Ceramah Master Cheng Yen: Relawan Daur Ulang Melindungi Bumi

Bodhisatwa sekalian, Selamat Tahun Baru. Tahun lalu, setiap orang dari kalian mendedikasikan diri dengan sepenuh hati. Lihatlah para polisi. Mereka juga sangat bekerja keras dan sibuk demi bersumbangsih bagi masyarakat. Bodhisatwa daur ulang juga sangat sibuk. Mereka tidak memiliki hari libur di akhir pekan. Mereka menggenggam waktu sebaik mungkin untuk bersumbangsih. Salah seorang relawan daur ulang kita telah berusia hampir 90 tahun. Suatu hari, dia pulang ke Hualien dan berkata kepada saya, “Master, saya masih sangat muda. Saya bahkan lupa berapa usia saya.” Seorang relawan di sampingnya menambahkan, “Master, dia menabung usianya 70 tahun di bank dan hanya menyisakan 18 tahun.” “Karena itu, dia masih sangat muda.”

Lihatlah, betapa menggemaskannya Bodhisatwa lansia kita. Dia memanfaatkan waktunya dengan baik dan tidak rela tenaganya terbuang sia-sia. Selama masih mampu, dia ingin bersumbangsih bagi dunia. Dia tidak ingin waktunya terbuang sia-sia. Ya, saya dapat memahami perasaannya. Saya juga tidak ingin waktu saya berlalu sia-sia. Yang paling berharga dalam hidup ini adalah waktu. Jika kita tidak menggunakan waktu dengan baik maka kehidupan kita akan berlalu sia-sia. Kehidupan kita akan berlalu sia-sia karena tidak memiliki pencapaian. Sulit untuk terlahir sebagai manusia. Inilah yang Buddha ajarkan kepada kita. Sulit terlahir sebagai manusia, tetapi kini kita sudah terlahir. Selain terlahir sebagai manusia, kita juga telah mendengar ajaran Buddha. Buddha mengajarkan kepada kita agar menghindari kejahatan dan memperbanyak kebajikan. Kita jangan melakukan kejahatan. Kita harus melakukan kebaikan. Dengan melakukan kebaikan, berarti kita menjalin jodoh baik dengan semua makhluk dan menciptakan berkah bagi dunia. Jadi, dengan menjalin jodoh baik dan menciptakan berkah bagi dunia, kehidupan kita tak berlalu sia-sia. Kita dapat melewati setiap hari dengan penuh makna. Terlebih lagi, belakangan ini banyak orang berkata bahwa kini kaum lansia menjadi masalah bagi masyarakat. Saya selalu bertanya, “Apa masalah dari kaum lansia?” Saya juga termasuk lansia. Ketahuilah bahwa anak muda sekarang bisa berhasil berkat kaum lansia yang membesarkan mereka. Kaum lansia yang membesarkan kalian dan menyekolahkan kalian sehingga kalian dapat menerima pendidikan, memiliki karier yang sukses, dan memiliki keterampilan. Insan berbakat di masyarakat adalah anak dan cucu dari para lansia. Jadi, kaum lansia sama sekali tidak bermasalah. Meski sudah pensiun, mereka tetap bersumbangsih bagi dunia dengan cara melakukan daur ulang.

Kesehatan bumi berhubungan erat dengan pelestarian lingkungan. Yang paling kita khawatirkan sekarang adalah bagaimana cara meredam pemanasan global. Semua negara di dunia tahu bahwa pemanasan global terjadi akibat pencemaran udara. Jadi, kita harus mengurangi karbondioksida agar dapat menekan kenaikan suhu bumi. Cara lain yang dapat kita lakukan adalah dengan bervegetaris. Bervegetaris dapat mengurangi emisi karbon dan mengurangi bencana. Saya ingin bertanya kepada kalian, maukah kita bervegetaris bersama-sama? (Mau!) Dengan bervegetaris bersama-sama, berarti kita sudah berada di jalan yang sama. Meski limbah industri tetap mendatangkan pencemaran, tetapi saat kita mengurangi nafsu makan maka pembunuhan dan peternakan hewan akan berkurang. Kita harus menghormati kehidupan. Kita hendaknya membiarkan hewan-hewan menjalani hidup sesuai dengan hukum alam. Hewan-hewan hasil peternakan seperti ayam, itik, sapi, kambing, babi, dan lain-lain, semuanya dikurung di dalam kandang dan diberi pakan yang mengandung bahan kimia. Daging mereka tidaklah sehat. Mengonsumsi daging seperti itu juga tidak baik bagi kesehatan kita. Kita hendaknya kembali pada pola hidup alami. Tanaman pangan sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi kita. Kalian lihat saya sehat atau tidak? (Sehat) Meski sudah berusia lanjut, saya tetap dapat berpikir dengan jernih dan sehat secara fisik. Jadi, kita hendaknya kembali pada pola hidup alami agar tercipta siklus yang baik. Untuk menyelamatkan bumi ini, kita harus bervegetaris. Ini juga merupakan cara kita untuk mengurangi pencemaran tanah dan udara. Jadi, dengan bervegetaris, kita dapat mengurangi bencana di dunia.

Kita juga harus melakukan daur ulang dan menjaga kebersihan barang daur ulang mulai dari sumbernya. Setiap keluarga hendaknya terlebih dahulu memilah barang daur ulang sendiri sebelum memberikannya kepada relawan kita. Dengan demikian, para relawan daur ulang tidak perlu bersusah payah membersihkan dan memilah barang-barang daur ulang yang masih kotor dan berbau tidak sedap. Kita hendaknya turut bergerak untuk membersihkan dan memilah barang daur ulang di rumah. Kini di ruangan ini terdapat lebih dari 5.000 orang. Saya berharap kalian dapat membantu saya menyerukan hal ini kepada banyak orang agar setiap keluarga dapat melakukan daur ulang. Saya berharap setiap orang dapat bersungguh hati menghadapi kondisi iklim sekarang. Kita harus turut memerhatikan hal ini.

Lihatlah Bodhisatwa lansia kita. Meski mereka tidak menghabiskan banyak waktu untuk melakukan penelitian dan belajar, tetapi saat melakukan daur ulang untuk melindungi bumi ini, mereka dapat memahami banyak kebenaran. Mereka dapat memahami kebenaran lewat kegiatan sehari-hari. Inilah yang dilakukan Bodhisatwa lansia. Mereka sangat sederhana. Selama sesuatu itu benar, mereka lakukan saja. Inilah Bodhisatwa lansia. Sejak muda hingga berusia lanjut, mereka terus bersumbangsih bagi keluarga dan masyarakat. Jadi, kita harus menghormati Bodhisatwa lansia. Untuk menunjukkan rasa hormat terhadap Bodhisatwa lansia, kita harus memilah dan membersihkan barang daur ulang sebelum membawanya keluar. Dengan begitu, baru Bodhisaatwa lansia tidak perlu terlalu bekerja keras. Apakah kalian mengerti? (Ya) Saya sangat berterima kasih kepada para relawan daur ulang. Jika setiap orang dapat bersumbangsih dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, berinteraksi dengan penuh ketulusan dan kasih sayang, secara alami kita dapat membawa kebaikan bagi dunia. Dengan memahami prinsip ini, maka kita dapat menciptakan masyarakat yang penuh berkah. Dengan demikian, para polisi juga tidak perlu bekerja begitu keras. Setiap orang hendaknya saling menyemangati untuk bersumbangsih. Senantiasa berjalan di jalan Tzu Chi, giat mendalami ajaran Buddha untuk menumbuhkan jiwa kebijaksanaan, terjun ke tengah umat manusia untuk melatih diri, mengemban Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma.

Menghargai kehidupan dan tidak menyia-nyiakan waktu

Tetap giat menciptakan berkah meski sudah pensiun

Pola hidup vegetaris dapat mengurangi bencana

Bodhisattva daur ulang melindungi bumi

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 12 Januari 2016
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 14 Januari 2016

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -