Ceramah Master Cheng Yen: Semangat Celengan Bambu Menciptakan Siklus Kebajikan


Saya telah melihat bagaimana relawan Tzu Chi membimbing warga Bohol dengan sepenuh hati. Relawan Tzu Chi membagikan keterampilan mereka di pedesaan dan pegunungan karena di sana banyak rumah yang telah bobrok. Berhubung bertumbuh dengan sangat cepat, bambu dapat menjadi bahan bangunan yang baik. Tentu saja, kita juga membutuhkan himpunan cinta kasih dari semua orang.

Cinta kasih semua orang harus dihimpun, bagaikan bambu yang dianyam untuk membangun rumah. Batang bambu yang telah dibelah disatukan menjadi bahan untuk membangun rumah yang kokoh. Agar mereka dapat memperbaiki kehidupan, kita harus membantu mereka.

Buddha datang ke dunia untuk mengajarkan praktik Bodhisatwa, membimbing semua orang melihat penderitaan, dan melenyapkan penderitaan semua makhluk. Terlebih lagi, setelah melenyapkan penderitaan, kita harus berbagi Dharma dengan mereka. Relawan kita telah pergi ke tempat-tempat yang terpencil untuk membantu orang-orang di sana dan membangkitkan cinta kasih mereka.

Ini adalah tahun ke-9 Tzu Chi dijalankan di Pulau Bohol. Sebentar lagi sudah memasuki tahun ke-10. Empat Misi Tzu Chi telah berkembang di sana. Tahun ini, berkat upaya Kakak Michael, Tzu Chi telah menjangkau 4 wilayah dan telah menginspirasi lebih dari 10 ribu donator,” kata James Chua relawan Tzu Chi.

“Dalam beberapa bulan terakhir, masyarakat Pulau Bohol telah menggalang lebih dari 1,7 juta peso untuk bencana gempa Turki dan Suriah. Meski hanya jumlah yang kecil, mereka berharap dapat membantu orang-orang yang membutuhkan,” kata Michael Siao relawan Tzu Chi.


Saya sungguh tersentuh. Kalian semua memiliki cinta kasih yang tulus. Saat ini, kita memiliki cukup banyak relawan di Pulau Bohol. Saya ingin memberi tahu semuanya bahwa saat ini, perangkat seluler telah tersebar di mana pun. Begitu pula dengan tablet. Ketika kita memikirkan seseorang, kita dapat segera mengirimkan pesan dan menanyakan kabarnya.

Hendaknya kita membangkitkan cinta kasih semua orang agar mereka juga dapat menjangkau tetangga dan warga komunitas untuk mencurahkan perhatian. Saya berharap Bodhisatwa dapat ditemukan di seluruh dunia. Saat setiap orang membangkitkan cinta kasih dan bersumbangsih sebagai Bodhisatwa untuk menciptakan berkah bagi dunia, barulah kita dapat menghalau bencana dan meringankan dampak bencana yang ditimbulkan.

Saat ini, saya sungguh khawatir dengan perubahan iklim yang terjadi. Di masa depan, perubahan iklim akan lebih sulit diatasi. Inilah yang saya khawatirkan. Tidak ada cara lain selain menyucikan hati manusia. Hendaklah kita menyebarkan Dharma dan membangkitkan cinta kasih semua orang. Satu cinta kasih dapat menciptakan satu berkah. Hanya dengan menciptakan berkah, kita dapat melenyapkan bencana. Saya merasa sungguh bersyukur.

Saya berharap kita dapat terus membimbing orang lain dan menginspirasi mereka sehingga orang-orang di setiap tempat mampu memberikan bantuan. Tzu Chi adalah dunia Bodhisatwa. Janganlah kita meremehkan diri sendiri. Di alam manusia inilah kita bisa menjadi Bodhisatwa. Setiap orang yang bertekad untuk bersumbangsih dapat disebut Bodhisatwa. Saya sungguh bersyukur dan menghormati kalian semua. Setiap kali, saya selalu memanggil kalian dengan "Bodhisatwa sekalian".


Orang-orang yang berinteraksi dengan saya memiliki jalinan jodoh dengan saya. Berhubung memiliki jalinan jodoh dengan saya, mereka menerima ajaran saya dengan sukacita. Berhubung menerima ajaran saya dengan sukacita, mereka pun mendedikasikan diri di Tzu Chi. Saya selalu mendengar relawan kita berkata, "Master berharap dapat melakukan ini." Saya merasa sungguh terhormat dan sungguh bersyukur. Saya mendoakan semuanya dengan tulus hati.

Hendaklah kita menjadikan hati Buddha sebagai hati kita sendiri dan menjadikan tekad guru sebagai tekad kita sendiri. Kalian hendaknya memiliki hati Buddha dan tekad saya sekaligus. Hati Buddha adalah kebijaksanaan dan tekad saya ialah menciptakan berkah. Ini disebut dengan membina berkah dan kebijaksanaan sekaligus. Insan Tzu Chi telah membina keduanya. Semuanya mengasihi, melindungi, dan menginspirasi satu sama lain. Dharma dapat menginspirasi dan menyucikan hati manusia. Inilah Dharma.

Lihatlah, di Pulau Bohol, relawan menggunakan kebijaksanaan untuk membimbing orang-orang di sana. Selama semua orang bersatu, menciptakan berkah bagi masyarakat bisa dilakukan. Inilah silsilah Dharma Jing Si dan mazhab Tzu Chi yang harus kita praktikkan secara nyata. Tujuan dari praktik celengan bambu bukanlah uang, melainkan agar semua orang memahami Tzu Chi. Tzu Chi menghimpun donasi kecil dari banyak orang lewat praktik celengan bambu. Donatur kita bukan hanya komisaris kehormatan yang menyumbangkan banyak uang sekaligus. Bukan.


Seorang komisaris kehormatan rela melepas materi yang dimiliki dan yang diperolehnya ialah berkah. Apa yang kita tabur, itulah yang kita tuai. Uang yang disumbangkannya kepada Tzu Chi telah membentuk lautan pahala baginya. Jika seseorang ingin beramal sendiri, bahkan jika dia menyumbangkan 10 juta dolar, berapa banyak bantuan yang dapat dia berikan? Dia hanya dapat menyumbang satu kali dan tidak mungkin setiap bulan menyumbang 10 juta dolar.

Namun, ketika semua orang bersumbangsih dengan uang kecil dan melakukannya setiap hari, semuanya telah membangkitkan cinta kasih. Ini disebut dengan memperpanjang jalinan kasih sayang. Setiap hari, kita harus bertekad untuk melakukan hal baik dan membantu orang lain. Saat semua orang menghimpun cinta kasih, maka terbentuklah cinta kasih agung. Pada saat yang sama, kita juga menyucikan hati manusia.

Ketika kita bertemu dengan seseorang dan memperkenalkan Tzu Chi padanya, kita telah menyucikan hatinya. Jadi, saya sungguh berharap semuanya dapat sering berbagi tentang Tzu Chi. Ini tidak hanya dapat menginspirasi orang lain, tetapi juga dapat memperteguh tekad kita. Inilah yang disebut menciptakan berkah bagi masyarakat dengan kebijaksanaan. Apakah kalian mendengarkan saya? (Ya) Terutama, kaum muda saat ini harus memiliki semangat misi untuk memikul bakul beras bagi dunia.

Bakul beras dianyam perlahan dengan bambu. Setelah dianyam, hendaknya semua memikulnya. Kita harus membimbing orang lain melakukannya. Kalian semua adalah teladan kehidupan. Saya berterima kasih kepada kalian dan mendoakan kalian. 

Menyebarkan Dharma setelah melenyapkan penderitaan
Merespons semangat celengan bambu dan membangkitkan cinta kasih
Membina berkah dan kebijaksanaan dengan hati Buddha dan tekad guru
Memikul bakul beras dan menapaki Jalan Bodhisatwa   

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 25 Juni 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet, Felicia
Ditayangkan Tanggal 27 Juni 2023
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -