Ceramah Master Cheng Yen: Sulit Merasa Tenang di Rumah yang Terbakar


Kini kita bisa melihat di Amerika Serikat, sebuah badai berkekuatan tinggi mendatangkan dampak serius dalam sekejap. Ini membuat saya teringat akan Badai Katrina pada tahun 2005 yang meluluhlantakkan New Orleans.

Saya masih ingat saat itu, ada banyak relawan Tzu Chi di Amerika Serikat yang bergerak untuk memberikan bantuan.

Berhubung dampak bencana sangat serius, banyak korban bencana yang mengungsi ke Texas. Para relawan kita pergi ke sana untuk membantu, memperhatikan, dan menenteramkan kehidupan mereka. Saat itu, para relawan kita mengerahkan kekuatan besar. Tanpa terasa, 16 tahun sudah berlalu.

Pascabadai kali ini, relawan kita juga mulai mencari cara untuk memberikan bantuan. Inilah bencana alam. Ketidakselarasan unsur alam memicu terjadinya bencana alam yang merusak rumah korban bencana. Bagaimana mereka menjalani hidup? Suplai listrik dan air juga terputus. Kini cuaca sangatlah panas.

Di tengah cuaca yang panas, mereka tidak bisa menggunakan pendingin ruangan. Pascabadai, juga tidak ada air untuk melakukan pembersihan. Kita bisa membayangkan kondisi kehidupan mereka.


Kita juga melihat bencana kebakaran. Di Amerika Serikat, kebakaran hutan telah berlangsung sebulan lebih dan apinya masih terus merambat. Sungguh, ini mendatangkan penderitaan tak terkira. Demikianlah kehidupan.

Saat unsur alam tidak selaras, banyak bencana yang akan terjadi sehingga orang-orang tidak bisa hidup damai dan tenteram.

Dunia ini sungguh penuh dengan penderitaan. Ada banyak orang yang tersesat di dalam "rumah yang terbakar" ini. Dunia ini bagaikan rumah yang terbakar. Bukan hanya terbakar, rumah ini juga sangat bobrok dan penuh dengan binatang buas, seperti harimau. Ini adalah sebuah perumpamaan.

Di dalam rumah ini terdapat banyak binatang buas dan serangga. Di dalam rumah tua yang terbakar, berantakan, dan bobrok ini, terdapat sekelompok anak yang keras kepala. Mereka tersesat di dalamnya. Mereka melihat kobaran api, tetapi mengira bahwa itu sangat menarik dan indah. Mereka tidak menjauhi kobaran api, malah mendekatinya.

Di dalam rumah yang terbakar ini, terdapat banyak binatang buas dan serangga beracun. Akan tetapi, anak-anak itu tidak menyadarinya. Bukankah ini persis dengan kondisi dunia ini? Inilah perumpamaan rumah yang terbakar dari Sutra Bunga Teratai.


Buddha datang ke dunia ini untuk menyadarkan orang-orang, bagai sang ayah yang penuh welas asih yang berada di luar rumah yang terbakar dan terus memanggil anak-anaknya, "Anak-anakku, keluarlah. Lekas keluar, di dalam sangat berbahaya." Namun, anak-anak itu enggan mendengarkan dan sangat keras kepala.

Dia juga menyiapkan kereta rusa, kereta kambing, dan kereta lembu putih di luar. Dia menyiapkan kereta berukuran kecil, sedang, dan besar itu untuk menarik anak-anak itu keluar dan memberi tahu mereka bahwa kereta-kereta itu penuh dengan barang yang menarik.

Namun, mereka telah tersesat. Anak-anak yang sombong itu hanya ingin bermain api dan enggan mendengarkan ayah mereka. Ini sungguh mengkhawatirkan. Kondisi dunia saat ini sama seperti perumpamaan itu.

Lebih dari 2.500 tahun yang lalu, dengan kebijaksanaan-Nya, Buddha telah memprediksi bahwa 2.500 tahun kemudian, nafsu keinginan manusia akan terus meningkat. Ketamakan bagaikan banjir. Banjir yang tidak berperasaan menggenangi dan merusak segalanya.

Di seluruh dunia, kita bisa melihat bencana badai, banjir, dan gempa bumi. Ini karena manusia terus merusak alam dan mengakumulasi karma buruk. Kekuatan karma yang telah terakumulasi dalam jangka panjang tidak bisa dihentikan oleh siapa pun.


Orang-orang sering berkata bahwa manusia pasti bisa mengalahkan alam. Apakah itu mungkin? Mustahil. Manusia tidak bisa menghentikan bencana alam. Inilah bencana alam.

Selain itu, juga ada bencana akibat ulah manusia. Kita juga melihat Afganistan. Semua pertikaian ditimbulkan oleh manusia. Di wilayah yang dilanda perang, orang-orang mengalami penderitaan tak terkira.

Jadi, apa gunanya bertikai demi ketenaran? Apa gunanya bertikai demi keuntungan? Saat masyarakat tidak harmonis dan kehidupan tidak tenteram, bisakah kita memiliki harta kekayaan? Meski memilikinya, apakah itu berguna?

Saat hubungan antarmanusia tidak harmonis, hati kita tidak akan tenang. Tubuh ini juga bisa jatuh sakit kapan saja. Jadi, sulit untuk menjaga fisik dan batin.

Kita bisa melihat banyak orang yang terpaksa mengungsi akibat peperangan. Mereka tidak memiliki tempat bernaung dan mengalami penderitaan yang tak terkira. Mereka tidak tahu apa yang akan terjadi esok. Sungguh, banyak hal di dunia ini yang sangat memprihatinkan.     

Bencana alam yang terjadi dalam sekejap menghancurkan tempat tinggal korban bencana
Sulit untuk merasa tenang di dunia yang bagai rumah yang terbakar
Terjadi pertikaian tiada akhir demi ketenaran dan keuntungan
Waspada terhadap ketidakkekalan dan hukum sebab akibat

Ceramah Master Cheng Yen tanggal 06 September 2021
Sumber: Lentera Kehidupan - DAAI TV Indonesia
Penerjemah: Hendry, Karlena, Marlina, Devi
Ditayangkan tanggal 08 September 2021
Giat menanam kebajikan akan menghapus malapetaka. Menyucikan hati sendiri akan mendatangkan keselamatan dan kesejahteraan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -