Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Semangat Misi Kesehatan

Mendengar laporan medis yang penuh harapan, terobosan, dan kegemilangan, saya sungguh sangat tersentuh. Rumah Sakit Tzu Chi Dalin sering disebut rumah sakit di tengah sawah. Tentu, tujuan kita bukan mengejar keuntungan, melainkan membawa manfaat bagi semua makhluk. Dua belas ikrar agung Bhaisajyaguru bertujuan untuk membawa manfaat bagi semua makhluk.

Tadi kita juga mendengar bagaimana tenaga medis kita melenyapkan penderitaan dan mendatangkan kebahagiaan bagi pasien. Yang kita kejar bukanlah keuntungan rumah sakit. Bukan. Tidak ada satu departemen pun yang mengejar keuntungan pribadi. Semua departemen saling membantu dan menjalin hubungan kerja sama yang baik.

Saya juga mendengar bahwa rumah sakit kita menjadi pelopor dalam menangani berbagai kasus yang sulit. Kita juga bekerja sama dengan rumah sakit lain dan menjalin jodoh baik dengan mereka. Dengan demikian, kita bisa membawa manfaat bagi pasien dan semua makhluk serta menjalin jodoh baik dengan banyak orang. Ini sangatlah penting.

Sungguh, saya mendengar banyak kasus yang sangat mencengangkan. Namun, hidup manusia penuh dengan penderitaan. Mendengar keterampilan tenaga medis kita dan teknologi medis yang kita gunakan, saya sungguh merasa sangat takjub dan luar biasa. Namun, jika dipikir-pikir, penderitaan pasien sungguh tak terkira. Untuk melenyapkan penderitaan yang tak terkira ini, kita membutuhkan dokter-dokter yang terampil untuk bekerja sama dengan harmonis.

Keunggulan RS Tzu Chi Dalin adalah para dokter selalu berkata, “Tidak adil jika hanya nama saya yang disebut. Sesungguhnya, pencapaian ini merupakan hasil kerja sama dari banyak orang.” Benar, mereka bekerja sama dengan harmonis. Inilah keunggulan RS Tzu Chi Dalin. Mereka berlapang hati, saling bersyukur, dan saling membantu. Tradisi seperti ini hendaknya dipertahankan untuk selamanya. Kita juga membina dokter-dokter muda agar badan misi kesehatan kita dapat semakin maju.

“Dokter Huang Jun-xi merupakan dokter baru yang dibina oleh RS Tzu Chi Dalin. Saat dia lulus, seluruh departemen sangat gembira dan menulis di selembar kertas merah untuk menyelamati dirinya yang telah lulus ujian dokter spesialis. Sulit untuk mengikuti pelatihan dokter spesialis. Lebih sulit lagi untuk lulus ujian. Terlebih, selama 16 tahun ini, dia merupakan dokter ortopedi pertama yang kita bina di Dalin. Karena itu, saat itu saya gembira hingga tidak bisa tidur dan mulai menulis puisi. Orang pertama dalam enam belas tahun. Bersukacita bagai anggota keluarga bertambah. Mewarisi dan mewariskan tanggung jawab. Departemen ortopedi RS Tzu Chi Dalin semakin hari semakin maju. Inilah yang saya tulis.

Tertawalah. Tidak peduli mendapat keuntungan atau tidak, kita sangat senang anggota kita bertambah. Estafet ini terus dilanjutkan. Dari mana tongkat estafet ini berasal? Dari Hualien. Ini foto tujuh hingga delapan tahun yang lalu. Kepala RS Chen dari Hualien datang ke sini untuk membimbing saya dalam sebuah operasi. Yang berdiri di samping saya adalah Yang Chang-jen yang kini merupakan kepala departemen ortopedi. Jadi, keterampilan medis diwariskan dari generasi ke generasi bagaikan tongkat estafet,” ungkap  dr. Chien Jui-teng, Wakil kepala RS Tzu Chi Dalin.

“Dalam pelatihan dr. Huang selama 5 tahun ini, saya mewariskan semua keterampilan yang saya pelajari dari guru saya padanya. Kerja kerasnya selama 5 tahun ini telah membuahkan hasil. Hubungan kami cukup dekat karena hampir setiap hari bersama. Saya sangat gembira departemen ortopedi RS Tzu Chi Dalin sudah memiliki penerus. Tentu, setelah lulus ujian, dia merasa khawatir apa yang harus dilakukannya sebagai dokter? Saya berkata padanya, “Tak perlu takut. Kami akan sepenuh hati mendukungmu. Kamu harus memiliki aspirasi. Kamu harus lebih sukses dari kami yang membimbingmu. Berdiri di atas fondasi yang kami dirikan, kamu harus meraih lebih banyak prestasi yang gemilang. Bergandengan tangan untuk menciptakan masa depan yang cerah, inilah harapan saya terhadap dirinya,” kata  dr. Chen Ing-ho, Kepala kehormatan RS Tzu Chi Hualien.

Di wilayah pedesaan, kita memiliki sebuah rumah sakit yang penuh kasih sayang dan kehangatan. Ini sungguh tidak mudah. Saya sangat bersyukur. Semua orang bersatu hati. Rumah sakit kita penuh kehangatan. Rumah sakit kita di Dalin bukan rumah sakit yang “dingin”, melainkan rumah sakit yang penuh kehangatan, cinta kasih yang tak terbatas, dan jalinan kasih sayang yang tak berujung. Yang terpenting adalah semua orang bekerja sama dengan harmonis.

Melihat semua orang bersatu hati dan harmonis, saya sangat terhibur. Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun, saya mendengar ikrar Kepala RS Lai. Sebagai guru dan murid, kita memiliki jalinan jodoh sehingga bisa memiliki kesatuan hati dan tekad. Kita semua bersumbangsih demi melindungi kehidupan, kesehatan, dan cinta kasih semua makhluk.

“Master yang terhormat dan terkasih, hari ini, di hadapan Master, saya melakukan pertobatan dengan tulus. RS Tzu Chi Dalin telah berdiri selama 16 tahun. Selama ini, kami sangat bersungguh hati melindungi kehidupan di wilayah ini. Namun, yang membuat kami sangat malu adalah kami terus membuat Master khawatir apakah jiwa kebijaksanaan kami bertumbuh,” kata dr. Lai Ning-sheng, Kepala RS Tzu Chi Dalin.

“Seringkali, karena profesi dan kesombongan kami, kami menyimpang dari arah yang benar. Kami berkesempatan untuk meneladani Tabib Agung dan Buddha Bhaisajyaguru, inti sari ajaran Mahayana, kami tidak memperoleh hasil apa pun. Master selalu berharap kami dapat menyerap Dharma ke dalam hati dan sumsum. Master khawatir kami tak punya cukup waktu. Namun, kami seringkali terbelenggu oleh kemelekatan dan membuat Master khawatir. Ini merupakan kesalahan kami,” lanjut dr. Lai Ning-sheng.

“Kami yang berlulut di hadapan Master hari ini telah menjalin jodoh yang sangat dalam dengan Master. Sejak ratusan tahun yang lalu, karena janji kami terhadap Master dan welas asih Master, kita telah menjalin jodoh dari kehidupan ke kehidupan. Master pernah berkata bahwa kami yang berlutut di hadapan Master merupakan pengikut mazhab Tzu Chi generasi pertama. Di sini, seluruh staf medis RS Tzu Chi Dalin dengan tulus berikrar di hadapan Master untuk mengemban misi kesehatan dan tak akan mengecewakan Master. Kami bersujud dan berikrar di hadapan Master,” dr. Lai Ning-sheng.

Saya sangat bersyukur dan tersentuh. Saya yakin kita semua memiliki jalinan jodoh untuk menapaki jalan dan menuju arah yang sama dengan kesatuan hati dan tekad. Kita semua melangkah maju di Jalan Bodhisatwa. Hanya saja, waktu kita mulai menapaki jalan ini berbeda-beda. Bodhisatwa sekalian, saya yakin kekuatan cinta kasih akan terus mendorong kalian melangkah maju di Jalan Bodhisatwa. Dengan adanya kalian, saya yakin kita bisa terus bersumbangsih di wilayah tengah Taiwan.

Saya berharap kita dapat tekun melatih diri setiap hari, bertulus hati setiap waktu, dan terus menapaki Jalan Bodhisatwa yang menuju kebuddhaan. Tidak ada satu detik pun yang saya lewati tanpa rasa syukur. Saya sungguh sangat bersyukur. Saya yakin dengan kesatuan hati kita, kita bisa melindungi kesehatan dan cinta kasih serta bersumbangsih bagi seluruh dunia. Terima kasih.

Staf misi kesehatan membina keharmonisan untuk membawa manfaat bagi semua makhluk

Bekerja sama dengan harmonis untuk memenuhi rumah sakit dengan kehangatan

Berikrar meneladani Tabib Agung dan Buddha Bhaisajyaguru dalam mengemban misi

Mewariskan semangat misi kesehatan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 November 2016

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 25 November 2016

Cinta kasih tidak akan berkurang karena dibagikan, malah sebaliknya akan semakin tumbuh berkembang karena diteruskan kepada orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -