Ceramah Master Cheng Yen: Senantiasa Mendalami Dharma demi Mencapai Kebuddhaan
Semua orang hendaklah bersungguh hati dan senantiasa memiliki pandangan benar. Demi menjangkau makhluk yang menderita, barulah Bodhisatwa bertekad untuk menapaki Jalan Bodhisatwa. Buddha juga melihat penderitaan di dunia ini sehingga memutuskan untuk mencari kebenaran di dunia ini. Buddha mendapati bahwa kebenaran di dunia ini tak lepas dari penderitaan.
Setelah melihat dan memahami penderitaan, barulah kita bisa bergerak untuk menolong orang-orang yang menderita. Mereka yang bergerak untuk menolong orang-orang yang menderita adalah Bodhisatwa. Bodhisatwa merupakan makhluk berkesadaran. Saya sering mengatakannya.
Meski saya sering mengatakannya, tetapi makhluk awam selalu melupakannya dan bingung. Karena bingung, meski mendengarkan, mereka tetap menjalani hidup sebagai makhluk awam dan melupakan apa yang mereka dengar. Mereka baru mendengar prinsip kebenaran pada pagi hari dan setelah mendengarnya, mereka mulai menjalani keseharian mereka. Saat menjalani keseharian mereka, mereka kembali menjadi makhluk awam. Jalan suciwan yang mereka dengar di pagi hari sudah mereka lupakan dan mereka dengan cepat kembali pada jalan makhluk awam.
Makhluk awam menghadapi banyak masalah dan bersikap perhitungan satu sama lain. Semula, mereka memiliki tabiat buruk. Meski sudah mendengar Dharma dan terus melatih diri, tetapi dengan hati yang penuh noda, Dharma yang murni yang masuk ke dalam hati juga akan ditutupi noda. Jadi, kita harus bersungguh hati mendengar Dharma. Berpegang pada Dharma tanpa ternoda disebut tekun pada esensi. Esensi Dharma ini tidaklah bernoda.
Bagaimana kita menyerap Dharma ke dalam hati agar hati kita tersucikan dan tidak bernoda? Dengan sedikit noda di dalam hati kita saja, Dharma tidak dapat menyucikan hati kita. Noda di dalam hati kita merintangi Dharma yang akan membimbing kita sehingga kita tidak dapat dibimbing. Jadi, Dharma tidak dapat membimbing kita. Karena itu, kita harus bersungguh hati. Dharma terdapat di sekeliling kita. Jika tidak mengambil dan menggunakannya, kita tidak dapat dibimbing. Senantiasa berpikir tentang mendalami Dharma disebut bersemangat.
Berhubung ingin meneladan Buddha, kita harus senantiasa berpikir untuk menuju arah yang benar. Arah yang benar bagi kita ialah mendalami Dharma dengan hati yang murni. Kita harus mendalami Dharma dengan hati yang murni. Kita harus mempraktikkan ajaran kebajikan tanpa bermalas-malasan. Kita harus tekun dan bersemangat. Tekun berarti tidak bermalas-malasan.
Saat berbicara, setiap kata kita harus berlandaskan pelatihan diri kita, baru bisa bermanfaat bagi orang-orang. Jika tidak, berbagi banyak prinsip kebenaran juga tidak bermanfaat bagi orang-orang. Jadi, kita harus melatih diri terlebih dahulu, barulah ucapan kita bermanfaat. Kita harus tekun mempraktikkan ajaran kebajikan karena yang ada dalam pikiran kita adalah ajaran kebajikan.
Bodhisatwa harus terjun ke masyarakat untuk membimbing orang-orang dengan berbagi Dharma. Kita harus menggunakan kesungguhan dan cinta kasih tanpa pamrih untuk merangkul mereka dan menggandeng tangan mereka. Dengan cinta kasih yang tulus, kita mengasihi semua makhluk bagai orang tua mengasihi anak-anak.
Kita harus membina ajaran kebajikan serta tekun dan bersemangat mempraktikkannya. Kita harus tekun mempraktikkan ajaran kebajikan tanpa bermalas-malasan. Kita harus sangat waspada dan gesit. Kita harus bersungguh-sungguh melakukan hal yang benar dengan cepat.
Setiap perbuatan dan ucapan kita hendaklah membawa manfaat dan kebahagiaan bagi orang-orang. Kita berharap ucapan kita dapat bermanfaat bagi orang lain. Hal-hal yang kita lakukan juga demi menolong orang lain. Inilah yang disebut membawa manfaat dan kebahagiaan.
Kita mengubah penderitaan menjadi kebahagiaan. Penderitaan dan kebahagiaan bagaikan dua sisi mata uang. Saat kita membaliknya, penderitaan akan berubah menjadi kebahagiaan. Bagi orang-orang yang khawatir dan depresi, kita berbagi prinsip kebenaran dengan mereka agar mereka terbebas dari kekhawatiran dan bisa berpikiran terbuka. Tanpa kekhawatiran, mereka secara alami akan bahagia.
Demikianlah kita mengubah kekhawatiran menjadi kebahagiaan. Ini disebut membawa manfaat dan kebahagiaan tanpa bermalas-malasan. Kita tidak boleh bermalas-malasan. Intinya, kita harus tekun dan bersemangat melatih diri untuk membawa manfaat dan kebahagiaan bagi semua makhluk. Inilah cara terbaik untuk membalas budi Buddha atas ajaran-Nya. Ini disebut memberi persembahan kepada Buddha. Melihat orang yang diajari mempraktikkan apa yang dipelajari, orang yang mengajari akan dipenuhi sukacita.
Dalam telekonferensi belakangan ini, saya dipenuhi sukacita setiap hari. Demikian Dharma yang dibabarkan, demikian pula ajaran yang diterima. Ajaran saya bisa diterima oleh para insan Tzu Chi. Berhubung bisa menerima dan mempraktikkannya, mereka selalu melakukan hal yang benar. Saat mendengar laporan mereka, saya memuji mereka, “Kalian telah melakukan hal yang benar dan menuruti kata-kata saya.” Belakangan ini, saya terus memuji bahwa setiap relawan kita telah melakukan hal yang benar.
Saat ini, pandemi COVID-19 masih menyelimuti seluruh dunia. Bagaimana kita menenangkan hati orang-orang dan bersumbangsih tepat waktu bagi orang-orang yang membutuhkan? Insan Tzu Chi telah melakukannya. Cara apa yang mereka gunakan? Mereka berbagi pengalaman mereka.
Saya berkata, “Benar, kalian telah melakukannya dengan baik. Saya bersukacita mendengarnya.” Setelah bersumbangsih, mereka melaporkannya pada saya dan saya memuji mereka, “Kalian telah melakukannya dengan benar.”
Jadi, kita hendaknya memahami bahwa inilah Dharma. Kita mempraktikkan Dharma di dunia untuk membimbing orang-orang. Inilah hal yang benar. Jadi, mari kita bersungguh hati.
Hal-hal di dunia ini lebih banyak daripada ajaran Buddha. Namun, sedikit ajaran Buddha saja sudah bisa kita terapkan dalam segala hal. Jadi, kita harus bersungguh hati.
Berpegang pada Dharma tanpa ternoda dan tekun
melatih diri
Senantiasa berpikir tentang mendalami Dharma dan
memutus tabiat buruk
Menjangkau semua makhluk yang menderita dan menapaki
jalan menuju kebuddhaan
Membawa manfaat dan kebahagiaan bagi semua makhluk dengan cinta kasih berkesadaran
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina
Ditayangkan tanggal 08 September 2020