Ceramah Master Cheng Yen: Rendah Hati dan Bervegetaris Demi Meredam Bencana
Saya selalu merasa sedih. Kalian seharusnya mengerti kesedihan saya. Kini banyak bencana yang terjadi. Bencana yang terjadi di alam juga tidak sedikit. Di Belahan Bumi Utara dan Selatan, suhu udara abnormal terjadi di berbagai daerah. Ini adalah akar dari cuaca ekstrem. Akhirnya, terjadilah gempa, banjir, kebakaran, dan badai.
Lihatlah angin dan hujan lebat yang terjadi di beberapa negara di Eropa Barat. Ini telah mengakibatkan banyak bencana. Begitu juga dengan Australia. Wilayah timur dan barat Australia juga dilanda bencana.
“Saya yakin bahwa curah hujan akan meningkat dalam beberapa hari ke depan. Ini akan berlanjut hingga awal minggu depan,” kata Shane Fitzsimmons, Komisaris Dinas Pemadam Kebakaran NSW.
“Jalan di depan sudah terendam banjir dan biasanya ini tidak pernah terjadi. Saya rasa, dengan keadaan sekarang, hujan akan terus turun hingga beberapa jam ke depan,” kata David, seorang warga.
Belakangan ini, Australia dilanda kebakaran dan banjir. Banjir dan kebakaran telah melanda selama beberapa bulan tanpa henti. Melihat kondisi ini, saya merasa sangat gelisah dan khawatir. Saya ingat pada 10 atau 20 tahun lalu, saat insan Tzu Chi Australia kembali, saya sering mengatakan, "Kalian harus mawas diri dan tulus untuk meredam bencana gempa, banjir, kebakaran, dan badai. Kita harus percaya pada hukum alam."
Mereka selalu menjawab dengan santai, "Master, tenang saja." Saya berkata, "Jangan sombong dan lengah. Kita harus rendah hati." Pada 10 atau 20 tahun lalu, sepertinya inilah interaksi antara saya dan mereka.
Beberapa tahun ini, saya berkata kepada mereka, "Coba pikirkan. Dahulu kalian berkata banjir tidak akan terjadi. Lihatlah, banjir parah telah terjadi." Sungguh, janganlah kita terlalu sombong.
Sesuai hukum alam, Bumi mengitari matahari. Meski alam semesta tiada batas, tetapi semua tetap berjalan pada orbitnya. Jadi, kita harus meningkatkan kewaspadaan dengan kebijaksanaan. Inilah yang sering saya bahas ketika insan Tzu Chi luar negeri kembali.
Kini kita melihat kebakaran masih terus terjadi. Saya sering bertanya kepada mereka, "Apakah apinya sudah padam?" Setiap kali, mereka menjawab, "Apinya sulit dipadamkan." Meski banyak petugas damkar sudah dikerahkan, tetap tidak dapat memutus penjalaran api. Intinya, saat keadaan belum parah, kita sudah harus meningkatkan kewaspadaan dan segera meredamnya. Jangan berpikiran bahwa itu hanya sebagian kecil dari hutan yang luas sehingga tidak menghiraukannya.
Saat kebakaran meluas, sulit untuk memadamkannya, terlebih di tengah cuaca dan suhu panas. Suhu udara di Australia mencapai 40-50 derajat Celsius. Saat angin mengembus, kebakaran meluas. Ini merupakan siklus yang buruk. Api masih belum dapat dipadamkan. Ini membuat saya khawatir.
Saya sering menelepon dan bertanya, "Apakah insan Tzu Chi aman? Apakah masyarakat lokal aman?" Meski mereka aman dan sudah meningkatkan kewaspadaan serta mengungsi, tetapi api masih membara. Suatu hari, saya berkata kepada para relawan, "Hanya mengandalkan tenaga manusia saja tidak cukup. Ada sebuah cara yang mudah tetapi juga sulit, yakni bervegetaris. Kita harus mengimbau orang-orang untuk bervegetaris. Kita harus menjaga kedisiplinan diri. Jangan membunuh hewan dan memakan dagingnya karena hewan juga bisa merintih kesakitan."
Menurut data dari Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia, setiap harinya jumlah pasokan hewan untuk pangan manusia mencapai lebih dari 250 juta ekor. Saya selalu berharap orang-orang dapat memahami masalah ini. Dikarenakan banyaknya hewan yang diternak, udara menjadi tercemar.
Hewan-hewan perlu bernapas dan mengeluarkan kotoran. Ini dapat mencemari bumi dan udara.
Manusia juga perlu menyediakan pakan hewan. Pakan hewan terbuat dari bahan kimia yang tidak sehat. Pemberian pakan yang tidak alami dan pengembangbiakan seperti ini membuat hewan sakit lahir dan batin. Jadi, sebaiknya kita jangan makan daging. Hewan-hewan ternak sudah tidak sehat. Terdapat wabah flu burung dan flu babi. Jadi, sebaiknya jangan makan daging.
Sebaiknya kita melatih hati dan pikiran. Ini disebut pelatihan diri. Marilah kita memperbaiki perilaku kita. Segeralah memperbaiki pola hidup. Alam semesta menyediakan berbagai bahan pangan untuk manusia. Mengubah pola hidup seperti ini paling menyehatkan. Jangan membunuh hewan yang tidak berdosa untuk memenuhi nafsu makan sesaat dan membuat fisik dan batin tidak sehat.
Saya juga berharap di tengah bencana yang terjadi, semua orang dapat segera membangkitkan kewaspadaan diri. Bukankah saya juga pernah berkata bahwa meski bencana yang menggemparkan telah terjadi, kesadaran manusia belum terbangkitkan? Jadi, mulai sekarang kita harus waspada dan sadar.
Kita harus segera sadar dan melihat kondisi saat ini. Harap semua orang jangan lengah. Teruslah meningkatkan pelatihan diri dan tetap mawas diri. Selain berdisiplin diri, kita juga dapat membimbing orang lain.
Membangkitkan
kesadaran di tengah bencana
Berendah
hati dan berdisiplin diri
Bervegetaris
merupakan satu-satunya cara
Melatih
diri dan memperbaiki perilaku
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 11
Februari 2020
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina,
Stella
Ditayangkan tanggal 13 Februari 2020