Ceramah Master Cheng Yen: Pertemuan TIMA dalam Jaringan

“Kita akan terhubung ke Paraguay. Semoga Konferensi Tahunan TIMA Sedunia berjalan lancar dan sempurna. Tahun ini, sehubungan dengan pandemi, kita hanya bisa menggelar acara lewat telekonferensi. Namun, di sini saya ingin melaporkan bahwa jumlah partisipan kita kali ini lebih banyak tiga sampai empat kali lipat dari tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini, topik kita tak lepas dari pencegahan wabah, Bumi, dan batin. Kita harus berusaha dalam aspek-aspek ini,” kata dr. Lin Jun-long, Ketua Badan Misi Kesehatan Tzu Chi.

Konferensi Tahunan TIMA tahun ini sangat istimewa karena adanya pandemi. Para anggota TIMA dari luar negeri tidak dapat kembali ke Taiwan. Terima kasih atas kemajuan teknologi yang memungkinkan anggota TIMA dari 25 negara mengikuti konferensi ini lewat jaringan internet dari negara masing-masing. Saya sangat tersentuh melihatnya.

Setiap insan Tzu Chi memiliki arah yang sama, yakni menjaga kehidupan, kesehatan, dan cinta kasih. Semua orang berpegang pada arah ini. Kita memiliki belasan ribu orang dokter, apoteker, dan teknisi medis yang tersebar di berbagai negara, tetapi semuanya memiliki tekad yang sama. Pada saat-saat ini setiap tahunnya, sebagian besar dari mereka kembali ke Taiwan.

Selama bertahun-tahun, dimulai dari masa-masa awal, tepatnya tahun 1996, pada tanggal 15 bulan 8 Imlek, kita semua selalu berkumpul. Saat itu Griya Jing Si masih sangat kecil. Orang-orang berkumpul di halaman rumput untuk bernyanyi dan menari. Dalam suasana yang alami, seiring bulan purnama yang bulat sempurna, hati orang-orang pun harmonis dan penuh kehangatan.


Kini jumlah insan Tzu Chi sudah semakin banyak. Tahun ini, acara lebih banyak dipusatkan di Auditorium Konferensi Internasional dan Aula Pembabaran Dharma di Aula Jing Si Hualien. Di sana ada banyak program acara dan orang-orang yang saling berbagi pengalaman. Acara dijalankan dengan penuh kemutakhiran dan penuh pemanfaatan teknologi.

Hari itu kita melihat Kepala RS Chien karena acara kali ini direncanakan oleh Kepala RS Chien dari RS Tzu Chi Taichung. Beliau begitu penuh semangat budaya humanis. Beliau mengatur isi acara dengan baik. Beliau juga berbincang dengan Relawan Stephen Huang di Amerika Serikat lewat telekonferensi. Mereka berbincang secara langsung lewat internet seakan Stephen Huang duduk di lokasi acara.

Di tahun-tahun sebelumnya, mereka juga menggelar bincang-bincang serupa. Tahun ini, mereka juga mengenang kembali tahun-tahun itu. Hubungan di antara mereka senantiasa berlandasakan cinta kasih berkesadaran. Meski saat ini pandemi tengah merebak, juga tidak bisa menghalangi semangat ini. Stephen Huang tetap dihadirkan dari Amerika Serikat lewat konferensi video.

“Resep mujarab ini telah dibuka oleh Master. Kita hendaknya bertobat dengan tulus setiap hari. Terlebih lagi, kita tentu harus bervegetaris,” ujar Stephen Huang, Pembimbing dan pengawas relawan Tzu Chi sedunia.


Dalam masa pandemi kali ini, meski para ahli medis dan teknologi tengah mencari cara, orang-orang masih sangat cemas. Dengan kemajuan teknologi, para ahli tengah mencari cara untuk meredam pandemi kali ini, tetapi cara itu belum ditemukan. Kini laporan berita terfokus pada Presiden dan Ibu Negara Amerika Serikat yang juga telah terinfeksi.

Dengan adanya virus ini, bagaimanapun kondisi lingkungan Anda, betapa pun Anda berusaha, sulit untuk menahan virus itu. Kita hanya dapat kembali pada diri sendiri. Pola hidup seperti apa yang kita jalankan? Kita harus mengendalikan apa yang kita makan.

Ini berlaku untuk semua orang. Karena itu, belakangan ini saya terus berkata bahwa kita harus bervegetaris.

“Terhadap pandemi kali ini serta berbagai bencana di dunia, Master merasa sangat cemas. Kita harus mempercepat langkah dan mengerahkan kekuatan kita untuk mengasihi Bumi dan bervegetaris,” tutur Xu Yu-zhen, peserta.  

Bervegetaris adalah pola makan yang paling sehat. Risiko asam urat bukan hanya berkurang satu, dua, lima, atau sepuluh persen, melainkan 40 sampai 70 persen, lebih dari lima puluh persen. Pola hidup vegetaris cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi. Para dokter juga mengakuinya. Ya, cukup untuk menjaga kesehatan. Jadi, para dokter juga turun ke dapur untuk memasak dan tak bosan-bosannya menjabarkan apa itu protein, apa nutrisi yang terkandung dalam masakan itu, dan apa nutrisi yang terkandung dalam sayuran tertentu.


Semua orang sudah tahu. Mana yang belum diketahui? Semua orang sudah tahu, hanya saja tidak bisa mengendalikan keinginan untuk makan daging. Begitu nafsu makan daging bangkit, pikiran manusia sudah terbelenggu oleh nafsu itu sehingga tak dapat menahan diri untuk memakannya. Saat hidung mencium aroma, orang-orang juga terbuai. Jadi, hidung dan lidah atau mulut sering kali tak dapat menahan godaan nafsu.

Siapakah orang yang dapat memenangkan dan menaklukkan godaan terhadap diri sendiri ini? Hanya orang-orang yang berani. Anda memiliki cinta kasih dan sudah tahu manfaat bervegetaris, tetapi Anda tidak memiliki keberanian sehingga tidak bisa bervegetaris dalam jangka panjang. Intinya, kita harus memiliki kemurahan hati dan keberanian. Inilah yang disebut mengetahui, menyadari, dan menjalankan.

Kita harus mengetahui dan memahami bahwa bervegetaris pasti menyehatkan. Terlebih lagi, kita harus menjalankannya. Sesungguhnya, kita telah berpuluh-puluh tahun menyerukan hal ini. Ajaran Buddha terus menyerukan vegetarisme. Selama seribu atau dua ribuan tahun, banyak umat Buddha yang telah bervegetaris. Bukankah banyak orang yang sudah menjalankan pola hidup vegetaris? Terlebih saat ini, pilihan makanan sangat beragam. Jadi, bervegetaris seharusnya tidaklah sulit selama kita dapat mengendalikan diri dan memiliki keberanian untuk tidak makan daging.

Teknologi memungkinkan orang-orang berkumpul dan berbagi dari berbagai tempat
Para dokter humanis berkumpul dalam jaringan
Menaklukkan nafsu makan dengan kebijaksanaan, kemurahan hati, dan keberanian
Menjalankan pola hidup vegetaris sebagai obat mujarab

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 5 Oktober 2020   
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 7 Oktober 2020
Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -