Ceramah Master Cheng Yen: Meyakini, Menerima, dan Mempraktikkan Dharma dengan Sukacita


“Kami berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra kali ini. Ada banyak orang yang merasa heran mengapa dokter bedah bisa memiliki banyak waktu luang. Saya bukan memiliki banyak waktu luang. Kami rata-rata menjalankan belasan operasi tulang belakang setiap minggunya. Itu menghabiskan banyak waktu. Namun, saya yakin bahwa saya bisa melakukannya,”
kata Lin Ying-chao Kepala departemen neurologi.

“Dengan berpartisipasi dalam pementasan ini, saya mendapati bahwa inti sari dari misi Tzu Chi sangat selaras dengan Sutra Makna Tanpa Batas. Di bawah pimpinan Kepala RS Chien, kami yakin bahwa semua rintangan dan ujian yang kami hadapi bukanlah apa-apa. Kami dapat sepenuhnya merasakan sukacita dalam Dharma karena memiliki keyakinan, ikrar, dan praktik,” kata Lin Zhong-yi Wakil kepala departemen edukasi.

Apa lagi yang bisa saya katakan? Rasa syukur saya tak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Saya tidak bisa mendeskripsikan rasa haru saya. Sungguh, saya selalu kagum pada diri sendiri yang begitu beruntung dan bahagia.

Di kehidupan sekarang, meski saya tak bisa disebut hidup penuh kesulitan dahulu, tetapi setiap niat yang saya bangkitkan selalu merupakan hal-hal yang membutuhkan kerja keras. Namun, saya bisa melihat bahwa kita sungguh telah melakukan banyak hal bagi dunia ini. Ini tidak bisa dilakukan seorang diri, melainkan butuh upaya bersama orang banyak. Tanpa hati Bodhisatwa yang tulus, sangat sulit bagi semua orang untuk sekompak ini. Dengan tulus, semua orang mengingat isi Sutra di dalam hati. Hong-bin juga membagikan pengalamannya yang tak terlupakan.


“Dua penyebab utama kanker adalah faktor genetik dan lingkungan. Saya khawatir keluarga saya juga akan terkena penyakit ini. Saya juga khawatir teman dan rekan kerja saya akan mengidap penyakit yang sama karena kami berada di lingkungan yang sama. Setelah mempelajari banyak data dan bertanya pada teman saya di Universitas Nasional Taiwan dahulu yang merupakan ahli dalam bidang ini, saya baru tahu bahwa ini hanyalah perkara probabilitas,”
kata Wu Hong-bin Kepala departemen THT dan bedah kepala leher.

“Dalam 50 ribu orang, akan ada satu orang yang terkena kanker ini. Berhubung saya telah mengidap penyakit ini, berarti bagi 49.999 orang di sekeliling saya, kemungkinan untuk terkena penyakit yang sama hanya satu dari 2,5 miliar atau hampir mustahil. Saat memahami hal ini, saya sangat gembira karena saya tahu bahwa anggota keluarga, teman, dan rekan kerja yang sangat mengasihi saya dan saya kasihi tidak akan terkena penyakit ini. Saya sungguh sangat gembira karena telah mengadang bencana ini bagi mereka. Saya telah melewati masa-masa yang paling sulit dari penyakit ini. Saya bersyukur kepada semua orang. Jadi, saya memberikan 49.999 doa saya untuk setiap orang yang ada di sini,” pungkas Wu Hong-bin.

“Kita bisa melihat Kepala Departemen Hong-bin. Kita sungguh tidak sampai hati melihatnya jatuh sakit. Alangkah baiknya jika yang berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra dapat melimpahkan semua doa kita untuknya. Semua ini adalah doa yang ditulis oleh para staf departemen THT untuk Kepala Departemen Hong-bin dengan harapan beliau sehat dan pulih seperti semula. Ini ditulis oleh Yi-fan. Ini adalah doa dari semua orang yang berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra. Hong-bin, kami ingin memberitahumu bahwa seluruh staf rumah sakit kita selalu bersamamu,” kata Chien Sou-hsin Kepala RS Tzu Chi Taichung.

Saya sungguh merasa bahwa bagaikan anak sendiri tengah berjuang untuk bertahan hidup. Ada begitu banyak orang yang memperhatikan, mengasihi, dan menjaganya dengan tulus. Semua orang di rumah sakit kita mendoakannya. Yang paling membahagiakan ialah kondisinya telah membaik, hati dan pikirannya pun sangat sehat.


Dalam hidup ini, yang terpenting ialah memiliki hati dan pikiran yang sehat. Kita harus memiliki pemikiran benar. Hendaklah kita selalu membangkitkan niat baik. Kita selalu membangkitkan niat untuk membawa manfaat bagi dunia, bukan mengejar keuntungan pribadi. Bagaimana agar orang-orang di dunia ini dapat hidup berdampingan? Selama puluhan tahun dalam hidup saya, pertanyaan ini selalu muncul dalam benak saya setiap hari.

Saya sering berkata bahwa kita harus memiliki pengetahuan dan pandangan benar serta mempraktikkan Dharma. Sebagai dokter, kalian harus memiliki pengetahuan dan pandangan benar. Kehidupan bisa berakhir dalam satu tarikan napas. Setiap orang memiliki kekuatan karma masing-masing. Bagaimana seseorang datang ke dunia ini? Di mana dia akan terlahir di kehidupan berikutnya? Bagaimana pula dia mengalami fase tua, sakit, dan mati? Inilah yang didalami dalam ajaran Buddha tentang kehidupan.

Kita bisa mempelajari kebenaran tentang segala sesuatu di dunia ini dalam Sutra Buddha asalkan kita memiliki kesabaran. Para dokter dari badan misi kesehatan kita juga bisa mempelajarinya saat memiliki waktu luang. Isi Sutra sangatlah banyak. Kalian bisa membaca dan mempelajarinya. Kita mengenal ilmu fisiologi, fisika, dan psikologi. Dalam ajaran Buddha, kita mengenal empat fase dari tiga fenomena. Tiga fenomena meliputi tubuh, materi, dan pikiran yang mengalami fase timbul, berlangsung, berubah, lenyap; lahir, tua, sakit, mati; terbentuk, berlangsung, rusak, hancur.

Tiga fenomena mengalami empat fase perubahan ini. Jika dapat bersungguh hati mendalaminya, kita akan mendapati bahwa Dharma patut diyakini. Kita harus memiliki keyakinan, ikrar, dan praktik. Setelah berpartisipasi dalam pementasan adaptasi Sutra dan yakin terhadap ajaran Buddha, kita hendaknya mempelajarinya. Setelah mempelajarinya dan merasa patut diyakini, kita akan membangkitkan ikrar. Dengan adanya ikrar, kita akan mulai mempraktikkannya. Inilah hal yang benar.


Para Tabib Agung dapat mendiagnosis penyakit dan memahami segala jenis obat. Jadi, para dokter kita bukan hanya harus mendiagnosis penyakit, tetapi juga harus memahami segala jenis obat dan memberi obat sesuai penyakit. Ini juga diulas dalam Sutra Makna Tanpa Batas. Melihat kalian menyelami Sutra dengan tulus, saya sungguh sangat tersentuh dan bersyukur. Jadi, saya ingin berkata pada kalian bahwa tenanglah karena dengan menyelami Sutra, kalian akan dipenuhi sukacita dalam Dharma dan nilai kehidupan kalian akan meningkat.

Saat menghadapi pasien, kalian juga akan menunjukkan cinta kasih yang penuh perhatian. Berhubung memperlakukan pasien dengan mentalitas seperti ini, kalian tidak akan merasa kesal ataupun lelah, malah akan merasakan sukacita dalam Dharma. Kalian mempelajari ilmu kedokteran agar dapat menggunakannya. Kini, kalian telah menyelamatkan orang-orang. Berhubung telah menggunakan apa yang dipelajari, kalian pasti sangat sukacita. Dahulu, kalian belajar dengan susah payah. Kini, kalian telah menjadi dokter.

Saat pasien ada di hadapan kalian, kalian pun memanfaatkan keterampilan medis kalian. Dahulu, kalian berikrar mempelajari ilmu kedokteran demi menyelamatkan pasien. Kini, kalian menjalankan ikrar kalian setiap hari. Ini membuat kalian dipenuhi sukacita dalam Dharma. Kalian telah mempelajari sesuatu yang dapat digunakan untuk menyelamatkan pasien. Karena itulah, kalian dipenuhi sukacita dalam Dharma. Jadi, mari kita menggunakan hati penuh sukacita untuk memanfaatkan apa yang dipelajari guna menyelamatkan pasien. Mari kita mendoakan diri sendiri.

Mempersembahkan pementasan adaptasi Sutra dan berdoa bersama dengan tulus
Bertekad untuk membawa manfaat bagi dunia
Mendalami empat fase dari tiga fenomena serta memiliki pengetahuan dan pandangan benar
Meyakini, menerima, dan mempraktikkan Dharma dengan sukacita

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 06 Agustus 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 08 Agustus 2023
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -