Ceramah Master Cheng Yen: Pembangunan Rumah Sakit Tzu Chi Dalin Membawa Harapan


Ketika melihat RS Tzu Chi Dalin, saya merasakan perasaan yang dalam dan ingatan saya masih sangat jelas. Saat itu, saya mengunjungi tanah ini dan melihat bahwa ini adalah kebun tebu yang amat luas. Saya masih ingat bahwa saat itu, Ketua Dewan dan Wali Kota berharap Tzu Chi bisa membangun rumah sakt di Dalin. Pada saat itu, bagaimana Tzu Chi bisa menerima proyek pembangunan sebesar itu? Sesungguhnya, ini sangat sulit. Namun, ketika melihat kota dan desa yang sungguh luas itu memiliki pelayanan medis yang kurang memadai dan tidak ada rumah sakit, saya tidak sampai hati.

Tidak ada rumah sakit di sini saat itu. Banyak cerita yang telah terjadi. Ketika keluarga pasien dengan perasaan cemas mengunjungi anggota keluarga yang dirawat di rumah sakit, mereka mengalami kecelakaan di jalan tol dan kehilangan nyawa. Mereka belum menemui anggota keluarga mereka, tetapi sudah terlebih dahulu meninggal,” kata Dr. Chin-Lon Lin Ketua misi kesehatan Tzu Chi.

Saya tidak sampai hati mendengar cerita seperti itu. Oleh karena itu, walaupun sulit, kita bertekad untuk membangun rumah sakit dan menyerukan hal ini dengan kesatuan pikiran dan hati. Saya sangat berterima kasih atas jalinan jodoh dan cinta kasih dari semua orang. Saya selalu berbicara tentang jalinan jodoh sepanjang kehidupan saya. Ketika saya menyerukan kebajikan, semua orang selalu membangkitkan cinta kasih, membangkitkan tekad, membangun ikrar, dan membantu saya menyerukan hal ini.


Dengan hati yang penuh cinta kasih, banyak orang memberi tetes-tetes sumbangsih dengan tekad besar dan menghimpun kekuatan besar. Saat itu, relawan Tzu Chi bersedia membangun tekad bersama dengan saya. Setelah mengetahui bahwa kita dapat membangun rumah sakit dan telah melewati berbagai rintangan, relawan bekerja sama untuk membersihkan kebun tebu. Relawan dari seluruh Taiwan bersumbangsih dengan kesatuan hati dan menghimpun seluruh cinta kasih di sana.

Lihatlah, batu bata dan karung semen itu merupakan sumbangsih dari banyak orang yang memungkinkan rumah sakit ini dibangun. Batu bata juga dipasang di sebidang tanah yang luas di luar rumah sakit. Semua orang bekerja tanpa kenal lelah dan tanpa pamrih. Dengan sumbangan dana dan usaha dari banyak orang, rumah sakit ini selesai dibangun. Sejak plakat yang melambangkan "batu karang pelindung kehidupan" itu diletakkan, tempat ini selamanya akan menjadi tempat untuk menyelamatkan nyawa manusia.

RS Tzu Chi Dalin yang besar ini dibangun di tanah yang sebelumnya adalah perkebunan tebu. Di sini terdapat sekelompok dokter kelas dunia yang akan menjaga kesehatan dan kehidupan orang-orang dengan penuh cinta kasih. Banyak orang dengan penyakit langka dan penyakit lama yang tidak kunjung sembuh berobat di RS Tzu Chi Dalin. Dokter dan perawat di sini selalu merawat pasien dengan kesabaran dan cinta kasih.


“Malam hari sebelum operasi, dokter secara khusus menemani saya untuk melakukan rontgen dan menjelaskan kepada saya bagaimana kondisi saya setelah ini,”
kata Ibu Chen pasien.

Saya ingin berterima kasih kepada Tuhan dan para dokter,” kata Su Lin pasien.

“Saya bisa melihat Anda dengan jelas dan kepala saya sudah tidak sakit,” kata Ibu Song pasien.

Semua orang sungguh mengagumi RS Tzu Chi Dalin. Selain RS Tzu Chi Dalin, ada juga RS Tzu Chi Douliu. Rumah sakit ini juga sungguh tidak terbayangkan. Awalnya, ada seorang dokter yang bertekad membangun rumah sakit di sana. Kemudian, rumah sakit tersebut membutuhkan orang untuk mengelolanya sehingga Tzu Chi menggenggam jalinan jodoh dan mengambil alih rumah sakit tersebut. Semua ini terjadi karena himpunan jalinan jodoh. Terlalu banyak kenangan dan cerita untuk dibagikan. Staf medis kita senantiasa berusaha melindungi kehidupan, menjaga kesehatan, dan menjunjung tinggi cinta kasih. Ada banyak hal yang patut disyukuri. Kita juga dapat melihat bayi pertama yang lahir di RS Tzu Chi Dalin.

Saya adalah bayi yang lahir di RS Tzu Chi Dalin dua puluh dua tahun yang lalu,” kata Jian Zi-jie.

“Saya senang melihat dia sudah tumbuh dewasa,” kata Huang Qian-rong Perawat RS Tzu Chi Dalin.

“Jika ada daging di piring, dia akan mengeluarkannya karena dia tidak suka rasa daging,” kata Li Ya-hui Ibu dari Jian Zi-jie.

“Saya melihat orang-orang berbagi tentang vegetarisme di internet dan saya berpikir bahwa makanan vegetaris sangat lezat,” kata kata Jian Zi-jie.

Bayi pertama yang lahir di RS Tzu Chi Dalin telah tumbuh dewasa. Rumah sakit yang dibangun di atas tanah yang sebelumnya adalah perkebunan tebu ini memiliki banyak kisah yang menyentuh. Sesungguhnya, ada banyak hal yang dapat dibagikan. Hendaklah kita menginventarisasi nilai kehidupan kita. Ketika bersumbangsih, kita akan merasa kehidupan kita bernilai.


Melihat ke belakang, kita melihat bagaimana kita semua berpartisipasi dalam pembangunan rumah sakit. Ketika rumah sakit selesai dibangun, saya memberi kepercayaan kepada Dokter Lin, ketua misi kesehatan Tzu Chi, untuk mengelola rumah sakit ini. Berikutnya, tanggung jawab ini diberikan kepada Dokter Chien. Kemudian, Dokter Lai mengambil alih tanggung jawab ini. Hendaklah kita memiliki tanggung jawab dalam kehidupan kita. Hendaklah kita mewariskan cinta kasih dan meneruskan estafet tongkat tanggung jawab hingga generasi-generasi berikutnya.

Belakangan ini, saya sering mengatakan bahwa kita harus menginventarisasi nilai kehidupan kita. Saat ini, sungguh sulit bagi saya untuk berbicara dan melihat sesuatu dengan jelas karena penglihatan saya telah melemah dan tidak bisa melihat jauh. Kekuatan saya juga telah melemah. Saya sudah tidak memiliki kekuatan untuk berbicara.

Saya merasa bersyukur karena sejak muda, bahkan usia paruh baya, saya telah mendedikasikan diri hingga saat ini. Saat ini, seiring bertambahnya usia, kebugaran fisik saya telah menurun dan waktu saya sudah tidak banyak. Meskipun demikian, saya telah melihat bagaimana relawan kita berkembang dengan penuh semangat dan kekuatan hidup. Bagaimana saya tidak dipenuhi dengan sukacita? Saya sungguh tersentuh dan berterima kasih.

Sejarah pembangunan RS Tzu Chi Dalin tak akan terlupakan
Menginventarisasi kehidupan dan menghargai jalinan jodoh
Pembangunan RS Tzu Chi Dalin membawa harapan
Mengemban tanggung jawab medis dengan sepenuh hati  

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 16 Agustus 2022
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Heryanto
Ditayangkan tanggal 18 Agustus 2022 
Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -