Ceramah Master Cheng Yen: Mewujudkan Keharmonisan Dunia dengan Menghimpun Tetes-tetes Kebajikan
Bencana alam sungguh sangat mengerikan. Kita melihat berbagai bencana alam yang sering terjadi di Bumi saat ini. Puluhan tahun yang lalu, ketika baru mulai mempelajari Sutra, saya membaca tentang bencana di dunia yang dideskripsikan di dalamnya. Saat itu, saya masih muda. Sembari membaca deskripsi dalam Sutra, saya terus bertanya-tanya apakah itu akan menjadi kenyataan.
Saya juga mempelajari ajaran Buddha yang tercatat dalam Sutra. Buddha berkata bahwa dunia ini dipenuhi penderitaan bagaikan neraka dan telah memasuki era kerusakan. Segala sesuatu akan mengalami pembentukan, keberlangsungan, kerusakan, dan kehancuran. Saat ini Bumi sedang berada dalam kondisi darurat dan era kerusakan. Era ini akan berlangsung sangat lama dan bencana akan sering terjadi.
Kita sering kali mendengar dan melihat begitu banyak bencana yang terjadi di dunia. Berkat kemajuan teknologi saat ini, informasi dapat tersebar dengan sangat cepat. Saat gempa bumi terjadi, orang-orang bisa dengan cepat menganalisis topografi, struktur geologi, dan gerakan lempeng tektonik yang menyebabkan gempa.
Begitu pula dengan analisis tentang bagaimana panasnya angin fohn dan lain sebagainya menyebabkan kebakaran hutan. Jadi, ketidakselarasan unsur air, api, angin, dan lainnya telah menyebabkan banyak bencana dan ketidaktenteraman di dunia. Apakah penyebabnya? Itu disebabkan oleh karma buruk kolektif semua makhluk yang terus terakumulasi.
Dengan banyaknya pikiran yang bergejolak, karma buruk pun terus terakumulasi. Sebersit pikiran yang timbul akan membuat orang-orang melakukan suatu tindakan dan membentuk kekuatan karma. Kekuatan baik dan buruk sedang tarik-menarik.
Seiring bertambahnya populasi manusia, orang yang diliputi nafsu keinginan pun makin banyak. Beruntung, masih ada sekelompok orang yang berhati baik dan bersedia untuk bersumbangsih dengan kebajikan dan cinta kasih sehingga terciptalah keharmonisan.
Untuk melawan kekuatan buruk kolektif, dibutuhkan kekuatan baik yang besar. Saat kekuatan baik meningkat, tentu bencana akan berkurang. Apa yang akan terjadi jika kekuatan baik menurun? Kekuatan buruk akan menang atas kekuatan baik dan banyak bencana yang akan terjadi. Demikianlah karma baik dan buruk tarik-menarik.
Buddha datang ke dunia ini dan memberi tahu kita bahwa di zaman kita yang merupakan era kerusakan ini, bencana akan sering terjadi. Selama berkalpa-kalpa yang merupakan waktu yang sangat panjang, semua makhluk terus menciptakan karma buruk. Karma buruk ini terus terakumulasi hingga saat jalinan jodoh matang, bencana pun terjadi. Era yang dipenuhi banyak bencana ini akan berlangsung sangat lama. Inilah akibat dari akumulasi karma buruk. Jadi, kita harus memupuk kebajikan.
Kita harus terus membina hati dan pikiran baik serta berbuat baik. Mari kita berbuat baik bersama agar kekuatan baik dapat terus meningkat. Dengan kekuatan baik yang besar, bencana dapat diredam dan keburukan pun dapat dilenyapkan. Jika kekuatan baik kecil, bencana pun akan bertambah sehingga akan membawa lebih banyak penderitaan dan kerusakan alam semesta.
Lihatlah, ada begitu banyak orang yang terinspirasi untuk berbuat baik. Asalkan kita bertekad, tetes-tetes kekuatan yang terhimpun dapat membentuk kekuatan besar. Bukankah ini yang dilakukan oleh Tzu Chi selama lebih dari setengah abad? Mari kita melakukan inventarisasi sekarang.
Selama lima puluhan tahun ini, Tzu Chi telah menjangkau dan menyalurkan bantuan ke berapa negara yang dilanda bencana besar? Ada 127 negara dan wilayah. Baru-baru ini, banyak relawan kita yang telah dikerahkan untuk memberi bantuan dan penghiburan bagi para pengungsi Ukraina. Bagaimana mereka bisa melanjutkan hidup mereka kelak?
Selain terus memberikan bantuan darurat bagi para pengungsi yang melarikan diri, kita juga mencurahkan perhatian jangka panjang agar mereka dapat memiliki tempat bernaung yang aman dan kehidupan yang stabil. Inilah yang bisa kita lakukan bagi para pengungsi.
Semua orang telah mengerahkan segenap hati dan tenaga. Dengan adanya tekad dan ikrar, kita akan memiliki kekuatan. Melihat orang-orang mengerahkan kekuatan cinta kasih untuk bersumbangsih bagi Ukraina, kita pun merasa tenang. Inilah yang disebut Bodhisatwa dunia. Jadi, sesungguhnya para Bodhisatwa tidak jauh dari kita, mereka berada di sisi kita. Setiap orang bisa menjadi Bodhisatwa dunia yang menjangkau semua makhluk yang menderita.
Bodhisatwa sekalian, hendaklah kita bersyukur setiap saat. Mari kita senantiasa bertekad untuk membimbing semua makhluk, membangkitkan cinta kasih, dan menciptakan berkah bagi dunia. Dengan demikian, barulah dunia bisa aman dan tenteram. Terima kasih. Saya mendoakan kalian semua.
Dalam era kerusakan, bencana alam terjadi silih berganti
Menyadarkan orang-orang yang tersesat saat kebaikan dan keburukan tarik-menarik
Menolong semua makhluk agar mendapatkan ketenangan
Mewujudkan keharmonisan dunia dengan menanam akar kebajikan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 31 Maret 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 02 April 2022