Ceramah Master Cheng Yen: Semua Orang di Dunia bagaikan Satu Keluarga

Di India dan Bangladesh sering terjadi bencana banjir dan badai. Warga yang tinggal di wilayah yang terkena dampak bencana kebanyakan adalah orang yang berpenghasilan rendah dan kurang mampu. Kehidupan mereka sudah sangat kekurangan, kini ditambah lagi terjadinya bencana, mereka benar-benar sangat menderita.

Banyak bangunan di sana sudah sangat rapuh. Terjangan Siklon Fani kali ini sangat kuat. Bangunan yang rapuh sudah pasti tak bisa menahan terjangan angin kencang. Pohon-pohon besar tumbang hingga akar-akarnya ikut tercabut dan telah menimpa mobil sedan yang berada di bawahnya. Rumah yang agak kukuh pun hancur tertimpa pohon. Itu sungguh sangat menakutkan.

Saya sering berkata bahwa kita jangan mengira diri kita sangat kuat dan bisa melawan kekuatan alam. Apakah itu mungkin? Kekuatan alam sangatlah besar. Jadi, kita harus merendahkan hati kita. Yang terpenting ialah mawas diri dan tulus. Hanya ketika mawas diri dan tulus, kita dapat memiliki cinta yang tulus. Sungguh, beberapa negara juga mengalami bencana. Banyak kisah orang yang menderita tidak habis untuk diceritakan.

 

“Hingga 1 Mei, di Nord-Kivu dan Ituri, Republik Demokratik Kongo

sudah terjadi 1.510 kasus wabah Ebola. Di antaranya, 994 orang sudah meninggal dunia,” kata Michael Ryan, Executive Director Health Emergencies Programme WHO.

Kita bisa mendengar bahwa wabah Ebola terus terjadi di Afrika. Warga di Republik Demokratik Kongo menganggap bahwa wabah Ebola yang terjadi di sana dibawa oleh tim medis internasional karena kedengkian, dll. Jadi, warga sana menyerang tim medis internasional.

“Setiap kali ingin mengendalikan penyebaran virus, kami akan menemui ancaman keselamatan yang sangat besar. Sejak bulan Januari, kami telah mengalami serangan sebanyak 119 kali. Di antaranya, ada 42 kali yang langsung menyasar fasilitas medis. Sebanyak 85 petugas medis mengalami luka-luka atau meninggal dunia,” tambah Michael Ryan.

Karena itu, virus tersebut belum terkendali. Banyak tenaga medis

yang ingin pergi ke sana, tetapi mereka harus mempertimbangkan masalah keselamatan sehingga tak begitu berani pergi memberi bantuan. Warga lokal mencurigai cinta kasih para tenaga medis. Karena itu, warga lokal menyerang para tenaga medis. Inilah penderitaan di dunia sekarang.

 

Dunia memang penuh penderitaan. Inilah akibat karma kolektif semua makhluk yang harus kita hadapi. Jika kita tidak mengubah pola pikir, bencana alam dan ulah manusia akibat karma kolektif ini sangat sulit kita lenyapkan. Yang bisa kita lakukan sekarang ialah berfokus untuk melakukan perbuatan baik, menyucikan hati manusia, serta berinteraksi dengan orang lain dan mendorong mereka untuk bersumbangsih dengan cinta kasih.

Contohnya di Afrika Timur, relawan kita di Mozambik sudah beberapa hari berturut-turut memberikan bantuan bencana. Demi menenangkan hati warga, relawan kita membawa sukacita bagi warga,

lalu berbagi Dharma dengan mereka.

"Tekad yang luas dan luhur" artinya ialah kita harus membangun ikrar agung. Apakah kalian tahu apa itu ikrar agung?” kata Denise Tsai, Relawan Tzu Chi.

“Ya.”

“Misalnya, kita ingin membantu seluruh warga di Mozambik ataukah hanya ingin membantu keluarga sendiri?” tambah Denise Tsai.

“Tidak.”

“Yang mana? Kita ingin membantu setiap orang.” pungkas Denise Tsai.

Meski sangat kekurangan, tetapi tekad mereka tak tergoyahkan. Tekad mereka sangat teguh dan hati mereka sangat luas. Dengan tekad yang teguh dan hati yang tak mementingkan diri sendiri, mereka pergi membantu orang lain. Seperti itulah mereka memiliki


tekad yang luas dan luhur serta teguh tak tergoyahkan. Mereka tak tega melihat orang menderita, maka bersumbangsih untuk meringankan penderitaan para korban bencana.

Setelah meringankan penderitaan batin dan fisik para korban bencana, relawan kita berbagi Dharma dengan mereka. Selama beberapa hari ini, relawan kita sudah membagikan barang bantuan kepada hampir 10.000 keluarga. Setiap hari, relawan kita bersumbangsih seperti itu.

Kita bisa melihat barang-barang bantuan yang diterima para korban bencana sangatlah banyak. Sebagian barang mereka topang di atas kepala dan sebagian lagi dijinjing dengan kedua tangan mereka. Melihat para korban bencana menerima banyak barang, saya merasa sangat terhibur. Namun, ini hanya peralatan bangunan yang diberikan kepada mereka secara darurat agar mereka dapat membangun pondok jerami yang sederhana untuk tempat tinggal sementara.

Singkat kata, kita masih harus terus berusaha untuk memberikan bantuan kepada mereka. Semoga setelah melihat penderitaan, orang-orang dapat menyadari berkah. Kita harus menggenggam jalinan jodoh dan menciptakan berkah bagi dunia untuk menumbuhkan berkah  dan kebijaksanaan diri sendiri. Jika tidak melihat penderitaan, kita tidak dapat membangkitkan cinta kasih kita.


Kita memiliki berkah untuk menyumbangkan uang. Uang yang dikumpulkan sedikit demi sedikit juga dapat menolong banyak orang. Tetes-tetes sumbangsih dari orang-orang dapat menolong orang banyak. Jadi, saya berharap orang-orang dapat bersumbangsih dengan cinta kasih. Cinta kasih yang dihimpun tetes demi tetes dapat menjadi kekuatan besar untuk membantu para korban bencana mengubah kehidupan mereka.

Kemarin, saya meminta kepada para staf Divisi Kerohanian untuk membuat perencanaan tentang pembangunan perumahan cinta kasih di beberapa desa. Kita harus mencari tahu berapa banyak keluarga yang ada dalam satu suku dan berapa banyak suku yang dikumpulkan

untuk membentuk satu perumahan agar mereka bisa tinggal dengan aman. Inilah proyek yang akan kita jalankan.

Sekolah juga sangat penting. Akhir-akhir ini, relawan kita pergi ke sekolah-sekolah untuk menyurvei kondisi gedung sekolah dan telah mencatatnya. Kita juga sedang membuat perencanaan bantuan jangka panjang. Berhubung hidup di Bumi yang sama, kita semua adalah satu keluarga. Saya berharap semua orang mawas diri dan tulus. Mari kita berdoa semoga dunia aman dan tenteram, iklim bersahabat, masyarakat harmonis, serta setiap keluarga aman dan tenteram. Terima kasih, semuanya. Saya mendoakan kalian semua.

 

Penderitaan terjadi akibat karma kolektif semua makhluk

Bantuan jangka panjang di Afrika Timur mulai direncanakan

Membantu warga lewat pembangunan Perumahan Cinta Kasih dan sekolah

Semua orang di dunia bagaikan satu keluarga

 

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 6 Mei 2019

Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,

Penerjemah: Hendry, Karlena, Li Lie, Marlina

Ditayangkan tanggal 8 Mei 2019

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -