Ceramah Master Cheng Yen: Saling Mendukung Pembinaan Berkah dan Kebijaksanaan

“Tahun ini saya berusia 84 tahun.Setiap hari, saya pergi ke posko daur ulang sekitar pukul 6 pagi,” ucap Li Xiu-zhu, relawan daur ulang.

“Tahun ini saya berusia 74 tahun,” ucap Shi Xiao Xiu-ju.

“Saya, 77 tahun.Saya melakukan daur ulangsehingga dipenuhi sukacita,merasa semakin muda,dan tubuh saya semakin sehat.Saya sangat bersyukur,” jelas Xu Rui-nan.

“Saya sudah berusia 85 tahun.Saya melakukan daur ulang mungkin sudah lebih dari 20 tahun.Saya tidak tahu pasti,” kata Xu Ju-an.

“Saya bersyukur kepada Masteryang memberikan ladang pelatihan pada saya.Saya merasa dipenuhi sukacita.Meski sudah lanjut usia,saya akan tetap melakukan daur ulang,” jelas Weng Chen Chun-lan.

“Saya telah melakukan daur ulangselama belasan tahun.Saya sangat gembira.Berkat Master, kami bisa melakukan daur ulangdengan penuh sukacita di posko daur ulang.Setiap hari, melihat barang-barang daur ulangmembuat saya dipenuhi sukacita.Saya juga tidak tahu mengapa,” cerita Yao A-lian.

doc tzu chi

Melihat para Bodhisatwa lansiamelakukan daur ulang dengan penuh sukacita,saya sungguh sangat tersentuh. Salah satu kisah yang menyentuhadalah kisah di Bagualiao.Para relawan kita membuat mantoudengan tepung yang tersisa di karung tepung.Setiap bulan, mereka bisa membuat500 hingga 600 butir mantou dari tepung tersebut.

“Saat mengumpulkan karung tepung di pabrik roti,kami harus menjaga kebersihan karung tepung.Kami hanya mengumpulkan barang daur ulangdan pihak pabrik membersihkan sampah sendiri.Setelah karung tepungdibawa ke posko daur ulang,kami harus mengenakan jas hujandan menutupi seluruh tubuhselain mata kami.Jika tidak, tubuh kami akan penuh tepungdan berwarna putih.Setelah karung-karung bersih dari tepung,baru ada yang mau membelinya.Jika tidak, tidak ada yang mau membelinya.Kita harus melindungi Bumidan mengurangi volume sampah.Saya bahkan mengayak tepung yang terkumpul.Setelah diayak,tepung itu terlihat indah dan bersih.Kami menggunakannya untuk membuat kue labu,pasta, dan mantou.Para relawan daur ulangmenikmatinya dengan gembira,” tutur Liu Ming-chun.

Jadi, kita jangan meremehkan sumber daya meski hanya sedikit.Seperti inilah kita mengumpulkan sumber dayadan melakukan daur ulang.Untuk merawat Bumidan mengurangi volume sampah,kita melakukan daur ulang.Sesungguhnya, kegiatan daur ulangbermanfaat untuk kesehatan jiwa dan raga kita.Yang terpenting,kita juga bisa menghimpun pahala.

Saya sering memberi tahu kalian bahwadengan bersumbangsih tanpa pamrih,kita akan menciptakan pahala yang tak terhingga.Bagai menyatukan tepungyang tersisa di sudut-sudut karunghingga terkumpul satu ember,seperti itulahrelawan di setiap posko daur ulang kitamengumpulkan barang daur ulang.Kita mengerahkan segenap hati dan tenaga.Begitu pula dengan relawan di Fengshan.

doc tzu chi

Suatu kali, saat tiba di sana,saya langsung berjalan masuk.Saat berada di dekat relawan daur ulang,saya melihat mereka sedang memasukkanbarang daur ulang ke dalam kantong besar.Saya merasa sangat tidak tega.Saya melihat di antara barang daur ulangjuga terdapat sisa makanan dari kotak makanandan sampah-sampah dari kamar kecil.Terdapat berbagai jenis sampah di sana.Melihatnya, saya semakin merasa tidak tega.Karena itu, saya berkata bahwakita harus mengimbau setiap keluargauntuk memilah sampah terlebih dahulusebelum diserahkan pada kita.

Kita mengumpulkan barang daur ulangbukan demi menghasilkan uang.Bukan demikian.Kita melakukannya karena mengasihi bumi.Kita tidak tega melihat bumi terlukadan udara tercemar.Ini tidak baik untuk paru-parudan organ tubuh kita.Karena itulah,kita harus menjaga kebersihan barang daur ulang.

Jika orang-orang tidak bisamengubah pola pikir mereka,maka kita terpaksa mempertegas konsep kita dengan menolak menerima barang daur ulang yang tercampur sampah.Jadi, setiap orang memahami bahwakita hanya menerima barang daur ulang.Saya juga mendengar tentang seorang relawanyang mendengar Dharmadan menyerapnya ke dalam hati.

“Dahulu, seorang relawan mengajak sayamengikuti ritual namaskara di Hualien.Itu adalah pertama kalinyasaya mengikuti ritual namaskara.Di sana, saya mendengar Mastermengulas tentang pembangunan rumah sakit.Saya lalu teringat akan ibu saya yang terbaring di tempat tidur. Saya sangat tidak tega melihatnya.Karena itu, saya mendonasikan 50.000 dolar NT.Saya juga mengambil beberapa kasetuntuk didengar di rumah.Usai mendengarnya,saya memberikannya pada orang lain.Setelah mendengar kaset berisi ceramah Master,saya mendonasikan empat ranjang pasien.Karena sering menonton Da Ai TV,saya bisa melihat banyak bencana.Tempat tinggal kitajuga dilanda banyak bencana.Saya merasa bahwa Master bagaikan batu besardan kami bagaikan batu-batu kecilyang memberikan dukungan pada Master. Terima kasih, Master,” kata Wang Chun-mei.

doc tzu chi

Dahulu, mereka hanyamendengar ceramah saya lewat kaset.Meski demikian, mereka dipenuhi sukacita.Mereka menyerap Dharma ke dalam hatidan membangun tekad agung.Karena memiliki jalinan jodoh dengan saya,mereka bisa merasakan sukacitameski hanya mendengar suara saya.Hingga kini,mereka masih menapakijalan yang sama dengan saya.

Saya juga mendengar bagaimana merekamengasihi orang yang saya kasihidan melakukan hal yang ingin saya lakukan.Benar, inilah yang harus kita lakukandari kehidupan ke kehidupan.Meski kini kita sudah lanjut usia,tetapi kita harus bersama-sama mengembanmisi Tzu Chi dari kehidupan ke kehidupan,benar tidak? (Benar)Jadi, kita harus membangun tekad dan ikrar.

Kita harus membina tabiat baikdan membawa kebijaksanaan kitake kehidupan mendatang.Di kehidupan mendatang,bertemu dengan siapa pun,kita bisa berbagi Dharmadan mengajak merekauntuk berbuat baik.Saya juga berharap saya bisa berbuat demikiandi kehidupan mendatang.Di kehidupan berikutnya, saat melihat kalian,saya juga akan berkata,“Kemarilah, kita sudah pernah bertemudi kehidupan sebelumnya. Di kehidupan ini,kita harus terus berbuat baik bersama.”

Jadi, kita harus melenyapkantabiat buruk kita di kehidupan inidan terus membina tabiat baik.Dalam keluarga besar Tzu Chi,semua orang bersatu hatidan saling memperhatikan.Ini merupakan suatu berkah.Kita harus menghargai berkah dan jalinan jodoh iniserta terus menciptakan jalinan jodoh baik.

Buddha mengajari kita bahwasebelum mencapai kebuddhaan,kita harus menjalin lebih banyak jodoh baik.Dalam keluarga besar Tzu Chitelah terhimpun banyak berkah.Berkat berkah yang diciptakan setiap orang,kita semua dipenuhi berkah besar.Karena itu, sesama manusiahendaknya saling menumbuhkan kebijaksanaan.Inilah yang disebutmembina berkah sekaligus kebijaksanaan.Saya berharapsaat saya memberikan ceramah,kalian bisa mengikuti ceramah saya.Dengan demikian,kita baru bisamembentuk jalinan jodoh yang mendalamdan kembali bergabung dalam sebuah keluarga besardi kehidupan mendatang.Bisakah kalian melakukannya? (Bisa)Baik.

Saya berterima kasih pada kaliandan mendoakan kalian.Saya akan kembali berkunjung ke sini untukmengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun.Kalian harus menjaga diridan kesehatan baik-baik.Saat saya berkunjung ke sini lagi,kalian harus sehatdan mengikuti acara Pemberkahan Akhir Tahun.Bisakah kalian melakukannya? (Bisa)Baik, saya mendoakan kalian.Semoga kalian bisa membina berkahsekaligus kebijaksanaan. Terima kasih.

Memanfaatkan tepung terigu untuk menjalin jodoh baik
Menyerap Dharma ke dalam hati dan mengembangkan kebijaksanaan
Menerapkan konsep bersih dari sumbernyadengan menolak barang yang tercampur sampah
Saling mendukung pembinaan berkah dan kebijaksanaan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 23 Juli 2017

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia, Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina

Ditayangkan tanggal 25 Juli 2015

Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -