Ceramah Master Cheng Yen: Mewujudkan Niat Baik lewat Praktik Nyata


Bodhisatwa sekalian, seiring berjalannya kehidupan kita, ada momen-momen kita membangkitkan sebersit niat. Pada momen kita membangkitkan pikiran benar, kita harus segera mengambil tindakan. Ketika memiliki arah yang benar, kita haruslah melangkah maju. Jika kita memikirkannya lagi, kita mungkin akan kehilangan arah yang benar. Jadi, jangan berpikir panjang. Asalkan sesuatu itu benar, maka lakukan saja.

Jika kita berhenti, pikiran kita akan bercabang. Ketika bertekad untuk melakukan hal yang benar, kita harus segera mengambil tindakan dengan sepenuh hati dan tekad. Asalkan arah itu benar, maka kita harus melangkah maju dengan berani.

Lakukan saja hal yang benar. Jika kita berhenti dan memikirkannya lagi, kita akan ragu. Saya harus melakukannya atau tidak? Pertama, waktu dan jalinan jodoh untuk melakukannya mungkin berlalu begitu saja. Kedua, mungkin kita akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan nilai kehidupan kita.

Jadi, dalam keseharian, kita hendaklah memahami banyak prinsip kebenaran dan memiliki keyakinan pada diri kita sendiri. Namun, arah kita harus benar dan tepat. Jika demikian, kita dapat menggenggam jalinan jodoh untuk memupuk pahala dan menjalin jodoh baik.

Sebaliknya, jika arah kita tidak benar, menyimpang sedikit saja, kita akan jauh tersesat. Jadi, kita harus memiliki pengetahuan benar, pandangan benar, perhatian benar, dan keyakinan benar. Jika demikian, kita pasti akan melakukan hal yang aman dan bermanfaat bagi semua makhluk. Demikianlah jalan yang telah kita lewati selama lebih dari 50 tahun ini.


Saya sungguh sangat bersyukur. Karena memiliki keyakinan yang sama, sumber daya manusia yang banyak, dan kekuatan yang besar dari semua insan Tzu Chi, maka kita dapat menghimpun pahala dan menciptakan berkah bagi masyarakat.

Belakangan ini, saya sering mengulas tentang energi langit, bumi, dan manusia. Dengan pengetahuan, pandangan, dan pikiran benar, semua orang akan menuju ke arah yang sama dan menciptakan karma baik bersama-sama.

Karma artinya perbuatan. Menyimpang sedikit saja, kita akan menciptakan karma buruk kolektif dan menyimpang dari jalan yang benar. Menyimpang sedikit saja, kita bisa menciptakan banyak bencana dan karma buruk. Karena itu, mari kita menyatukan hati dan pikiran kita dengan memiliki arah, pengetahuan, pandangan, dan pikiran yang benar.

Mari kita bersatu untuk menyemangati satu sama lain dan menggalang Bodhisatwa dunia untuk bersumbangsih dengan tetes demi tetes cinta kasih. Karena inilah pada lebih dari 50 tahun yang lalu, saya meminta orang-orang untuk menyisihkan 50 sen setiap hari dan berkata, "Jika kalian tidak ingin saya meninggalkan Hualien, saya punya satu syarat. Saya hendak kalian semua menyisihkan 50 sen setiap hari untuk menolong orang yang menderita."

Mereka pun menjawab, "Master, bukankah lebih mudah jika kami mendonasikan 15 dolar NT per bulan?" Saya berkata, "Tidak, saya ingin kalian menyisihkan 50 sen setiap hari." Mereka menjawab lagi, "Master, 50 sen setiap hari sama dengan 15 dolar NT sebulan." Saya berkata, "Saya tahu. Saya juga bisa menghitung, tetapi saya hendak kalian membangkitkan cinta kasih setiap hari."


Cinta kasih adalah berkah dan kita hendaklah menciptakan berkah bagi masyarakat. Ketika hendak menolong orang lain, jika kita hanya mengatakan bahwa kita memiliki cinta kasih, tetapi tidak mengambil tindakan, itu sama saja dengan tidak memiliki cinta kasih.

Kita hendaklah mewujudkan cinta kasih kita lewat tindakan nyata setiap hari. Karena itulah, 15 dolar NT dibagi menjadi 50 sen setiap hari selama 30 hari Setiap hari kita berkata pada diri sendiri, "Saya hendak menciptakan berkah bagi dunia."

Sedikit demi sedikit, kita menciptakan berkah setiap hari. Berkah yang terakumulasi akan menjadi "berkah besar" meski kita hanya menciptakan sedikit berkah setiap harinya. Inilah gagasan saya lebih dari 50 tahun yang lalu. Jadi, Tzu Chi merupakan kumpulan orang-orang yang memiliki cinta kasih.

Asalkan memiliki hati yang penuh cinta kasih, siapa pun bisa bersumbangsih. Setelah bersumbangsih, para relawan kita selalu berkata, "Kami bersyukur kepada Master. Kami sangat bersukacita."

Mereka sungguh telah bersumbangsih tanpa pamrih dan dipenuhi rasa syukur dan sukacita. Mereka berkata, "Saya telah melakukannya." Benar, mereka terus berkata demikian sehingga saya terpikir untuk mengingatkan mereka menginventarisasi kehidupan mereka.

Selama kita hidup di dunia ini, berapa banyak manfaat yang telah kita berikan bagi orang lain? Setiap orang bisa berdonasi sesuai kerelaannya, tidak harus berdonasi dalam jumlah besar. Yang penting ialah niat baik untuk bersumbangsih.


Kita tidak hanya melakukannya sendiri, tetapi juga membimbing orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini juga merupakan kebenaran yang terdapat dalam Sutra Bunga Teratai. Selain melakukan kebaikan sendiri, kita juga mengajak orang lain untuk bersama-sama melakukan kebaikan. Karena itulah saya mengatakan untuk menggalang Bodhisatwa dunia. Saya berharap setiap orang dapat menjadi Bodhisatwa dunia agar dunia ini dapat aman dan tenteram. Ketika setiap orang menciptakan berkah, dunia ini akan dipenuhi berkah.

Menghadapi pandemi Covid-19 ini, semua orang sangatlah khawatir. Saya juga sangat khawatir. Selama dua tahun lebih ini, saya sangat khawatir dan risau setiap hari. Namun, saya juga sangat bersyukur setiap hari. Saya bersyukur atas kemarin yang saya lalui dengan aman dan tenteram serta tubuh yang sehat. Namun, saya juga khawatir akan hari esok. Karena itu, saya mengikuti berita dari seluruh dunia setiap hari.

Kekuatan satu orang tidaklah cukup, kita harus menyatukan kekuatan dari semua orang. Kita telah melihat begitu banyak bencana terjadi di seluruh dunia. Itulah akibat dari karma buruk kolektif semua makhluk.

Kita hendaklah sungguh-sungguh memandang penting perkara makan. Yang kita khawatirkan sekarang ialah udara yang tercemar, bumi yang dirusak, dan karma buruk yang berat akibat membunuh hewan.


Kini, apa yang bisa kita lakukan agar udara dapat menjadi segar kembali, bumi terlindungi, serta pembunuhan hewan dan perbuatan buruk dapat terhentikan? Satu-satunya cara ialah dengan bervegetaris. Jika kita bisa melakukannya, kita dapat mengubah dunia ini menjadi Tanah Suci. Dunia ini adalah Tanah Suci para Buddha dan Bodhisatwa yang sesungguhnya.

Jadi, saudara sekalian, dengan adanya Bodhisatwa dunia, dunia ini akan menjadi Tanah Suci Bodhisatwa. Ini bukanlah hal yang mustahil asalkan setiap orang membangkitkan sebersit niat yang sama. Sebersit niat seperti itu muncul seketika.

Saudara sekalian, saat mendengar ucapan saya, jika dalam benak kalian telah muncul sebersit niat untuk turut bervegetaris, kalian bisa menentukan arah tujuan kalian dalam waktu kurang dari dua detik. Jadi, ini akan terjadi seketika setelah kita membangun tekad dan ikrar. Jika demikian, bukan hal yang mustahil bagi kita untuk mengubah Dunia Saha menjadi Tanah Suci seperti yang dideskripsikan dalam Sutra Bunga Teratai.  

Mewujudkan niat baik lewat praktik nyata dalam seketika
Memiliki pengetahuan dan pikiran benar serta menghargai jalinan jodoh
Menghimpun pahala dan menciptakan berkah bagi dunia
Tanah Suci dunia sudah di depan mata

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 Desember 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 08 Desember 2021
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -