Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Semangat Welas Asih terhadap Semua Makhluk


“Para relawan telah meninjau lokasi bencana. Setelah itu, kami menghubungi kantor distrik untuk mendapatkan informasi tentang penduduk yang perlu dibantu. Dengan begitu, kami dapat segera melakukan kunjungan kasih,”
kata Wu Han-wen, relawan Tzu Chi.

“Kami akan memberikan perhatian pada penduduk yang terdampak kerusakan, terutama para lansia yang hidup sebatang kara, termasuk para saudara se-Dharma,” kata Wang Shou-rong, relawan Tzu Chi.

Buddha berkata bahwa Dia datang ke dunia ini untuk sebuah tujuan besar. Tujuan besar ini perlu kita teruskan dengan cara menyebarkan cinta kasih agung tanpa pamrih kepada semua orang karena di dunia ini ada banyak orang yang menderita. Jadi, ajaran Buddha ditujukan bagi semua makhluk. Inilah tujuan utama-Nya.

Bodhisatwa sekalian, bagaimana kita menemukan nilai kehidupan dan tujuan kita lahir ke dunia ini? Orang-orang yang tidak memahaminya akan selalu merasa kebingungan. Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, mereka cenderung tak punya arah dan hanya mengikuti arus masyarakat. Berbeda dengan mereka, kita memiliki tujuan. Tujuan besar kedatangan Buddha ke dunia ialah untuk membimbing semua makhluk. Untuk mewujudkan itu, kita harus menapaki Jalan Bodhisatwa yang merupakan arah bagi kita.

Sekarang, sebelum mencapai kebuddhaan, masih ada hal-hal yang kita, termasuk saya dan kalian, perlu pelajari. Apa yang perlu kita pelajari? Menapaki Jalan Bodhisatwa. Untuk mencapai kebuddhaan, kita perlu lebih banyak menjalin jodoh baik dengan semua makhluk dengan cara menapaki Jalan Bodhisatwa dan terjun melayani masyarakat.

Dengan kemajuan teknologi yang ada sekarang, saya setiap harinya hingga malam menggenggam waktu untuk segera menyaksikan hal-hal besar yang terjadi di dunia ini. Ada sangat banyak peristiwa besar yang terjadi, termasuk bencana alam yang disebabkan oleh perubahan iklim. Ketidakselarasan unsur tanah, air, api, dan angin memicu bencana di dunia ini.


“Bencana yang terjadi sangat tragis. Tak heran jika kebakaran ini dikatakan sebagai kebakaran terbesar yang terjadi dalam sejarah Los Angeles,”
kata Ge Ji Jue, relawan Tzu Chi.

“Rumah-rumah ini sudah rusak total. Tentu saja, ada pula rumah-rumah yang rusak sebagian. Meski hanya rusak sebagian, tetapi sebenarnya rumah itu tak layak lagi untuk ditinggali karena air, listrik, dan fasilitas umum di sekitarnya pun telah tidak berfungsi,” kata Stephen Huang Direktur Eksekutif Relawan Global Tzu Chi.

Lihatlah kebakaran besar di AS yang terus menjalar dan juga berpengaruh ke negara lain. Sementara itu, ambisi, keserakahan, dan persaingan antarmanusia telah memunculkan bencana. Pada intinya, terdapat banyak penderitaan di dunia.

Keselarasan di tengah-tengah keluarga, desa, kota, dan negara adalah hal yang sangat sulit dicapai. Isi hati setiap manusia berbeda-beda, sama halnya dengan wajah mereka. Di dunia ini, ada sangat banyak orang dan setiap orang memiliki keunikannya tersendiri. Kita semua memang sama-sama punya 5 indra dan 4 anggota gerak yang terangkai dalam 1 tubuh.

Namun, setiap dari kita memiliki lingkungan, kondisi fisik, dan kondisi mental yang beragam. Antara satu sama lain, tentu terdapat persamaan dan perbedaan. Ketika ketidakharmonisan terjadi, di sinilah peranan agama sangat penting. Apa pun agamanya, selama mengajarkan keyakinan benar, akan selalu memiliki kekuatan untuk menciptakan keharmonisan di dunia. Penganut agama satu dengan yang lainnya perlu saling berdampingan.


Di Tzu Chi, ada sangat banyak orang dari agama yang berbeda-beda. Meskipun demikian, semuanya sama-sama menjalankan Tzu Chi. Jumlahnya sangat banyak. Dahulu, Tzu Chi dimulai dari donasi 50 sen dan sekarang, Tzu Chi telah menyebar ke banyak negara. Jejak-jejak bantuan Tzu Chi ada di segala penjuru dunia. Di mana pun insan Tzu Chi berada, berkat kemajuan teknologi, kita dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk bersumbangsih dengan cinta kasih.

Saat tahu negara yang ditempati oleh teman atau kerabat kita diterpa bencana, kita bisa mengklik ponsel dan bertanya pada mereka di mana tepatnya bencana itu terjadi dan apakah mereka dalam kondisi aman. Setiap harinya, saya selalu seperti itu. Atau jika terjadi bencana kebakaran, saya akan bertanya apakah mereka dalam kondisi aman.

Selain segera memahami di mana bencana itu terjadi, kita para insan Tzu Chi juga perlu bertanya bantuan apa yang mereka perlukan. Asalkan memiliki cinta kasih, Anda bisa menghubungi Tzu Chi sehingga Tzu Chi dapat menjangkau keluarga atau teman kalian serta menyalurkan bantuan kepada banyak orang. Pada intinya, kekuatan cinta kasih dapat menghubungkan dan mendukung satu sama lain serta bisa menginspirasi semua orang untuk menapaki Jalan Bodhisatwa.

Dalam kehidupan ini, demi Tzu Chi, saya telah membimbing semua orang untuk memasuki pintu ajaran Buddha. Kita hendaknya melakukan kebajikan di dunia. Jadi, misi "demi ajaran Buddha, demi semua makhluk" ingin saya wariskan kepada kalian semua. Menurut keyakinan kita, kita harus berbuat kebajikan. Dalam berbuat baik, diperlukan cara yang tepat. Saya membimbing semua orang dengan metode kebajikan yang Buddha ajarkan. Jadi, setiap dari kita hendaknya menjadikan hati Buddha sebagai hati kita sendiri. Welas asih Buddha pun menjadi dasar cinta kasih kita.


Saya berharap kalian semua setiap harinya membuka ponsel untuk melihat bagaimana relawan Tzu Chi berbuat baik di seluruh dunia dan mendengarkan ceramah yang saya sampaikan, bahkan ceramah yang saya berikan beberapa tahun yang lalu. Saya pun setiap pagi mendengarkan ceramah saya sendiri. Meskipun kondisi tubuh saya belakangan ini kurang baik sehingga tak bisa pergi ke aula utama terlalu pagi, tetapi saya tetap mengikuti kebaktian pagi sesuai aturan dari ruang baca. Setelah memberi penghormatan pada Buddha, saya duduk dan mendengarkan ceramah saya sendiri.

Sebenarnya, saya dapat menghayati bagaimana Buddha datang ke dunia untuk membabarkan Dharma dan mengajar para Bodhisatwa. Saya juga mengintrospeksi diri apakah kemarin saya sudah berbuat atau berkata baik serta memikirkan bagaimana hari ini saya dapat membabarkan Dharma bagi semua orang dan apa yang harus saya lakukan agar menjadi teladan bagi dunia. Inilah yang setiap harinya saya katakan, refleksikan, dan motivasikan kepada diri saya sendiri. Beginilah kehidupan saya setiap hari.

Bodhisatwa sekalian, saya belajar dari guru saya yang mendedikasikan diri bagi dunia dan menyebarkan ajaran Buddha di dunia. Jadi, saya mewariskan ajaran guru saya. Saya juga berharap kalian mewariskan ajaran saya. Demi membawa manfaat bagi dunia, kita harus menjalankan praktik nyata untuk bersumbangsih bagi semua orang di dunia.

Cinta kasih agung tanpa pamrih menyelamatkan yang dalam penderitaan
Membimbing semua makhluk dengan menapaki Jalan Bodhisatwa
Menjalin jodoh baik dan membawa manfaat bagi dunia
Mewariskan semangat Tzu Chi dalam keharmonisan

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 24 Januari 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 26 Januari 2025
Cara untuk mengarahkan orang lain bukanlah dengan memberi perintah, namun bimbinglah dengan memberi teladan melalui perbuatan nyata.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -