Ceramah Master Cheng Yen: Staf dan Relawan Bekerja Sama Menjadi Batu Karang Pelindung


“Kali ini, para relawan dan staf bekerja sama untuk membersihkan RS Tzu Chi Taipei. Semua orang melakukannya dengan sukacita. Kita bisa melihat kesatuan para staf dan relawan. Semua orang berinteraksi dengan sangat harmonis. Setiap orang dipenuhi rasa syukur,”
kata Li Feng-shi relawan Tzu Chi.

“Setelah menyelesaikan tugas kami pada pukul 16.30, kami mengadakan rapat kecil setiap hari. Kepala Sekretaris Qiao dan kepala perawat di bagian yang kami bersihkan hari itu akan berbagi pengalaman dengan kami dan memberikan sedikit saran sebagai pertimbangan untuk perbaikan keesokannya,”
kata Hong Jia-jun relawan Tzu Chi.
“Para relawan Tzu Chi di wilayah utara sangat menjaga dan mendukung RS Tzu Chi Taipei. Pembersihan kali ini membuat saya sangat tersentuh. Di Tzu Chi, Master membimbing kita menyalurkan bantuan bencana. Ini agak mirip dengan pembersihan ini. Kita terus melakukan peningkatan dan perbaikan sehingga ada makin banyak metode yang menakjubkan untuk melakukan sesuatu dengan baik,” kata Chao You-chen Kepala RS Tzu Chi Taipei.

“Pertama, semua peralatan yang kita gunakan telah memenuhi standar. Bagaimana membersihkan kaca, bagaimana membersihkan kamar mandi, bagaimana membersihkan wastafel, bagaimana membersihkan pantri, semuanya ada prosedur operasi standarnya. Selain itu, juga ada video pembelajaran. Saya sungguh sangat kagum,” lanjut Chao You-chen.

“Saya mewakili seluruh staf dan pengguna rumah sakit ini, baik yang menyelamatkan maupun yang diselamatkan, bersyukur kepada para relawan kita. Berkat kesungguhan hati kalian, setiap sudut rumah sakit kita dipenuhi cinta kasih,” pungkas Chao You-chen.

Setiap orang bersumbangsih dengan sukacita dan damai. Makin sering bersumbangsih, kalian makin sukacita. Ini berbeda dari profesi pada umumnya yang memperhitungkan berapa banyak yang dikerjakan dan berapa banyak waktu yang dihabiskan. Makin perhitungan, kita akan makin lelah dan tidak akan merasa sukacita. Namun, yang dilakukan insan Tzu Chi ialah bersumbangsih. Setiap orang bersumbangsih dengan sangat tulus.


Setiap kali melihat insan Tzu Chi, saya pun teringat akan "Gatha Pendupaan". Ketulusan cinta kasih insan Tzu Chi merupakan aroma yang harum. Saat melihat ketulusan insan Tzu Chi, saya sungguh bisa mencium keharumannya. Saya bisa melihat ketulusan para insan Tzu Chi.

Rumah sakit kita yang begitu besar di Taipei entah telah menyelamatkan nyawa berapa banyak orang. Setelah pasien yang didera penyakit datang, kita melenyapkan penderitaan batin dan fisik mereka sehingga mereka dapat keluar dengan sukacita. Inilah yang dilakukan oleh insan Tzu Chi.

Saat saya hendak membangun rumah sakit, dengan ketulusan dan cinta kasih, para insan Tzu Chi memberikan dukungan. Setiap potong batu bata, setiap sak semen, dan setiap genggam pasir dihimpun sedikit demi sedikit oleh para insan Tzu Chi untuk mendukung pembangunan RS Tzu Chi. Setelah rumah sakit kita beroperasi, insan Tzu Chi juga bersumbangsih sebagai relawan RS.

Para relawan Tzu Chi bersumbangsih di rumah sakit dan para staf kita memberikan pelayanan di posisi masing-masing. Tentu saja, kepala RS kita memimpin para staf dengan baik. Setiap orang berkata bahwa pelayanan RS kita sangat baik. Sesungguhnya, apakah yang menambah nilai RS kita? Para relawan kita.

Saat pasien tiba di pintu masuk rumah sakit kita, sudah ada relawan yang memapah, mengarahkan, atau mendampingi mereka. Jika ada lansia yang mengalami keterbatasan gerak, relawan kita akan memapah mereka. Jika ada yang kesulitan dalam mendaftar, relawan kita juga akan membantu mereka. Intinya, relawan kita membantu dalam berbagai aspek.


Saya yakin bahwa seluruh staf rumah sakit kita juga telah merasakan sumbangsih tulus para relawan kita. Para relawan kita telah meringankan beban para staf kita dengan membantu melakukan berbagai hal. Para staf dan relawan kita membina rasa syukur dan bersumbangsih tanpa pamrih. Inilah yang disebut menyatukan hati.

Para staf dan relawan kita memiliki kesatuan hati untuk melayani pasien. Orang-orang yang dilayani merasa sangat puas. Orang-orang yang dilayani, seperti para kakek, nenek, dan pasien lainnya, selalu berkata, "Terima kasih. Saya bersyukur di rumah sakit ini ada begitu banyak orang yang membantu saya." Hati mereka pasti dipenuhi rasa syukur. Jadi, rumah sakit kita bersumbangsih dengan sepenuh hati dan para pasien merasa puas dan bersyukur.

Saya juga ingin mewakili kepala RS bersyukur kepada kalian semua. Saya bersyukur dari dahulu hingga kini, sepanjang perjalanan ini, cinta kasih kita tidak pernah pudar. Kita terus mengasihi dan menjaga rumah sakit kita.

Saya sangat bersyukur kepada anggota Tzu Cheng yang penuh cinta kasih. Mereka mendedikasikan diri dengan sepenuh hati. Sungguh, sejak penyaluran bantuan pascagempa 921, setiap pagi, sebelum anggota Tzu Cheng memulai aktivitas mereka, Ketua Li akan menghimpun semua orang untuk memotivasi mereka, bersyukur atas dedikasi mereka sehari sebelumnya, dan mengingatkan apa yang harus diperhatikan hari itu. Beliau dengan sangat teliti mengingatkan semua orang satu per satu tentang kekurangan pada sehari sebelumnya dan bagaimana memperbaikinya hari itu. Beliau sangat teliti dalam memberikan motivasi. Ini berawal dari penyaluran bantuan pascagempa 921 dan dilakukan setiap hari.

Saat itu, saya berada di wilayah tengah Taiwan dan mereka juga pergi ke sana. Mereka bersedia melakukan apa pun demi saya. Apa pun yang saya lakukan, mereka akan melakukannya. Karena itulah, saya sering berkata bahwa di kehidupan sekarang, saya berutang budi pada banyak orang.


Kita telah menjalin jodoh dari kehidupan ke kehidupan. Saya tidak bisa membalas budi semua orang. Di masa mendatang, sayalah yang akan mendedikasikan diri dengan sepenuh hati. Saya berharap dapat membawa berkah bagi dunia ini dan menghimpun orang-orang untuk menciptakan lebih banyak berkah bagi dunia. Inilah yang disebut membangkitkan tekad Bodhisatwa. Kita harus mengingatnya.

Saya berharap dari kehidupan ke kehidupan, kita dapat memiliki arah yang sama, yaitu mendedikasikan diri dengan sepenuh hati. Kita harus memiliki kekuatan ikrar, kesabaran, dan kegigihan untuk bersumbangsih. Kita sangat beruntung bisa memiliki begitu banyak dokter humanis yang membantu mewujudkan tekad dan ikrar kita. Tzu Chi membangun fasilitas untuk memenuhi kebutuhan orang-orang. RS Tzu Chi melenyapkan penderitaan fisik dan batin orang-orang. Insan Tzu Chi membangkitkan kekayaan batin orang-orang kurang mampu. Inilah harapan kita semua.

Kehidupan kita sungguh bernilai. Hidup memang tak luput dari usia tua dan penyakit. Namun, kita telah mengembangkan nilai kehidupan kita. Karena itu, kita hendaknya merasa sukacita, bahkan dipenuhi sukacita dalam Dharma. Dengan adanya Dharma yang menunjukkan arah pada kita, kita dapat bekerja sama dengan harmonis. Karena itulah, Empat Misi dan Delapan Jejak Dharma Tzu Chi dapat dijalankan selangkah demi selangkah dengan mantap.     

Staf dan relawan Tzu Chi bekerja sama memikul tanggung jawab besar
Menjadi batu karang pelindung dengan ketulusan dan rasa hormat
Mendedikasikan diri dengan sepenuh hati untuk melenyapkan penderitaan akibat penyakit
Menjalankan ikrar dan menciptakan ladang berkah di dunia

Ceramah Master Cheng Yen Tanggal 19 Juli 2023
Sumber: Lentera Kehidupan – DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Marlina, Shinta, Janet
Ditayangkan Tanggal 21 Juli 2023
Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -