Ceramah Master Cheng Yen: RS Tzu Chi Yuli dan Guanshan Melindungi Kesehatan dengan Cinta Kasih
Hari ini adalah tanggal 15 Maret. Pada tanggal 15 Maret 1999 dan 2000, RS Tzu Chi Yuli dan Guanshan diresmikan. Pada tanggal yang sama dalam dua tahun, tepatnya tanggal 15 Maret, kedua RS Tzu Chi ini diresmikan.
RS Tzu Chi Yuli berawal dari RS Hong De. Saat itu, berhubung sang istri bergabung ke dalam Tzu Chi, maka dr. Cao pun turut bersumbangsih. Kemudian, karena dilanda ketidakkekalan, beliau berharap saya dapat mengambil alih rumah sakit tersebut. Berhubung melihat bahwa Yuli sungguh membutuhkan pelayanan medis, saya pun mengambil alih rumah sakit tersebut dan merenovasinya.
Jadi, RS Tzu Chi Yuli yang kita lihat sekarang telah dibangun kembali oleh Tzu Chi. Pada tanggal 15 Maret 1999, kita mengadakan upacara peresmian. Selama belasan tahun ini, Kepala RS Chan terus mempertahankan tekad awalnya. Meski sangat kekurangan tenaga, dia tetap mempertahankan tekad awalnya.
Pagi-pagi sekali, yakni pukul 6, dia sudah menerima pasien. Masyarakat Yuli merupakan masyarakat petani. Adakalanya, para petani tidak memiliki waktu untuk berobat karena pekerjaan mereka. Karena itu, agar para petani dapat berobat sebelum berangkat kerja, dia mulai menerima pasien dari pukul 6 pagi.
Dia melakukannya seorang diri. Sebelum staf lain masuk kerja, dia sudah tiba di rumah sakit untuk membuka pintu, menyalakan lampu, dan lain-lain. Sebelum pukul 6 pagi, sudah ada warga yang datang untuk berobat. Kita bisa melihatnya memapah seorang lansia ke dalam.
“Kesehatan Anda masih sangat baik,” kata dr. Chang Yuh-lin
Kepala RS Tzu Chi Yuli.
“Kondisi kaki saya tidak baik. Saya mudah terserang batuk dan kedinginan,” jawab seorang pasien.
“Namun, kaki Anda sudah digunakan 90 tahun,” kata dr. Chang Yuh-lin.
“Benar,” jawab pasien.
“Sudah 90 tahun. Mesin juga tidak mungkin dipakai begitu lama,” kata dr. Chang Yuh-lin
“Ini sudah tulang-tulang tua,” kata pasien.
Selama ini, dia selalu begitu ramah pada pasien, dari hari pertama dia membangkitkan tekad hingga sekarang. Selama ini, berapa banyak waktu yang sudah dia habiskan untuk RS kita?
“Sebenarnya, jam kerja kami adalah 24 jam. Namun, jika saya masuk kerja kemarin, saya tidak akan langsung pulang begitu pukul 8 pagi ini. Saya akan bekerja hingga sekitar pukul 7 malam, baru pulang. Jadi, kami selalu bekerja lebih dari 36 jam. Lalu, bagaimana kami beristirahat? Dengan melakukan tugas yang berbeda,” kata dr. Chang Yuh-lin, Kepala RS Tzu Chi Yuli.
“Nanti, usai memeriksa pasien dan menangani pasien gawat darurat, saya akan pergi ke kamar pasien untuk memeriksa pasien yang diopname kemarin. Setelah memeriksa pasien yang diopname dan kembali ke ruangan saya, hal pertama yang saya lakukan adalah menyapu. Di lantai atas ada taman. Itu adalah ladang berkah saya. Saya akan memotong rumput, menyapu lantai, merapikan tanaman, dan menyiram tanaman. Saat menyiram tanaman, itulah saat saya beristirahat. Dengan cara-cara inilah saya beristirahat. Jadi, dengan melakukan tugas yang berbeda, saya telah beristirahat,” sambungnya.
“Saat merasa sangat lelah, saya akan menyesuaikan kegiatan saya. Beristirahat belum tentu tidur, bisa dengan melakukan kegiatan yang berbeda. Saat sungguh-sungguh perlu tidur, saya akan tidur begitu ada kesempatan. Contohnya, saat berjaga di rumah sakit, jika tidak ada pasien di malam hari, kita tentu harus tidur. Jangan menyia-nyiakan waktu. Kami sudah terbiasa seperti ini. Saat tidak ada pasien, kami akan tidur. Begitu telepon berbunyi dan dipanggil, kami langsung bangun dengan penuh semangat dan langsung menangani pasien. Usai menangani pasien, kami akan kembali tidur. Jadi, kami tidak boleh kurang tidur,” pungkas dr. Chang Yuh-lin.
Dia sungguh-sungguh menggenggam waktu. Dia beristirahat dengan melakukan tugas yang berbeda. Ini sungguh membuat orang tersentuh. Sekarang, jarang ada orang yang bersedia mendedikasikan diri seperti ini. Namun, para dokter dan kepala RS kita bersedia mendedikasikan diri untuk menyelamatkan nyawa pasien. Ini sungguh membuat orang tersentuh.
RS Tzu Chi Guanshan diresmikan pada tanggal 15 Maret 2000. RS Tzu Chi Guanshan berawal dari Benevolence Hospital, tetapi rumah sakit itu tidak pernah beroperasi. Seorang dokter dari wilayah barat Taiwan mendirikan rumah sakit itu di Guanshan. Saat itu, RS itu sudah hampir beroperasi.
Di dalam rumah sakit terdapat beberapa papan nama yang diberikan oleh orang-orang. Saat saya mengunjungi rumah sakit itu, setiap papan nama sudah diletakkan di posisi masing-masing dan siap untuk digantung. Akan tetapi, dokter tersebut malah meninggal dunia karena tenggelam. Rumah sakit itu entah telah telantar berapa lama.
Camat Guanshan juga menghadiri upacara peresmian RS Tzu Chi Yuli. Di Yuli, saat kita sedang berbincang-bincang, camat Guanshan memberi tahu saya tentang kisah rumah sakit di Guanshan tersebut. Berhubung warga Guanshan membutuhkan, maka beliau berharap Tzu Chi dapat mengambil alih rumah sakit tersebut. Setelah melakukan evaluasi, kita mendapati bahwa warga di sekitar Guanshan juga tidak sedikit.
Terlebih lagi, pintu keluar Southern Cross-Island Highway ada di Guanshan. Dengan pertimbangan bahwa warga di sepanjang jalan ini dan sekitarnya membutuhkan pelayanan medis, kita pun mengambil alih rumah sakit itu.
“Menjalankan sebuah RS di wilayah terpencil dan mempertahankan pelayanan medis sangatlah sulit. Rumah sakit kita mengalami kerugian yang cukup besar. Selama belasan tahun beroperasi, tak pernah sebulan pun kita mendapat keuntungan,” kata dr. Poon Wing-him, Kepala RS Tzu Chi Guanshan.
Saya sangat bersyukur pada Kepala RS Poon yang mendedikasikan diri di sana.
“Suatu kali, saat Tahun Baru Imlek, saya berjaga selama 4 hari berturut-turut dari malam Tahun Baru Imlek hingga tanggal 3. Pada tanggal 4 Imlek, semua staf kembali bekerja seperti biasa. Sekitar pukul 20.30 tanggal 4 Imlek, saya baru bisa meninggalkan rumah sakit. Jadi, saya bekerja sekitar 108 jam. Berhubung mendapat pekerjaan yang begitu mulia, kita tentu harus menjalankan misi kita. Apa pun yang pasien butuhkan, kita harus berusaha semampu kita. Memprioritaskan nyawa pasien, ini adalah kewajiban kita,” ujar dr. Poon Wing-him.
Kepala RS Poon menganggap warga Guanshan sebagai sebuah keluarga besar. Di wilayah sekitar, termasuk Desa Lidao yang berada di pegunungan, tim medis RS Tzu Chi Guanshan secara rutin memberikan pelayanan medis. Mereka melindungi kesehatan warga di pegunungan yang kekurangan fasilitas medis. Ini juga membuat orang sangat tersentuh.
Para dokter dan kepala RS kita bersumbangsih dengan tulus dan bersungguh hati. Hari ini, tepatnya tanggal 15 Maret, kita memperingati ultah RS Tzu Chi Yuli dan Guanshan yang masing-masing diresmikan pada tanggal 15 Maret 1999 dan tanggal 15 Maret 2000. Ini termasuk hari bersejarah Tzu Chi. Hari ini merupakan hari penting bagi dua dari enam RS Tzu Chi.
Hal yang perlu disyukuri sungguh banyak. Saya berharap para dokter kita dapat terus menjalankan misi kesehatan untuk melindungi kehidupan sekaligus menjaga ketenteraman warga setempat. Setiap orang hendaknya bersyukur atas dedikasi para tenaga medis.
Mengambil alih RS dan merenovasinya demi memberi pelayanan medis di wilayah terpencil
Menerima pasien sejak subuh dan memperlakukan pasien dengan ramah
Memberi pelayanan medis keliling dengan penuh cinta kasih
Menjaga ketenteraman semua warga dengan memberi pelayanan medis ke pegunungan
Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Maret 2017
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 17 Maret 2017