Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Semangat Kereta Lembu Putih
Saya sering berkata, "Saya senantiasa bersyukur. Setiap hari saya bersyukur terhadap apa pun dan siapa pun." Kita semua hendaklah bersyukur terhadap apa pun dan siapa pun. Ini berarti kita sangat berpuas diri dan bersukacita. Baik secara langsung, tidak langsung, maupun pertama kali bertemu seseorang, jika kita mengucapkan rasa syukur dan doa kita, jodoh pada kehidupan ini pasti terjalin dengan baik.
Para Bodhisatwa yang berada di hadapan saya adalah komite, Tzu Cheng, komisaris kehormatan, dan donatur Tzu Chi. Kalian semua mendedikasikan diri secara langsung kepada Tzu Chi. Dari sumbangsih kecil hingga ikrar dan tekad agung yang dibangun, kalian terus bersumbangsih tanpa pamrih dan memperoleh pencapaian darinya. Saya sering menggunakan perumpamaan menggali sumur.
Lihat, saat kita menggali sumur hingga titik tertentu, airnya akan memancar keluar. Ini bagaikan berkah yang menyertai kita di kehidupan ini. Pada kehidupan lampau, kita menggali sumur. Pada kehidupan ini, sumurnya sudah siap dipakai. Bagaimana kita akan memanfaatkan air dari sumur ini? Apakah air sumur ini dapat melepas dahaga orang-orang dan membantu keluarga mereka hidup tenteram? Saat kita terlahir ke dunia ini, ada berapa banyak berkah yang menyertai kita? Berkah sama seperti tabungan di bank. Jika kita tarik terus-menerus, jumlahnya akan makin berkurang.
Sekarang kita sudah memiliki jalinan jodoh dan dipenuhi berkah karena dapat bergabung dengan Tzu Chi. Pada zaman ini, berkah yang terhimpun sudah membentuk sebuah jalan. Kita bisa mengikuti jalan ini karena jalan ini menuju arah yang benar. Para komite dan Tzu Cheng hendaknya bertekad untuk merekrut Bodhisatwa dunia. Mari kita mengajak orang-orang untuk menciptakan berkah bagi masyarakat dan membuka jalan bersama-sama agar jalan yang semula sempit menjadi lapang. Jadi, kita telah membuka sebuah jalan yang lapang. Jalan yang lapang ini dibuka oleh Bodhisatwa.
Dalam Sutra Teratai terdapat perumpamaan tiga kereta. Tiga kereta itu meliputi kereta kambing, kereta rusa, dan kereta lembu putih. Ada tiga kereta yang bisa dipilih. Kereta kambing, kereta rusa, atau kereta lembu putih yang akan Anda pilih? Kereta kambing disebut kendaraan kecil yang hanya bisa menampung diri sendiri. Orang yang memilih kereta ini bersumbangsih dan berdoa untuk diri sendiri dan keselamatan keluarga. Mereka memiliki pamrih dan memohon ketenteraman.
Orang yang memilih kereta rusa akan mengundang yang lainnya untuk menikmati berkah Setelah menemukan padang rumput yang subur, mereka mengundang orang lain untuk menikmati dan rileks di lingkungan tersebut. Sementara itu, kereta lembu bisa membawa kita ke tanah yang lebih subur. Di sana kaya akan sumber daya. Air, cahaya matahari, dan udara di sana juga sangat baik. Ini adalah kereta lembu. Kereta lembu bisa memberi kita lebih banyak sumber daya. Inilah Jalan Bodhisatwa. Ini disebut Dharma Kendaraan Agung. Ini sama seperti kita saat mendalami ajaran Buddha.
Setelah mengenal ajaran Buddha dan menciptakan berkah bagi semua orang, kita juga harus mengajak masyarakat dan membimbing semua makhluk. Kita bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa untuk mencapai kebuddhaan. Dengan demikian, orang-orang dapat membuka hati, memahami Dharma, dan menciptakan tanah suci Bodhisatwa dan Buddha.
Tzu Chi bisa didirikan berkat kerja sama kita semua. Saat saya mau datang, kalian menanti kehadiran saya dan berkumpul bersama dengan hati yang tulus. Kalian mengesampingkan kesibukan rumah dan karier demi melihat saya. Kalian menyampaikan ketekunan dan semangat kalian dalam menapaki Jalan Bodhisatwa di Tzu Chi serta berbagi proses membimbing dan menyadarkan donatur.
Para anggota komite dan Tzu Cheng berinteraksi dengan donatur yang berjodoh dengan mereka serta berusaha mentransformasi noda batin mereka dan mewariskan benih kebijaksanaan agar mereka memahami bahwa di Jalan Bodhisatwa, mereka bisa menciptakan berkah bagi masyarakat. Beginilah prosesnya.
Kita hendaknya menjadi orang baik yang bertutur kata dan berbuat baik. Dengan mewariskannya dari generasi ke generasi, masyarakat kita akan sangat harmonis. Doa saya untuk semua orang setiap tahun tak lepas dari berikut ini, yakni hati manusia tersucikan, masyarakat harmonis, cuaca bersahabat, dan semua orang di dunia aman dan tenteram. Ini adalah doa saya bagi dunia ini setiap saat. Kekuatan pikiran satu orang tidaklah cukup. Karena itu, kita harus membangkitkan ketulusan banyak orang. Jadi, kita hendaknya berwawas diri dan berhati tulus.
Banyaknya berkah yang tercipta akan membentuk sebuah energi. Energi itu akan melindungi kita. Tempat yang penuh berkah akan aman dan tenteram dengan sendirinya. Jadi, saya hendak memberi tahu kalian bahwa berkah berasal dari orang-orang yang saling membimbing dan menyemangati setiap saat. Dengan membentuk kebiasaan bagi setiap orang untuk berbuat baik, kita telah menciptakan berkah bagi dunia.
Berpuas diri dan bersyukur mendatangkan sukacita setiap saat
Menggali sumur untuk menemukan mata air dan berkah akan datang dengan sendirinya
Saling mengajak untuk bersama-sama menapaki Jalan Bodhisatwa
Mewariskan semangat kereta lembu putih
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 31 Oktober 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 02 November 2022