Ceramah Master Cheng Yen: Mewujudkan Ketenteraman Dunia dengan Menyatukan Kekuatan Semua Orang
Di dunia yang luas tak terbatas ini, ada begitu banyak orang yang menderita. Kini, populasi dunia telah hampir mencapai delapan miliar. Menurut laporan Organisasi Pangan dan Pertanian PBB, di antara sembilan orang di dunia ini, terdapat satu orang yang hidup kekurangan di negara-negara miskin seperti yang kita lihat dalam cuplikan ini. Namun, adakah orang yang bisa melihat dan menjangkau mereka?
Dunia ini begitu luas. Mereka hidup kekurangan di wilayah terpencil yang bukan tempat wisata. Siapa yang dapat melihat dan menjangkau mereka? Meski berniat untuk membantu mereka, kita belum tentu memiliki jalinan jodoh dengan mereka. Jadi, hendaklah kita menuturkan kata-kata baik dan mendorong semua orang untuk berbuat baik. Dengan demikian, orang-orang menderita yang tertolong akan makin banyak.
Kini, saya hanya memberikan ceramah dua kali seminggu dalam pertemuan pagi relawan. Dalam pertemuan, saya selalu membagikan apa yang telah saya dengar dan lihat serta terus mendorong semua orang untuk lebih bersungguh hati dan menghimpun tetes-tetes cinta kasih bersama. Saat setiap orang mendengar seruan ini dan terus menyebarluaskannya, barulah kekuatan cinta kasih dan barang bantuan Tzu Chi dapat menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.
Saya juga sering berkata, "Makan cukup 80 persen kenyang dan sisihkan 20 persen untuk membantu orang yang membutuhkan." Jika ada delapan orang yang makan 80 persen kenyang, berarti mereka dapat menyisihkan 160 persen yang cukup untuk membantu dua orang makan 80 persen kenyang. Saya akan terus mengimbau semua orang untuk menjalankan praktik ini. Praktik ini terinspirasi dari para relawan di Myanmar.
Saat menyalurkan bantuan ke Myanmar pada tahun 2008, kita melihat lahan pertanian mereka sangat subur, tetapi mereka tidak memiliki benih padi. Jadi, selain beras, kita juga membagikan benih padi agar mereka tidak hanya dapat makan kenyang, tetapi juga mampu bercocok tanam. Dengan benih yang kita berikan, mereka dapat bercocok tanam dan memanen padi setengah tahun kemudian.
Kita juga mendorong mereka untuk menolong sesama. Karena itu, mereka menyisihkan segenggam beras setiap kali akan memasak. Dengan demikian, mereka dapat mengumpulkan beras dalam jumlah besar dan kemudian membagikannya kepada warga lansia yang hidup sebatang kara, anak yatim piatu, janda, serta orang-orang yang tidak mampu bekerja, tidak memiliki lahan untuk bertani, ataupun tidak memiliki mata pencaharian.
Kita mendorong mereka untuk menyisihkan segenggam beras setiap kali akan memasak demi membantu orang-orang yang membutuhkan. Mereka telah mempraktikkannya dan juga mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Saya pun berbagi semangat mereka dengan semua orang. Saat itu, semua orang menyaksikan bagaimana mereka menyisihkan beras untuk membantu yang membutuhkan.
Lihatlah, yang mereka bawa ialah celengan-celengan beras. Isi setiap celengan beras merupakan hasil akumulasi dari segenggam demi segenggam beras yang mereka sisihkan setiap kali akan memasak. Setiap bulan, mereka berkumpul untuk menuangkan isi celengan beras agar relawan kita dapat membagikannya kepada orang-orang yang membutuhkan. Lihatlah, kita tidak perlu menunggu hingga kaya untuk bisa menolong sesama.
Terkadang orang kaya belum tentu memiliki jalinan jodoh baik untuk membantu yang membutuhkan. Ada pula sebagian orang kaya yang berpikir bahwa donasi kecil tidak bisa membawa manfaat apa-apa, tetapi mereka juga tidak rela berdonasi dalam jumlah besar. Intinya, kita harus mengimbau semua orang untuk membangkitkan tekad agung. Dengan demikian, kita dapat membantu lebih banyak orang yang membutuhkan.
Kita semua bisa bersumbangsih semampu kita. Bahkan segenggam beras pun dapat membantu yang membutuhkan. Saya sering berkata bahwa tetesan air dapat membentuk sungai dan butiran padi dapat memenuhi lumbung. Demikianlah Tzu Chi terus mengimbau semua orang untuk bersumbangsih.
Ketika saya memberikan ceramah, semua insan Tzu Chi di puluhan negara dan wilayah di dunia dapat mendengarnya. Berkat kemajuan teknologi dan jalinan jodoh Tzu Chi selama lebih dari 50 tahun, benih-benih kebajikan kita telah tersebar di puluhan negara dan wilayah. Semoga mereka juga dapat mendengar imbauan saya dan bersumbangsih semampu mereka.
Saya tidak meminta orang-orang untuk memberikan donasi besar, melainkan menghimpun tetes-tetes donasi kecil. Setiap hari, saya menguras energi saya untuk menyerukan hal ini. Saya berharap semua orang dapat bekerja sama untuk mendukung pencapaian diri sendiri dan menginspirasi Bodhisatwa yang penuh cinta kasih.
Di dunia yang penuh penderitaan ini, kita harus menginspirasi Bodhisatwa dunia untuk melakukan estafet cinta kasih dan saling mendukung guna menyalurkan bantuan. Singkat kata, saya berharap kalian semua dapat menyebarkannya dari mulut ke mulut.
Ada banyak hal yang tidak habis untuk dibagikan. Hari demi hari berlalu dengan sangat cepat. Mari kita menggenggam jalinan jodoh baik untuk mendengar Dharma, membangkitkan cinta kasih, mengerahkan kekuatan, dan mendorong semua orang untuk mengasihi dan menjaga satu sama lain. Dengan bersumbangsih dengan cinta kasih, kita dapat menciptakan berkah. Ketika semua orang menciptakan berkah, dunia akan terlindungi, aman, dan tenteram.
Mari kita tulus berdoa dan menciptakan berkah bagi dunia agar gema doa kita dapat menjangkau para Buddha, Bodhisatwa, dan dewa. Ketulusan ini dapat menyentuh langit dan bumi. Dengan demikian, iklim dapat kembali selaras dan mereka yang menderita pun dapat memiliki jalinan jodoh baik untuk menerima bantuan. Ini bergantung pada jalinan jodoh.
Ketenteraman alam bergantung pada kondisi iklim dan ketenteraman manusia bergantung pada jalinan jodoh. Jadi, marilah kita menghimpun kekuatan bersama. Ada banyak hal yang tidak habis untuk dibagikan. Saya mendoakan kalian semua. Semoga setiap orang dapat membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Semoga insan Tzu Chi di seluruh dunia dapat hidup aman dan tenteram.
Mengajak insan mulia untuk bersumbangsih bersama dengan tekad tak tergoyahkan
Menciptakan jalinan jodoh berkah untuk menerangi sudut-sudut yang gelap
Akumulasi dari kekuatan kecil membentuk cinta kasih agung
Mewujudkan ketenteraman dan keharmonisan dunia
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 20 April 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 22 April 2022