Ceramah Master Cheng Yen: Senantiasa Memutar Roda Dharma

“Satu orang satu kebajikan demi menghalau bencana. Tzu Chi mendoakan kalian,” ucap semua relawan Tzu Chi.

“Asalkan kita membina niat baik, niat jahat tidak akan timbul. Meski kita belum memahami penderitaan banyak orang, tetapi kita tahu bahwa sesungguhnya, kita sangat beruntung dan dipenuhi berkah. Jadi, kita hendaknya berbagi apa yang kita miliki dan menyebarkan cinta kasih lewat Tzu Chi,” kata Ng Kee Wei pendiri toko ritel farmasi.

“Saya melihat bahwa Tzu Chi selalu membantu orang-orang yang benar-benar membutuhkan. Jadi, kami juga bersumbangsih semampu kami,” kata Lin Yu-ming warga.

“Saya mengenal Tzu Chi karena ia tidak membeda-bedakan suku. Tzu Chi membantu pasien gagal ginjal tanpa membeda-bedakan suku. Baik suku Melayu maupun warga keturunan Tionghoa dan India, semuanya dibantu. Jadi, saya juga harus bersumbangsih semampu saya,” kata warga lainnnya.

Kita melihat insan Tzu Chi Malaysia menyerukan “satu orang satu kebajikan”. Saya masih ingat pada tanggal 13 Oktober 2001, kita menggalakkan “satu orang satu kebajikan demi menghalau bencana”. Apa jalinan jodoh di baliknya?

 

Pada tanggal 11 September 2001, menara kembar di World Trade Center, AS ditabrak oleh pesawat terbang yang menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka. Selama beberapa waktu itu, kondisi di seluruh dunia tidak tenteram.

Demi mendoakan para korban, saya mengimbau insan Tzu Chi di seluruh dunia untuk berdoa dengan tulus dan melakukan gerakan pada tanggal 13 Oktober untuk mengajak setiap orang melakukan satu kebajikan. Demikianlah gerakan ini dimulai.

Saya ingat bahwa hari itu, saya berada di Kompleks Tzu Chi Guandu. Pagi hari di New York merupakan malam hari di Taiwan dan kita mengadakan acara doa secara bersamaan. Saat lonceng berbunyi, semua orang beranjali dan berdoa dengan tulus.

Sungguh, kita harus hidup berdampingan dengan semua orang di seluruh dunia. Di mana pun bencana terjadi, kita tidak tega melihat penderitaan orang lain dan dapat turut merasakan penderitaan mereka. Karena itulah, kita mengimbau orang-orang untuk menyucikan hati serta melepas keluh kesah, dendam, dan benci di dalam hati. Manusia telah menimbulkan banyak tragedi. Jadi, kita hendaknya mengingatkan orang-orang. Dunia ini penuh dengan bencana.


Kini Amerika Serikat juga dilanda kebakaran besar yang mengakibatkan banyak orang harus dievakuasi. Palang Merah, Tzu Chi, dan LSM lainnya tengah memberikan bantuan. Inilah kekuatan cinta kasih. Saat bencana terjadi, demikianlah kekuatan cinta kasih dikerahkan. Yang sangat penting ialah membangkitkan cinta kasih dalam keseharian.

Kita bisa melihat insan Tzu Chi di seluruh dunia yang bagaikan Bodhisatwa dunia. Tidak peduli seberapa jauh dan sulitnya perjalanan, insan Tzu Chi tetap menjangkau orang-orang yang menderita. Lansia sebatang kara di wilayah terpencil ataupun orang yang berketerbatasan gerak juga diajak keluar oleh relawan kita untuk beraktivitas.

Relawan kita membuka pintu daur ulang bagi para lansia dan orang berketerbatasan fisik agar mereka dapat melatih tubuh dan pikiran mereka serta membuka pintu hati mereka. Sungguh, setiap kali melihatnya, saya merasa sangat tersentuh dan bersyukur pada insan Tzu Chi.

Insan Tzu Chi di seluruh dunia memiliki kesatuan hati dan tekad untuk menapaki Jalan Tzu Chi yang lapang. Saya sangat bersyukur pada mereka. Jadi, janganlah kita menyerah untuk menggalakkan “satu orang satu kebajikan” dengan memutar roda Dharma.

Kita telah menyebarkan semangat Tzu Chi ke berbagai negara dengan memutar roda Dharma. Ajaran kebajikan harus terus disebarkan ke seluruh dunia demi menghalau bencana. Dengan terus menyebarkan kebajikan hingga setiap orang membangkitkan niat baik, kita bisa menghalau bencana. Baik lansia, anak-anak, kaum terpelajar, orang biasa, orang yang berketerbatasan gerak, maupun yang leluasa bergerak, semuanya kita ajak untuk melakukan daur ulang. Saat setiap orang melakukan daur ulang, kita bisa menjaga kebersihan komunitas, mengurangi volume sampah, dan mengolah barang yang tidak berguna menjadi barang yang berguna.


Kemarin, kita melihat Sheng-lun berbagi bahwa kita berhasil mendaur ulang kotak makanan dan gelas kertas yang sebagian besar dibakar. Ada beberapa lapis dari kotak makanan dan gelas kertas yang tidak bisa didaur ulang dan harus dipisahkan terlebih dahulu agar lapisan yang bisa didaur ulang dapat diolah menjadi tisu ataupun konblok.

Dengar-dengar, konblok ini dapat dilewati oleh truk bermuatan puluhan ton tanpa mengalami kerusakan. Ini berkat adanya kesungguhan hati. Sampah yang menumpuk bagaikan gunung akan menimbulkan pencemaran jika dibakar. Kita mendaur ulang sumber daya yang ada. Kita juga bisa menanam tanaman di konblok tersebut.

Intinya, asalkan bersungguh hati, kita akan menyadari bahwa alam, tubuh manusia, kebenaran, dan batin kita merupakan satu kesatuan. Asalkan kita bersungguh hati, kita bisa melihat kebenaran di mana-mana.

Jadi, semoga semangat “satu orang satu kebajikan” bisa tersebar ke seluruh dunia lewat Tzu Chi agar dunia tenteram dan terbebas dari bencana. Jika masing-masing insan Tzu Chi dapat menginspirasi kebajikan satu orang, maka seluruh dunia akan aman dan tenteram serta terbebas dari bencana.

Melepas dendam dan benci serta membangkitkan rasa empati
Menginspirasi cinta kasih dan kebajikan
Senantiasa memutar roda Dharma demi menghalau bencana
Semua orang di seluruh dunia hendaknya hidup berdampingan

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 15 Oktober 2019
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia,
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 17 Oktober 2019

Tanamkan rasa syukur pada anak-anak sejak kecil, setelah dewasa ia akan tahu bersumbangsih bagi masyarakat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -