Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Semangat Tzu Chi untuk Membentangkan Jalan Bodhisatwa
Kita bisa melihat para anggota Tzu Ching. Setiap tahun, mereka mewariskan semangat Tzu Chi. Setiap tahun, para anggota senior membimbing anggota baru. Di perguruan tinggi, mereka memiliki jalinan jodoh untuk memiliki arah dan tujuan yang sama serta bergabung dengan Tzu Chi untuk memperhatikan seluruh dunia. Di Tzu Chi, para relawan kita bukan bergabung untuk bersenang-senang. Bukan demikian. Mereka bergabung ke dalam Tzu Chi dengan tekad dan ikrar untuk bersama-sama memikul bakul beras bagi dunia.
Bulan lalu, anggota Tzu Ching dari belasan Negara yang melatih diri menuju arah yang sama membangun tekad dan ikrar untuk terjun ke tengah masyarakat, memperhatikan seluruh dunia, dan memikul bakul beras bagi dunia kelak. Sungguh, setiap orang bertanggung jawab atas dunia ini. Para anggota Tzu Ching adalah mahasiswa-mahasiswi yang masih menerima pendidikan. Saya yakin kelak, setelah lulus, mereka akan menjadi Bodhisatwa yang bisa diandalkan.
Kita menaruh harapan pada relawan muda mudi ini. Setiap kali mendengar dan melihat arah tujuan mereka di masa mendatang, hati saya selalu dipenuhi sukacita. Dalam pelantikan relawan hari ini, juga ada beberapa relawan yang merupakan anggota Tzu Ching. Kode di antara kami adalah, “Anak Anda telah kembali.” Saat mereka mengucapkan kalimat ini, saya tahu bahwa mereka adalah Tzu Ching.
Saya pun kembali mengingatkan mereka untuk tekun dan bersemangat. Benar, inilah kode di antara kami. Mereka adalah harapan masa depan kita. Setelah lulus dari perguruan tinggi dan memperoleh berbagai pengalaman di tengah masyarakat, mereka tidak meninggalkan Tzu Chi. Mereka mengikuti pelatihan relawan hingga dilantik menjadi relawan Tzu Chi. Semangat Tzu Chi terus diwariskan. Inilah harapan kita.
Pendidikan juga membawa harapan. Tadi, kita melihat sekitar 40 orang kepala sekolah. Semua orang sepenuh hati mendedikasikan diri untuk pendidikan. Sesungguhnya, harapan dunia ini bergantung pada pendidikan anak-anak. Untuk itu, kita harus sepenuh hati mewariskan dan mengajarkan kekuatan cinta kasih kepada anak-anak. Dari usia dini, anak-anak harus diajari budi pekerti dan nilai moralitas.
Kita bisa melihat anak-anak di Taiwan bergerak untuk menolong para pengungsi Suriah di Yordania. Selain itu, di Turki, kita setiap bulan menanggung biaya hidup lebih dari 6.000 keluarga pengungsi dan membantu lebih dari 3.000 anak pengungsi bersekolah. Kita berusaha menghindarkan anak-anak dari benih-benih kebencian. Kita berharap anak-anak itu dapat merasakan bahwa di seluruh dunia, ada banyak orang yang mengasihi mereka. Karena itu, kita mengajak murid-murid di sekolah kita untuk menulis kartu ucapan atau menyumbangkan alat tulis bagi mereka.
Ini bukan hanya dilakukan di Taiwan, melainkan di seluruh dunia. Kita berharap mereka bisa merasakan cinta kasih dari seluruh dunia. Kita berusaha menghapus kebencian di dalam hati mereka dengan membuat mereka merasakan cinta kasih orang-orang di seluruh dunia. Dua tahun yang lalu, saat Tainan diguncang gempa bumi, anak-anak pengungsi itu juga menyumbangkan isi celengan bambu mereka.
Selain itu, saat Taiwan dilanda banjir, mereka juga mencurahkan perhatian kepada Taiwan. Jadi, saya berharap cinta kasih Taiwan jangan terputus. Di sana, mereka juga berdonasi dengan penuh cinta kasih. Mereka menyisihkan uang kecil ke dalam celengan bambu. Saat ada yang membutuhkan, mereka dapat turut bersumbangsih.
Kita juga bisa melihat Filipina yang dilanda banjir besar. Di sana, ada seorang anak perempuan yang alat tulisnya hanyut. Meski demikian, uang yang didapatkannya dengan bernyanyi berkeliling dibawanya ke hadapan insan Tzu Chi dan berkata, “Saya ingin menolong orang lain.” Harapannya adalah menolong orang lain. Janganlah kita meremehkan donasi kecil. Tidak peduli besar maupun kecil, semuanya adalah wujud cinta kasih.
Semua insan Tzu Chi hendaknya memiliki hati Buddha dan tekad Guru. Demi semua orang yang menderita di seluruh dunia, mari kita berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang. Kita harus senantiasa bersyukur dan membentangkan inci demi inci jalan dengan cinta kasih.
Kita juga harus selangkah demi selangkah meratakan jalan cinta kasih. Bodhisatwa harus membentangkan jalan yang lapang. Kita semua harus membangun tekad untuk meratakan jalan kebenaran di dunia. Ini membutuhkan kekuatan semua orang.
Kami para murid Jing Si wilayah tengah berikrar di hadapan Master. Kami akan saling mendukung dan mendampingi dengan cinta kasih; tekun dan bersemangat mendengar Dharma serta mewariskan ajaran kebenaran; membangun ikrar agung dan mempertahankan tekad awal; mengatasi rintangan dan menyucikan hati manusia dengan cinta kasih.
“Kami para pengajar akan menggunakan cinta kasih, welas asih, sukacita, dan keseimbangan batin untuk membina insan berbakat”.
“Kami para anggota komisaris kehormatan akan menginspirasi lebih banyak orang untuk mempraktikkan jalan kebenaran dan menjalankan Empat Ikrar Agung dengan Empat Pikiran Tanpa Batas”.
“Kami para anggota Asosiasi Polisi Tzu Chi akan menjalankan tugas untuk menjaga keharmonisan masyarakat dan memberi pelayanan dengan ramah untuk menyucikan hati manusia. Master, tenanglah. Kami akan saling menyemangati dan semakin tekun melatih diri”.
Saya sangat tersentuh dan bersyukur kalian semua bisa bersatu hati untuk menggarap ladang berkah. Demi membawa manfaat bagi semua makhluk di seluruh dunia, kita harus menghimpun cinta kasih. Kalian menjalankan fungsi yang berbeda-beda untuk bersumbangsih bagi masyarakat. Baik personel polisi, anggota pemadam kebakaran, dokter, maupun profesi lainnya, semuanya menjalankan fungsi masing-masing untuk menjaga keharmonisan masyarakat.
Kalian merupakan harapan bagi dunia dan kekuatan yang besar. Saya bersyukur pada kalian. Saya sangat bersukacita melihat kalian melatih diri dengan tekun. Semoga kalian bisa terus bersatu hati untuk menggarap ladang berkah, berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang, serta selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk melindungi bumi dan kekuatan cinta kasih setiap orang. Terima kasih. Semoga kalian bisa membina berkah sekaligus kebijaksanaan, melangkah dengan mantap, serta semakin tekun dan bersemangat. Saya mendoakan kalian semua. Terima kasih.
Anggota Tzu Ching berikrar mengikuti langkah Master
Membimbing relawan baru dengan cinta kasih
Anak-anak menghimpun cinta kasih dengan kepolosan dan niat baik
Semakin tekun melatih diri dengan hati Buddha dan tekad Guru
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 31 Januari 2018
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 2 Februari 2018