Ceramah Master Cheng Yen: Obat Mujarab bagi Dunia

Saudara sekalian, kita hendaknya bersungguh hati memahami bahwa tujuan Buddha datang ke dunia ini ialah mengajarkan praktik Bodhisatwa. Inilah tujuan Buddha datang ke dunia ini. Buddha berkata bahwa ada tiga kejahatan lewat tubuh, empat kejahatan lewat mulut, dan tiga kejahatan lewat pikiran. Jadi, saat kita mempraktikkan Sepuluh Kebajikan, juga ada tiga kebajikan lewat tubuh, tiga kebajikan lewat pikiran, dan empat kebajikan lewat mulut.

Empat kebajikan lewat mulut dapat menciptakan berkah bagi masyarakat. Namun, manusia juga bisa melukai orang serta merusak atau mencemari alam lewat mulut. Menghadapi pandemi COVID-19 ini, orang-orang di seluruh dunia merasakan hal yang sama. Untuk mencegah penyebaran wabah, orang-orang harus melindungi mulut.

Kita harus bertutur kata baik dan menutupi mulut dengan masker agar virus tidak masuk lewat mulut kita. Buddha telah melindungi kita hingga kini. Buddha mengajari kita tentang ketidakkekalan dan virus yang tidak terlihat ini. Jika kita melakukan kesalahan, virus yang tidak terlihat ini akan menghampiri kita.

Setiap hari, saya berkata bahwa karma buruk bisa tercipta lewat mulut. Begitu membuka mulut, manusia menciptakan karma buruk yang tak berujung. Setiap hari, untuk memenuhi nafsu makan lebih dari 7 miliar orang di seluruh dunia, lebih dari 200 juta ekor hewan dijagal. Lebih dari 7 miliar orang ini, dari bayi hingga orang yang berusia 90-an tahun, telah mengonsumsi banyak daging hewan. Bayangkanlah karma buruk yang tercipta.

 

Saat manusia membuka mulut untuk mengonsumsi daging, ratusan juta ekor hewan berteriak karena akan dijagal. Rasa benci dan dendam hewan-hewan yang dijagal terus terakumulasi. Inilah karma buruk kolektif semua makhluk. Karena itulah, Buddha mengajari kita.

Dharma keluar dari mulut Buddha. Semua makhluk hendaknya menerima ajaran-Nya dengan mendengar dan menyelami Dharma. Untuk menyebarkan Dharma, kita harus menjaga mulut kita. Janganlah kita menyebarkan Dharma sambil mengonsumsi daging. Dalam keseharian, orang-orang memohon ketenteraman. Jika ingin memohon ketenteraman, kita hendaknya menciptakan berkah. Jika ingin menciptakan berkah, mengapa kita menciptakan karma buruk lewat mulut?

Berhubung ada orang yang mengonsumsi daging, maka ada orang yang menjagal hewan. Ini merupakan serangkaian karma buruk yang terus berlanjut. Orang-orang terus menjagal hewan dan mengonsumsi daging. Jadi, Dharma yang ingin saya jelaskan sungguh sangat banyak.

Dalam kehidupan sehari-hari kita harus mendalami dan mempraktikkan Dharma. Setelah mendengar Dharma, kita harus menyerap  dan mengingatnya di dalam hati. Dalam menghadapi segala hal, kita harus bertindak sesuai Dharma. Dengan demikian, kita akan tersadarkan dan mengingatkan diri sendiri untuk bervegetaris, tidak membunuh hewan, meningkatkan kebajikan, dan menciptakan berkah bagi dunia. Dengan demikian, barulah kita bisa menghalau bencana.


Jadi, sesungguhnya, Buddha menyampaikan tujuan-Nya untuk berbagi prinsip kebenaran yang sempurna. Kita harus menyerapnya ke dalam hati dan tahu bagaimana mempraktikkannya, baru bisa disebut sempurna. Jika hanya mendengar Dharma, tetapi tidak tahu bagaimana mempraktikkannya, itu tidaklah sempurna.

Kini, kita menghadapi pandemi COVID-19 yang telah menyelimuti seluruh dunia. Jadi, saya harus terus membabarkan Dharma agar orang-orang terus mendengar Dharma. Setiap hari, seraplah Dharma ke dalam hati dan ingatkan diri sendiri. Setelah mengenal Dharma, kita harus segera mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Merespons pandemi kali ini, insan Tzu Chi di seluruh dunia harus melindungi diri sendiri sekaligus menolong orang lain. Mereka tengah menjalankan praktik Bodhisatwa. Mereka memiliki hati Buddha dan bersumbangsih untuk membawa manfaat bagi orang banyak. Semoga seluruh dunia senantiasa damai dan tenteram. Kita berdoa demi ketenteraman dunia.

Membawa manfaat bagi semua makhluk dengan berkah dan kebijaksanaan yang tak bertepi. Jadi, kita harus tahu bahwa kita bisa membina berkah dan kebijaksanaan yang tak bertepi dengan menghimpun tetes demi tetes cinta kasih orang banyak. Kita membutuhkan orang-orang untuk menciptakan berkah.


Pandemi ini membawa pelajaran besar bagi kita. Mari kita berintrospeksi diri. Setiap orang hendaknya membangkitkan niat baik dan memupuk berkah. Sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit. Jika bisa demikian, semua orang yang membutuhkan bisa mendapat bantuan dan pandemi ini bisa segera berlalu.

Obat paling mujarab untuk mengobati penyakit ialah mengimbau orang-orang untuk membina kebajikan, menciptakan berkah, bervegetaris, dan menaati sila. Inilah obat mujarab bagi dunia. Saat ini, alam telah jatuh sakit. Begitu pula dengan manusia. Obat yang paling mujarab ialah bervegetaris dan menciptakan berkah. Ini sangatlah penting. Lalu, semua karma buruk akan terhapus. Jika setiap orang menciptakan berkah, maka semua karma buruk akan terhapus.

Semua orang akan terbebas dari penderitaan serta memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Inilah yang ingin saya katakan pada kalian. Ini juga merupakan ajaran Buddha. Kondisi yang dideskripsikan dalam Sutra, kini terjadi di dunia ini. Prinsip kebenaran yang diajarkan oleh Buddha harus kita praktikkan sekarang.

Jadi, setiap orang hendaknya berdoa semoga seluruh dunia senantiasa damai dan tenteram serta berikrar untuk membawa manfaat bagi semua makhluk dengan berkah dan kebijaksanaan yang tak bertepi. Kita harus mengingat hal ini di dalam hati. Jika bisa demikian, semua karma buruk akan terhapus semua orang juga akan bebas dari penderitaan serta memperoleh kedamaian dan kebahagiaan. Inilah yang ingin saya sampaikan pada kalian.

Tujuan Buddha datang ke dunia ini ialah mengajarkan praktik Bodhisatwa
Mendengar dan mempraktikkan Dharma, baru bisa disebut sempurna
Melindungi kehidupan, bervegetaris, dan menghindari karma buruk lewat mulut
Membawa manfaat bagi semua makhluk dengan berkah dan kebijaksanaan yang tak bertepi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 8 Mei 2020            
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Stella
Ditayangkan tanggal 10 Mei 2020
Menggunakan kekerasan hanya akan membesarkan masalah. Hati yang tenang dan sikap yang ramah baru benar-benar dapat menyelesaikan masalah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -