Ceramah Master Cheng Yen: Mewujudkan Kebajikan Bersama demi Ketenteraman Dunia
Saat ini, perubahan iklim sangatlah ekstrem. Kita bisa melihat Tiongkok Daratan yang tengah dilanda berbagai bencana. Selain banjir yang terjadi dengan cepat, juga ada tanah longsor yang meruntuhkan banyak rumah.
Intinya, kehidupan tidaklah kekal dan ketidakkekalan ini bisa datang dalam sekejap. Segala sesuatu berubah dalam sekejap tanpa orang-orang sadari. Jadi, sulit untuk mendeskripsikannya.
Karena itulah, saya terus berkata bahwa segala sesuatu di dunia ini sulit untuk dideskripsikan dengan kata-kata. Inilah yang terjadi saat ini. Hal-hal yang sudah terjadi di dunia ini sulit untuk dideskripsikan. Selain itu, kita juga mengkhawatirkan masa depan.
Di dunia yang luas ini, terdapat banyak negara, baik yang diketahui maupun tidak diketahui, terkenal maupun tidak terkenal.
Dunia ini sangatlah luas dan penuh dengan bencana. Ini juga yang dikatakan oleh Buddha bahwa dunia ini penuh dengan ketidakkekalan. Janganlah kita berpikir, "Saya tidak percaya jika tidak melihatnya." Jika kita baru memercayainya setelah melihatnya, itu sudah terlambat. Sungguh, itu sudah terlambat. Karena itulah, saya sering berkata bahwa kita tidak punya cukup waktu lagi.
Kini saya berkata bahwa kita tidak bisa mendatangkan manfaat yang cukup. Meski tidak punya cukup waktu lagi, kita masih bisa segera bersumbangsih. Namun, meski segera bersumbangsih sekarang, kita tidak bisa mendatangkan manfaat yang cukup. Dari sini bisa diketahui betapa daruratnya kondisi dunia saat ini.
Dengan kemajuan teknologi sekarang, kita dapat mendengar dan melihat para relawan kita. Di manakah para relawan Tzu Chi ini berada? Mereka berada di Henan.
Relawan dari beberapa kota dan kabupaten berkumpul bersama. Para relawan kita datang dari jauh untuk memberikan bantuan dan mengajak relawan setempat untuk bersumbangsih bersama.
“Sekarang sudah pukul 10.30 malam, tetapi para relawan kita masih memindahkan barang bantuan. Selanjutnya, kami akan pergi ke kantor pemadam kebakaran di Jalan Xiangsheng, Distrik Baru Zhengdong, Kota Zhengzhou, Provinsi Henan. Kami harus segera mengantarkan barang bantuan yang kami beli ini,” kata Li Ruyu relawan Tzu Chi.
Para relawan kita membagikan barang kebutuhan sehari-hari dalam beberapa hari ini. Pembagian bantuan dilakukan dengan bijaksana. Relawan kita menyusun barang bantuan dan para korban bencana berhenti di setiap stan untuk mengambil barang bantuan sesuai kebutuhan mereka. Semua barang bantuan yang mereka terima adalah barang yang mereka butuhkan.
“Saya mendapatkan handuk, sabun, selimut, dan ember,” kata salah seorang korban bencana.
“Apakah barang-barang ini yang Anda butuhkan?” tanya relawan.
“Ya, semua barang di rumah saya terendam banjir,” pungkas seorang korban bencana.
“Saya merupakan salah satu korban bencana. Kami datang untuk menjadi sukarelawan guna menerima dan membagikan barang bantuan serta membantu warga lansia dan anak-anak. Ember, baskom, dan handuk yang dibagikan oleh Tzu Chi hari ini adalah barang-barang yang paling kami butuhkan. Banyak warga lansia yang terharu hingga menangis. Sesungguhnya, saya juga sangat terharu. Mereka sangat bersyukur,” kata Ji Xiang sukarelawan.
Para korban bencana disambut dengan ramah oleh orang-orang yang penuh kekuatan cinta kasih. Inilah cinta kasih yang tulus.
Lewat bencana kali ini, kita melihat kebajikan hakiki dan ketulusan manusia. Orang-orang ini tidak memiliki hubungan apa pun dengan kita. Namun, para relawan Tzu Chi dan relawan dari organisasi setempat dapat bekerja sama dengan kesatuan hati dan ketulusan.
Para relawan Tzu Chi membungkukkan badan untuk menghibur dan bersumbangsih dengan kekuatan cinta kasih. Para relawan dari organisasi lain juga bersumbangsih bagi orang yang membutuhkan dengan ketulusan yang sama dengan insan Tzu Chi.
Demikianlah Bodhisatwa membimbing semua makhluk dan berbagi Dharma sesuai kondisi. Kita bisa melihat Bodhisatwa dunia. Inilah jalinan jodoh untuk membimbing sesama. Saya sungguh tersentuh dan bersyukur melihatnya.
Kemarin, relawan kita berbagi banyak kisah yang menyentuh. Saya berkata pada mereka, "Dokumentasikanlah semua kisah itu. Inilah yang disebut sejarah."
Pada masa sekarang, terjadi ketidakkekalan seperti ini. Sebelum keluar rumah, orang-orang tidak menduga akan turun hujan lebat, juga tidak menduga bahwa kendaraan mereka akan terjebak di terowongan. Sungguh, inilah ketidakkekalan.
Singkat kata, ketenteraman adalah berkah. Satu jam sebelumnya, orang-orang tenteram dan bahagia, tetapi semuanya berubah dalam satu jam. Jangankan satu jam, ketidakkekalan bisa saja terjadi dalam hitungan menit atau detik. Karena itulah, saya sering mengulas tentang waktu dan kehidupan kita.
Lihatlah, para relawan kita memanfaatkan kedua tangan mereka. Dua orang relawan mengangkat barang bantuan bersama dengan satu tangan dan tangan lainnya menjinjing barang lain. Mereka tidak menyia-yiakan kekuatan mereka. Apakah kalian melihatnya?
Semua orang berusaha untuk bersumbangsih dengan kekuatan dan cinta kasih. Dengan bekerja sama, relawan kita dapat mengantarkan barang bantuan dan mengatasi kesulitan banyak orang. Sungguh, kita tidak boleh meremehkan nilai kehidupan kita. Ada banyak hal yang patut kita syukuri.
Kita bisa melihat sumbangsih relawan kita di tempat yang jauh berkat kemajuan teknologi. Kita harus memanfaatkan teknologi sekarang untuk lebih banyak bertutur kata baik dan menyebarkannya ke seluruh dunia agar semua orang berbuat baik bersama. Dengan demikian, dunia akan aman dan tenteram.
Semoga semua orang hidup tenteram setiap hari dan berbuat baik setiap waktu. Dengan demikian, dunia ini akan menjadi dunia Bodhisatwa. Terima kasih. Saya mendoakan kalian semua.
Ketidakkekalan terjadi dalam sekejap dan sulit untuk dideskripsikan
Segera menyalurkan bantuan dengan perasaan senasib dan sepenanggungan
Berbagi Dharma sesuai kondisi untuk membimbing semua makhluk
Berbuat baik bersama demi ketenteraman dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 26 Juli 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 28 Juli 2021