Ceramah Master Cheng Yen: Saling Mendampingi dengan Cinta Kasih dan Kesatuan Hati

Kita bisa melihat banyak bencana alam dan bencana akibat ulah manusia di dunia. Kita sungguh membutuhkan keharmonisan, ketenteraman, dan cuaca yang bersahabat. Inilah yang kita butuhkan. Karena itulah, relawan kita sepenuh hati melakukan daur ulang. Ini semua adalah Bodhisatwa daur ulang. Berhubung banyak barang daur ulang yang bisa dikumpulkan, maka kalian selangkah demi selangkah membentangkan jalan untuk melindungi bumi.

Posko daur ulang kita tersebar di berbagai tempat. Contohnya Posko Daur Ulang Fulin yang kita lihat ini. Bodhisatwa lansia ini dan seluruh anggota keluarganya sangat memedulikan kelestarian lingkungan.

“Saya bersyukur kepada Master. Berkat adanya posko daur ulang, kami para lansia bisa melakukan daur ulang. Kakak-kakak di posko daur ulang sangat ramah dan sangat memperhatikan saya. Dalam keluarga besar Tzu Chi, saya merasa penuh kehangatan. Setiap hari, saya datang pukul 5 pagi untuk menghirup keharuman Dharma. Dengan mendengar ceramah Master, saya bisa menumbuhkan kebijaksanaan, menghapus kegelapan dan noda batin, dan memperbaiki tabiat buruk saya, seperti kekeraskepalaan. Mari kita menghirup keharuman Dharma. Kalian harus datang, ya. Ajaran Master adalah permata. Saya tidak bisa mengikuti langkah Master dengan berjalan, saya harus berlari. Saya akan menggenggam sisa hidup saya untuk melakukan daur ulang. Saya tidak akan membiarkan waktu berlalu sia-sia. Saya akan lebih bersungguh hati dan bersiteguh bersumbangsih di jalan ini,” ujar Chen Rong-kun, relawan daur ulang.

Lihatlah Relawan Chen. Setelah pensiun dari pekerjaannya, dia mendedikasikan diri untuk melakukan daur ulang. Selain melakukan daur ulang, dia juga menghirup keharuman Dharma. Saat masih muda, dia mendedikasikan diri demi keluarga dan pekerjaannya. Setelah lanjut usia, dia mendedikasikan diri untuk melindungi bumi dan kelestarian lingkungan. Ini sungguh tidak mudah.

doc tzu chi indonesia

Dalam perjalanan kali ini, saya mendengar banyak Bodhisatwa lansia berkata, “Saya sangat bersyukur ada posko daur ulang sehingga kami bisa melakukan daur ulang dengan penuh sukacita, terbebas dari kerisauan, dan kesehatan tubuh terjaga. Meski sudah lansia, kami masih sangat berguna.”

Saat berkunjung ke Kompleks Tzu Chi Neihu, saya melihat pameran proses daur ulang. Mereka menggunakan barang daur ulang dan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk menampilkan betapa besarnya masalah yang ditimbulkan sampah bagi bumi. Pemanasan global dan perubahan iklim yang ekstrem telah menimbulkan bencana besar di berbagai negara. Jika semua orang bisa sepaham, sepakat, dan bersama-sama melakukan daur ulang, maka Bumi akan pulih seperti sediakala.

Pagi ini, begitu tiba di sini, saya langsung diantar untuk melihat pameran. Saya yakin dengan kecanggihan teknologi di Hsinchu, kalian bisa semakin maju. Saya berharap para Bodhisatwa di Hsinchu dapat mengembangkan kebijaksanaan agar ajaran Buddha dapat menyatu dengan ilmu pengetahuan. Ajaran Buddha berkaitan erat dengan ilmu pengetahuan. Dengan lebih bersungguh hati, kita bisa memadukan ajaran Buddha dengan ilmu pengetahuan. Prinsip kebenaran dalam ajaran Buddha sangat luas, tidak berujung, dan terkandung dalam segala sesuatu di alam semesta. Inilah prinsip kebenaran.

doc tzu chi indonesia

Begitu pula dengan ilmu pengetahuan. Ajaran Buddha juga terkandung dalam ilmu pengetahuan, termasuk pengetahuan medis. Saya berharap kelak, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk membabarkan Dharma. Lewat pameran, kita juga menggalakkan pola makan vegetaris. Sesungguhnya, yang ingin saya galakkan bukan bervegetaris sehari dalam setahun, melainkan setiap orang bervegetaris setiap hari setiap kali makan. Inilah yang disebut “Gerakan Makan Etis 111”.

Kita berharap setiap orang dapat bervegetaris setiap hari setiap kali makan. Kita harus menyadarkan setiap orang bahwa dengan bervegetaris, kesehatan tubuh dan ketajaman pikiran akan terjaga. Orang-orang harus tersadarkan. Demi memenuhi nafsu makan manusia, banyak hewan yang diternakkan. Banyaknya gas metana yang dihasilkan hewan ternak membawa dampak lebih serius bagi pemanasan global daripada cerobong asap, pabrik-pabrik, mobil, ataupun sepeda motor.

Singkat kata, akibat ulah manusia, Bumi telah mengalami kerusakan. Kini apa yang harus kita lakukan untuk menyelamatkan Bumi? Satu-satunya jalan adalah dengan berpadu dalam cinta kasih untuk mewujudkan dunia yang penuh kasih sayang.

“Pada tahun 2014, saya menjadi relawan daur ulang. Di Taoyuan, saya mendengar seorang relawan berbagi tentang menghirup keharuman Dharma. Saya tidak mengerti apa yang dia katakan, tetapi saya sangat penasaran dan bertanya kepada ketua tim saya. Keesokan harinya, saya bangun sekitar pukul 4 subuh dan berjalan ke tempat pelatihan. Di sana, saya melihat beberapa relawan mengikuti kebaktian pagi dan mendengar ceramah Master,” kata Huang Gui-xian, Relawan Tzu Chi.

doc tzu chi indonesia

“Awalnya, saya tidak mengerti apa-apa, tetapi saya tetap pergi ke tempat pelatihan setiap hari. Lama-kelamaan, saya pun memahami ajaran Master. Mendengar seruan Master dan teringat akan usia Master, saya memutuskan untuk mengikuti pelatihan relawan dan belajar menjadi orang yang bisa menolong sesama. Dengan mengenakan qipao hari ini, berarti saya mengenakan jubah kelembutan dan kesabaran. Saya akan semakin tekun dan bersemangat menapaki Jalan Bodhisatwa dan menjadikan Tiga Prinsip sebagai prinsip hidup saya,” tambahnya.

Kita juga melihat Bodhisatwa ini menggenggam waktu. Berhubung saya berkata bahwa kita sudah tak punya cukup waktu lagi, maka dia pun mendedikasikan diri dengan sepenuh hati. Dia juga menggenggam waktu untuk menghirup keharuman Dharma. Intinya, kita harus menggenggam waktu. Kita harus memanfaatkan waktu dan kehidupan kita dengan baik. Tekad saya adalah memahami hati Bodhisatwa dan melakukan praktik Bodhisatwa.

Memahami hati Bodhisatwa dan melakukan praktik Bodhisatwa berarti bersungguh-sungguh melindungi bumi dan mengasihi semua makhluk. Bodhisatwa datang ke dunia ini untuk menjangkau semua makhluk yang menderita. Inilah tujuan kita. Jadi, kita harus memiliki kesatuan hati. Bagaimana menjaga kesucian hati agar bisa sejernih bola kristal? Untuk memiliki hati sejernih bola kristal, kita harus memiliki kebulatan tekad seperti bola Kristal yang berpusat pada satu titik. Kita harus menyebarkan cinta kasih ke seluruh dunia. Semoga kalian bisa senantiasa bersungguh hati.

Mendedikasikan diri setelah pensiun untuk melindungi bumi
Memadukan ilmu pengetahuan dengan prinsip kebenaran
Bervegetaris demi kesehatan fisik dan batin
Saling mendampingi dengan cinta kasih dan kesatuan hati

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 30 Januari 2018

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 1 Februari 2018

Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -