ke dalam ladang batin
Bertekad untuk menabur benih kebajikan bagi masyarakat
Menapaki jalan kebenaran dan tekun menggarap ladang berkah

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Mei 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 31 Mei 2022
Benih yang kita tebar sendiri, hasilnya pasti akan kita tuai sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -