Ceramah Master Cheng Yen: Pelayanan Medis yang Menenangkan


Saya melakukan perjalanan kali ini meski tengah tidak enak badan. Waktu terus bergulir. Tahun demi tahun terus berlalu tanpa henti. Kehidupan bagaikan main perosotan, setelah mencapai puncaknya, kita akan memerosot. Saat berusia lanjut, kita akan merasa bahwa kita meluncur ke bawah dengan cepat. Karena itu, kita harus menggenggam waktu. Berhubung harus menggenggam waktu, meski merasa tidak enak badan, saya tetap melakukan perjalanan kali ini.

Saya bersyukur dapat maju selangkah demi selangkah hingga akhirnya tiba di Dalin. Kita harus menggenggam waktu yang ada. Jika membiarkan waktu berlalu sia-sia, nilai kehidupan kita juga akan berkurang. Seumur hidup saya, saya selalu menggenggam waktu yang ada. Karena itulah, Tzu Chi bisa didirikan hampir 60 tahun lalu. Saya selalu menggenggam jalinan jodoh dan waktu yang ada.

Tzu Chi berawal dari mengimbau orang-orang di pasar di Hualien untuk mendonasikan 50 sen setiap hari. Kini, Tzu Chi telah memiliki relawan di 60-an negara. Ini merupakan pencapaian yang diperoleh Tzu Chi selangkah demi selangkah selama hampir 60 tahun ini. Jangan berpikir bahwa selangkah tidaklah jauh. Asalkan melangkah dengan tulus dan mantap, kita pasti bisa terus berjalan maju di jalan yang benar.


Di kehidupan sekarang, saya merasa bahwa hal terbenar yang saya lakukan dan bisa membawa manfaat hingga selamanya ialah menjalankan misi kesehatan. Lihatlah rumah sakit kita di Dalin. Saat itu, Menteri Kesehatan Chang Po-ya berkunjung ke Hualien dan berkata bahwa beliau berharap kita dapat mendirikan sebuah rumah sakit di Dalin. Saat itu, saya sangat ragu. Kemudian, ketua badan legislatif dan camat juga datang. Mereka juga berharap Tzu Chi dapat mendirikan sebuah rumah sakit di sini. Namun, saya masih merasa ragu.

Kemudian, saya berkata bahwa jika ingin Tzu Chi mendirikan rumah sakit di sini, itu haruslah rumah sakit yang benar-benar bermanfaat bagi warga setempat. Karena itu, kita membutuhkan lahan yang sangat luas agar para dokter dan anggota keluarga mereka dapat tinggal di sini dan rumah sakit ini dapat beroperasi dengan stabil. Lalu, kita menemukan lahan ini, sebuah ladang tebu. Berapakah luasnya? Sekitar 18 hektare.

Sejujurnya, saat itu saya tetap sangat khawatir. Karena itu, saya mengatakan bahwa akan lebih baik jika lahannya seluas 20 hektare. Tidak disangka, ayah mertua A-jing berkata, "Jika Master membutuhkan lahan hingga 20 hektare, kebetulan kami memiliki lahan di sebelah ladang tebu. Jika disatukan, akan mencapai 20 hektare." Inilah yang disebut jalinan jodoh. Jadi, saya tidak punya alasan lagi untuk menolak. Demikianlah jalinan jodoh.


Di Dalin yang masyarakatnya sangat polos, demi memenuhi kebutuhan warga setempat, meski merasa sangat khawatir, saya tetap melakukannya. Kita menempuh perjalanan ini dengan hati-hati dan penuh kerja keras. Akhirnya, rumah sakit kita berhasil didirikan. Kita juga melihat bagaimana rumah sakit kita membawa kesejahteraan bagi warga setempat.

Dahulu, saat saya berkunjung, sekeliling rumah sakit kita masih sepi, tetapi kini sudah sangat ramai. Yang paling menggembirakan ialah kita dapat menjaga warga setempat. Setiap kali berkunjung ke sini, saya selalu mendengar kisah yang sangat merakyat, tetapi juga mengandung pengetahuan medis.

Para dokter di sini sangat dekat dengan warga setempat. Mereka bisa menggunakan dialek Taiwan untuk berkomunikasi dengan kaum lansia, menyesuaikan diri dengan kebutuhan mereka, dan sangat mengasihi mereka. Begitu pula dengan para perawat kita. Kaum lansia yang datang ke rumah sakit kita dapat merasakan suasana kekeluargaan. Jadi, semua orang di RS Tzu Chi Dalin bagaikan satu keluarga besar.

Saya sering mendengar anggota komite atau donatur kita berkata, "Master, terima kasih telah mendirikan rumah sakit di sini sehingga kami memiliki sandaran." Mendengar pujian orang-orang terhadap rumah sakit kita, saya tahu bahwa kita telah memberikan pelayanan medis yang ramah dan penuh cinta kasih. Inilah nilai kehidupan kita.


Badan misi kesehatan kita dan TIMA memiliki struktur yang sangat kokoh. Pada bulan 8 Imlek setiap tahunnya, kita selalu mengadakan Konferensi Tahunan TIMA. Intinya, waktu dapat mendukung segala pencapaian. Asalkan bertekad untuk bersumbangsih, upaya kecil pun bisa membawa pada pencapaian besar. Demikianlah kita meneruskan jiwa kebijaksanaan.

Semoga semangat TIMA dan badan misi kesehatan kita dapat terus diwariskan. Terlebih semangat para dokter kita yang mendedikasikan kehidupan mereka untuk menyelamatkan kehidupan. Ini membutuhkan ketulusan. Saya sering mengingatkan kalian untuk melindungi kehidupan dan kesehatan dengan cinta kasih.

Berada di Dalin, saya sungguh sangat bersyukur. Dalam waktu 24 tahun, RS Tzu Chi Dalin bisa meraih pencapaian seperti sekarang berkat sumbangsih yang tulus dari semua orang. Keteguhan kalian mendedikasikan diri di sini membuat saya sangat tenang.

Memanfaatkan waktu yang ada dengan baik
Menjaga tekad dan melangkah maju dengan teguh
Misi kesehatan melindungi kehidupan dan meneruskan jiwa kebijaksanaan
Bersumbangsih dengan tulus untuk membawa manfaat bagi masyarakat

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 05 April 2025
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Graciela
Ditayangkan Tanggal 07 April 2025
Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -