Ceramah Master Cheng Yen: Mewariskan Silsilah Dharma hingga Selamanya


Hari ini, kita memperingati wafatnya guru saya, Mahabhiksu Yin Shun. Lewat rekaman video, kita bisa melihat beliau berusia 60-an tahun saat saya menyatakan berguru padanya dan mulai menjalankan Tzu Chi. Setiap kali pergi ke Taichung, saya selalu mengunjungi guru saya. Semua ini diabadikan dalam bentuk foto dan video. Inilah sejarah.

Saya sungguh bersyukur. Saat kita merindukan seseorang, dia akan selalu ada dalam ingatan kita. Saya sangat merindukan guru saya.

Guru saya mendedikasikan hidupnya untuk mewariskan Dharma di dunia ini agar kita dapat memahami Dharma dan bagaimana mempraktikkannya di dunia ini. Dharma membawa harapan bagi dunia ini karena dunia ini penuh dengan penderitaan. Tidak ada tempat yang tiada penderitaan di dunia ini.

Pagi tadi, saya mendengar kabar tentang seorang relawan di Afrika Selatan yang tahun ini telah berusia 90 tahun. Dia sungguh telah berusia lanjut. Sebelum dilantik pada tahun 2014, dia sudah bersumbangsih di Tzu Chi sebagai relawan. Suaminya adalah seorang pendeta.


Sebelumnya, suaminya memiliki lahan yang ingin digunakan untuk membangun gereja. Relawan yang bernama Theresa Chamane ini merupakan anggota komite kita. Lü Sha adalah nama Dharma yang saya berikan padanya.

Dia berkata pada suaminya bahwa Tzu Chi membutuhkan sebuah tempat di Afrika agar para insan Tzu Chi dapat berkumpul dan menghimpun kekuatan cinta kasih untuk menolong warga setempat. Jadi, dia terus mendiskusikan hal ini dengan suaminya hingga akhirnya suaminya setuju untuk menyumbangkan lahannya sehingga para insan Tzu Chi dapat melatih diri bersama.

Saya sungguh sangat bersyukur kepada para insan Tzu Chi di Afrika. Meski terdapat perbedaan ras dan kebiasaan hidup, tetapi mereka memiliki cinta kasih dan hati Bodhisatwa yang sama dengan kita. Mereka berusaha untuk melenyapkan penderitaan orang-orang tanpa mengejar kedamaian dan kebahagiaan pribadi. Demikianlah semangat dan cinta kasih mereka.


Tahun ini, Lü Sha telah berusia 90 tahun. Beberapa hari lalu, dia meninggal dunia. Dia pergi tanpa didera penyakit. Dia meninggal dunia dengan damai dan tenang. Namun, saya yakin bahwa dia telah kembali ke dunia ini sesuai jalinan jodohnya. Dia pasti telah terlahir di keluarga yang memiliki jodoh baik dengannya. Jodoh baiknya dengan Tzu Chi juga akan membimbingnya kembali ke Tzu Chi kelak.

Kepergiannya membuat saya sangat kehilangan. Namun, teringat bahwa dia pergi dengan damai tanpa didera penyakit, saya sungguh gembira dan mendoakannya. Apa yang saya rasakan sungguh menakjubkan. Saya merasa kehilangan, tetapi juga merasa tenang karena saya yakin bahwa dia pasti akan kembali untuk meneruskan jiwa kebijaksanaan Tzu Chi.

Saya berharap dia dapat tumbuh besar dengan tenteram dan bahagia serta mempererat jalinan jodoh dengan Tzu Chi.

Kita juga bisa melihat seorang relawan dokumentasi kita. Dia juga merupakan ketua tim yang membimbing orang-orang. Kini dia pun telah meninggal dunia. Kepergiannya juga membuat saya merasa sedih dan kehilangan. Meski demikian, saya juga mendoakannya. Meski mengidap penyakit, dia adalah seorang relawan dokumentasi yang sangat tekun. Kini dia telah pergi.


Ada banyak kisah yang tak habis untuk diceritakan. Saya merasa sangat kehilangan. Kehidupan manusia sangatlah singkat. Dalam sekejap, puluhan tahun berlalu tanpa kita sadari. Demikianlah kehidupan.

Selama puluhan tahun perjalanan hidupnya, berapa banyak kisah yang telah diabadikan oleh relawan dokumentasi ini? Dia mengabadikan kisah diri sendiri dan kisah orang lain. Inilah kehidupan yang bernilai.

Para insan Tzu Chi selalu dekat di hati saya. Mereka mengatakan apa yang ingin saya katakan dan melakukan apa yang ingin saya lakukan. Mereka giat bersumbangsih bagi masyarakat. Di dalam kesadaran kedelapan mereka pasti telah tersimpan kesadaran untuk terus kembali ke alam manusia guna bersumbangsih. Dengan demikian, semangat Tzu Chi akan terus diwariskan di dunia ini.  

Mendedikasikan kehidupan untuk membabarkan Dharma
Mewariskan ajaran guru hingga selamanya
Mewarisi tekad guru untuk menyelami kebenaran
Membawa manfaat bagi dunia dengan tekad yang tidak tergoyahkan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 08 Juni 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 10 Juni 2021
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -