Ceramah Master Cheng Yen: Mewujudkan Keharmonisan Dunia dengan Menciptakan Berkah dan Memupuk Kebajikan
“Berhubung adanya serangan udara dan pengeboman secara terus-menerus, anak-anak terpaksa tinggal di tempat pengungsian. Tempat perlindungan bom bukanlah tempat yang tepat untuk merawat pasien yang menderita kanker stadium akhir ataupun stadium lanjut,” kata Volodymyr Zhovnir Dokter.
“Banyak pengungsi yang bersembunyi di dalam ruang bawah tanah selama delapan hari. Bahkan ada pula pengungsi yang sama sekali tidak pernah keluar sejak perang pecah,” kata Sonia Ponomarienko pengungsi.
“Kereta-kereta dorong bayi ini disediakan bagi anak-anak di zona berbahaya. Sebagian anak-anak tidak bisa menggunakannya karena mereka sudah meninggal,” kata Zhuravka Natalia Tonkovyt warga.
Perang yang disebabkan oleh ulah manusia ini sungguh sangat memilukan. Puluhan juta warga Ukraina terkena dampaknya. Inilah kondisi dunia saat ini. Sekalipun banyak organisasi kemanusiaan yang bisa menyalurkan bantuan, tetapi apakah bantuan tersebut dapat menjangkau semua yang terkena dampak? Itu sungguh sangatlah sulit.
Belakangan ini, saya sering melihat peta dunia. Dari peta ini, saya dapat melihat rute perjalanan para pengungsi dari Ukraina hingga ke negara lainnya. Ada berapa banyak relawan kita di Polandia? Ada enam relawan. Saya selalu berharap relawan kita di sana dapat menginspirasi relawan tak terhingga.
Jika satu orang dapat menginspirasi sepuluh orang, enam orang dapat menginspirasi enam puluh orang dan enam puluh orang dapat menginspirasi enam ratus orang. Dengan demikian, kita dapat menghimpun kekuatan dan cinta kasih bersama untuk membantu memilah dan mengemas barang bantuan.
Lihatlah bagaimana orang-orang yang memiliki cinta kasih menyumbangkan beragam barang kebutuhan. Dibutuhkan banyak orang untuk melakukan pemilahan dan pengemasan sebelum dimasukkan ke dalam peti kemas dan dikirim lewat jalur air maupun udara. Bagaimanapun, aktivitas seperti itu dapat menimbulkan jejak karbon.
Orang-orang menunjukkan cinta kasih mereka dengan menyumbangkan beragam barang bantuan sehingga banyak orang yang harus bergerak untuk mengurusnya lebih lanjut. Tentu saja, setiap orang memiliki cinta kasih. Jika cinta kasih ini dapat dibarengi kebijaksanaan, kita dapat berdonasi ke organisasi tepercaya setempat dan meminta mereka untuk membeli barang bantuan dan menyalurkannya langsung kepada para pengungsi.
Selama dua atau tiga hari ini, kantor badan misi amal kita telah merancang kartu belanja serta menghubungi para pengusaha dan pasar swalayan di Polandia. Dengan kartu belanja ini, para pengungsi dapat membeli apa yang mereka butuhkan, kecuali minuman beralkohol, rokok, dan narkoba. Mereka hanya bisa membeli kebutuhan sehari-hari. Demikianlah aturan penggunaan kartu belanja ini.
Dengan himpunan tetes-tetes kekuatan cinta kasih dari begitu banyak orang, kita pun memiliki kekuatan besar untuk bersumbangsih bagi yang membutuhkan. Singkat kata, sesungguhnya bencana akibat ulah manusia lebih mengerikan daripada bencana alam.
Meskipun bencana alam yang terjadi dapat menghancurkan rumah-rumah, memakan korban jiwa, dan membuat para penyintas menderita selama beberapa waktu, tetapi mereka semua bisa bangkit kembali. Itu hanyalah penderitaan sementara. Semuanya pasti akan berlalu.
Mereka bisa membangun kembali rumah mereka. Namun, orang-orang yang terpaksa mengungsi karena bencana akibat ulah manusia tidak dapat melihat masa depan mereka dan tidak tahu di mana rumah mereka. Mereka sungguh sangat menderita. Mereka telah kehilangan rumah dan terpisah dari anggota keluarga mereka. Entah bagaimana menggambarkan penderitaan mereka.
Saya merasa bahwa kita semua penuh berkah. Karena itu, kita harus memahami penderitaan orang-orang. Kita harus menyadari berkah setelah melihat penderitaan. Mari kita bertekad untuk menciptakan lebih banyak berkah. Saya berharap relawan kita yang bergerak di garis depan dapat menginspirasi lebih banyak orang untuk membangkitkan cinta kasih dan membantu menyediakan barang bantuan.
Kita yang memberi dukungan dari Taiwan juga harus menggalang cinta kasih lebih banyak orang. Dengan membangkitkan cinta kasih, berarti kita memupuk berkah bagi Taiwan. Demi memupuk berkah bagi Taiwan, kita harus menginspirasi lebih banyak orang untuk membangkitkan cinta kasih.
Ketika ada yang membangkitkan cinta kasih, tidak peduli berapa banyak yang didonasikannya, dia telah memupuk berkah bagi Taiwan. Inilah yang disebut menciptakan berkah bagi masyarakat dan dunia. Dengan berkah yang besar, bencana pun dapat diredam. Inilah prinsip kebenaran. Prinsip kebenaran ini harus kita bagikan kepada masyarakat yang hidup aman dan tenteram agar mereka dapat memahaminya serta turut membangkitkan cinta kasih untuk menciptakan berkah.
Saat orang-orang yang hidup tenteram menciptakan berkah, orang-orang yang menderita pun dapat tertolong dan masyarakat kita akan makin aman dan tenteram. Singkat kata, interaksi yang penuh cinta kasih menunjukkan keharmonisan. Melihat kekuatan cinta kasih semua orang, saya sungguh sangat tersentuh. Banyak pula pengusaha-pengusaha yang turut berdonasi kepada Tzu Chi sekaligus mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Itu juga hal yang sangat menyentuh hati. Ada banyak hal yang patut kita syukuri.
Melihat begitu banyak orang membangkitkan cinta kasih, saya sungguh sangat bersyukur. Saya juga bersyukur kepada semua relawan kita di Polandia, Prancis, Inggris, Jerman, dan negara-negara Eropa lainnya yang telah membangkitkan cinta kasih, mengerahkan tenaga, dan membangun tekad agung untuk bersumbangsih bagi para pengungsi Ukraina. Sungguh banyak hal yang patut kita syukuri.
Waktu terus bergulir detik demi detik. Marilah kita berusaha sepenuh hati dan tenaga untuk melakukan hal yang mampu kita lakukan. Kekuatan kita sendiri sangatlah terbatas. Karena itu, marilah kita mengimbau lebih banyak orang untuk turut bersumbangsih. Dengan begitu, kekuatan kita pun makin besar.
Para pengungsi Ukraina kehilangan tempat tinggal dan tidak dapat melihat masa depan mereka
Puluhan juta warga Ukraina terkena dampak perang
Menghimpun kekuatan para insan mulia untuk bersumbangsih bersama
Memberikan dukungan dengan menggalang cinta kasih dan memupuk berkah
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 29 Maret 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 31 Maret 2022